Potret Pakaian Fatimah Az-Zahra Putri Kesayangan Rasulullah, Seakan Jadi Tamparan Bagi Umat yang Berbusana Serba Mewah
Berikut potret pakaian Fatimah Az-Zahra putri kesayangan Rasulullah SAW.
Mengulik sejarah Islam tentu sangat menyenangkan. Apalagi jika bisa berkunjung ke tempat-tempat bersejarah. Baik itu tempat yang memiliki sejarah tersendiri maupun tempat yang menyimpan peninggalan sejarah.
Seperti yang dilakukan oleh pria bernama Mohammad Ihsan. Ia berkesempatan untuk berkunjung ke salah satu museum di Turki. Luar biasanya, Ia di sana dapat melihat pakaian Fatimah Az-Zahra putri kesayangan Nabi Muhammad SAW.
Lantas bagaimana potret pakaian Fatimah Az-Zahra putri kesayangan Rasulullah SAW tersebut? Melansir dari akun TikTok mohammadihsan.id, Kamis (26/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Pakaian Fatimah Az-Zahra Putri Kesayangan Rasulullah SAW
Pria bernama Mohammad Ihsan membagikan video perjalanannya saat mengunjungi Museum Istana Topkapi, Istanbul, Turki. Di museum tersebut, Mohammad Ihsan berkesempatan melihat barang-barang peninggalan bersejarah. Khususnya dalam sejarah Islam.
Bahkan, salah satu barang peninggalan Islam ini mampu membuat Ihsan mengeluarkan air mata.
Bagaimana tidak, Ia melihat langsung pakaian yang dikenakan oleh Fatimah Az-Zahra putri kesayangan Nabi Muhammad SAW.
"Ini adalah bajunya Sayyidah Fatimah binti Rasulullah Muhammad SAW. Putri manusia paling agung di dunia," ujar Mohammad Ihsan menjelaskan.
Sungguh Sederhana Penuh Tambalan
Terlihat dalam video yang diunggah oleh Ihsan, baju Fatimah Az-Zahra begitu sederhana. Padahal, Fatimah merupakan putri kesayangan Rasulullah SAW.
Bukan hanya itu, baju Fatimah Az-Zahra juga tampak penuh dengan tambalan. Melihat baju putri kesayangan Rasulullah SAW seperti itu, Ihsan pun sampai tak kuasa menahan air matanya.
"Bajunya compang-camping seperti ini dijahit. Sementara kita yang hidup pada saat ini, selalu berusaha untuk mengenakan pakaian mewah," jelasnya.
"Adapun putri Rasulullah SAW, Fatimah binti Rasulullah pakaiannya seperti ini ya Allah," lanjut Ihsan tak kuasa menahan air mata.
Kisah Hidup Fatimah Az-Zahra
Melansir dari laman baznas.go.id, Fatimah Az-Zahra binti Muhammad lahir sekitar tahun 605 M. Fatimah memiliki tempat istimewa di hati Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW pernah berkata, "Fatimah adalah sebagian daripadaku; barangsiapa meragukannya, meragukan aku."
Pernyataan Nabi Muhammad SAW ini mencerminkan bagaimana ikatan mendalam yang mereka miliki. Fatimah tumbuh menjadi wanita yang berakhlak mulia dan perilaku yang baik. Sehingga, Fatimah memperoleh berbagai julukan indah seperti Az-Zahra (yang Cemerlang) dan At-Thahirah (Perempuan Suci).
Tidak hanya dikenal berakhlak mulia dan perilaku yang baik, Fatimah Az-Zahra juga dikenal sebagai sosok wanita yang memiliki kepemimpinan luar biasa, karakter kuat dan penuh kasih sayang.
Hal itu seiring Fatimah menyaksikan perjuangan sang ayah dalam menyebarkan pesan Islam sejak dirinya belia. Perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini juga lantas mengajarkan Fatimah akan keberanian dan keteguhan menghadapi tantangan.
Pernikahan Fatimah Begitu Sederhana
Fatimah menikah dengan sepupunya, Ali bin Abi Thalib pada usia 15 tahun dan 5 bulan. Meski dikenal sebagai putri kesayangan Nabi Muhammad SAW, pernikahan Fatimah dan Ali berlangsung sederhana yang mencerminkan nilai tinggi yang mereka tempatkan pada kerendahan hati.
Saat itu, Ali tidak memiliki banyak harta dan bahkan sampai harus menjual perisainya untuk membayar mahar.
Perjalanan Fatimah dan Ali tidak selalu memiliki kehidupan yang mudah. Akan tetapi, cinta antara Fatimah dan Ali mampu menjadi fondasi yang kuat bagi hubungan mereka.
Dari pernikahan tersebut, Fatimah dan Ali dikaruniai enam anak yang dipenuhi dengan cinta. Termasuk di antaranya Hasan, Husain, dan Zaynab.
Nasihat Nabi Muhammad SAW yang Kuatkan Fatimah
Pada satu titik, Fatimah harus menggadaikan kerudungnya untuk mendapatkan uang karena kesulitan finansial. Di tengah berbagai perjuangan yang dilalui, Fatimah pernah mengungkapkan kesedihannya kepada Ali. Terutama mengenai kesulitan yang mereka hadapi.
Meski berada di masa-masa sulit, Fatimah sekali pun tidak pernah kehilangan harapan. Ali yang sangat menghargai Fatimah, menyarankan agar mereka meminta bantuan dari Nabi Muhammad SAW.
Ketika mendatangi Nabi Muhammad SAW, Fatimah justru tidak dapat mengungkapkan perjuangannya. Melihat putri kesayangannya yang begitu tangguh, Nabi Muhammad SAW pun memberikan nasihat bijak.
Ia mengajarkan mereka doa yang dapat membantu Fatimah dan Ali menemukan kemudahan dalam hidup mereka. "Ulangi frasa ini sepuluh kali setelah shalat dan tiga puluh kali sebelum tidur.".
Nasihat inilah yang mampu memberikan Fatimah dan Ali kekuatan untuk menghadapi tantangan.