Ini Sosok Presenter TV Israel yang Bom Gedung di Lebanon saat Live, Orangtuanya Ternyata Imigran dari Rumania
Berikut sosok presenter TV Israel yang bom gedung di Lebanon saat live.
Seorang presenter televisi Israel mendapat kritik tajam dari masyarakat luas setelah sebelumnya Ia terekam melakukan aksi peledakan sebuah gedung di Lebanon. Aksinya itu bahkan terjadi saat Ia sedang siaran langsung.
Tak pelak, sosok presenter televisi Israel ini langsung mendapatkan atensi luar biasa. Bukan hanya masyarakat Arab saja, namun juga di Indonesia dan dunia.
- VIDEO Ikut Operasi Militer, Jurnalis Terkenal Israel Tekan Tombol Ledakkan Gedung di Lebanon
- Detik-Detik Presenter TV Israel Bom Gedung di Lebanon saat Live, Aksi Kejinya Tuai Kecaman Keras
- VIDEO: Menlu Retno Emosi 2 TNI Jadi Korban Saat Markas PBB Lebanon Diserang "Pelanggaran Besar Israel"
- Tentara Israel Rusak dan Obrak-abrik Toko Mainan Anak Warga Palestina, Warganet Sebut 'Tak Beradab'
Lantas bagaimana sosok presenter TV Israel yang bom gedung di Lebanon saat live? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (31/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bom Gedung di Lebanon saat Live
Dalam video yang beredar luas, Danny Kushmaro, presenter berita di Channel 12, terlihat mengenakan rompi pelindung dan helm, sementara seorang tentara Israel menunjukkan cara menggunakan alat peledak.
Tentara tersebut memberi tahu Kushmaro gedung yang akan diledakkan telah digunakan sebagai tempat peluncuran roket ke wilayah utara Israel. Setelah menghitung mundur, jurnalis tersebut menekan tombol detonator yang mengakibatkan gedung itu hancur seketika.
Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai lokasi kejadian tersebut. Insiden ini memicu banyak kecaman di media sosial, di mana banyak netizen menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap etika jurnalistik.
Etan Nechin, seorang koresponden dari Haaretz yang bertugas di New York, menyebut laporan Kushmaro sebagai "memuakkan". Dia menyoroti peristiwa ini terjadi di saat jurnalis Palestina dan Lebanon menghadapi tingkat pembunuhan dan penangkapan yang sangat tinggi.
Ofer Cassif, anggota parlemen Israel dari Partai Hadash yang berhaluan kiri, juga merespons dengan menulis di media sosial X,
"Danny Kushmaro, seorang jurnalis senior dan pembawa berita Israel, terlihat di sini mengenakan rompi Pers, meledakkan sebuah gedung di Lebanon dengan tangannya sendiri. Dia kemudian kembali ke studio untuk melaporkan tentang teroris Hamas yang menyamar sebagai jurnalis."
Sosok Presenter TV Israel
Sosok sang presenter pun langsung menjadi sorotan dunia. Banyak dari publik yang beramai-ramai mencari informasi akan sosok yang sudah tidak segan-segan bom gedung di Lebanon secara langsung ini.
Presenter TV Israel ini bernama Danny Kushmaro. Ia merupakan seorang jurnalis, pembawa berita (news anchor) dan presenter televisi Israel.
Ia lahir di Beer Sheva pada 10 Mei 1968 dan besar di wilayah selatan Israel tersebut. Siapa sangka, orang tua Danny Kushmaro ternyata seorang imigran. Diketahui bahwa orang tua Danny Kushmaro berimigrasi dari Rumania ke Israel pada tahun 1960an. Danny sendiri telah menikah dan memiliki dua orang putra.
Danny sempat bertugas di Angkatan Laut Israel dan merupakan mayor di cadangan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di bidang teknik dan administrasi bisnis di Universitas Ben-Gurion,Negev. Selama periode ini, Ia menulis untuk surat kabar Hadashot.
Rekam Jejak Jurnalis Danny Kushmaro
Ia memulai karirnya sebagai presenter di sebuah stasiun radio lokal pada tahun 1996. Pada tahun 2001, Ia kemudian pindah ke Perusahaan Berita Israel.
Dari tahun 2003 hingga tahun 2013, Danny Kushmaro lantas menjadi pembawa acara majalah berita Sabtu Channel 2. Ia juga sempat menjadi pembawa berita malam pasca kepergian Gadi Sukenik pada tahun 2008. Saat itu, Ia dan Yonit Levi bergantian menjadi pembawa acara berita utama pada hari kerja.
Pada tahun 2012, Danny Kushmaro menggantikan Yair Lapid yang memasuki dunia politik sebagai presenter tetap Studio Friday. Ia juga menjadi pembawa acara program televisi pagi dan memproduksi beberapa film dokumenter.
Pada tanggal 1 Februari 2003, Danny Kushmaro meliput pendaratan Pesawat Ulang-alik Columbia, yang diperkirakan akan membawa astronot pertama Israel, Ilan Ramon, kembali ke Bumi setelah misi yang panjang. Ayah Ramon, Eliezer Wolferman, hadir di studio.
Selama siaran awal yang meriah, NASA kehilangan kontak dengan awak pesawat ulang-alik. Setelah hal ini jelas, Wolferman diusir dari studio jauh dari kamera. Kushmaro mengumumkan bahwa pesawat ulang-alik tersebut telah hancur di Texas, menyebabkan Ramon dan enam rekannya tewas.
Rupanya, Ia juga sempat tampil menjadi cameo di film Amerika Edge of Tomorrow, bersama rekannya, reporter Nir Dvori.
Pada tahun 2017, Ia mewawancarai penganut supremasi kulit putih Richard Spencer. Setelah itu, salah satu penontonnya memublikasikan nomor telepon Perusahaan Berita Israel. Sehingga masyarakat lain dapat mengkritik saluran tersebut lantaran mewawancarai seorang neo-Nazi.
Pada tahun 2018, Ia sempat meliput upacara penyalaan obor di Gunung Herzl, Great March of Return dan peresmian Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Kontroversi Danny Kushmaro kembali muncul. Pada tanggal 26 Oktober 2024, video yang memperlihatkan Danny Kushmaro berpartisipasi langsung dan menekan tombol untuk menghancurkan sebuah bangunan di Lebanon dirilis. Padahal diketahui Danny Kushmaro bukan anggota militer. Sontak saja video tersebut langsung ramai menjadi perbincangan panas dunia.
Perang Israel-Lebanon
Perang yang terjadi antara Israel dan Lebanon telah menyebabkan lebih dari 2.500 orang tewas di Lebanon sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 lalu. Korban tersebut sebagian besar akibat serangan pengeboman yang intensif oleh Israel.
Sebagaimana dilaporkan oleh Middle East Eye, pada hari Jumat (25/10), serangan Israel menghantam sebuah kompleks di Kota Hasbaya. Akibat dari serangan tersebut, tiga pekerja media meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.
Al Mayadeen melaporkan Ghassan Najjar, salah satu operator kameranya, dan teknisi siaran Mohammad Reda adalah di antara yang tewas dalam serangan tersebut.
Selain itu, TV Al Manar yang dikelola oleh Hizbullah juga mengonfirmasi bahwa operator kameranya, Wissam Qassim, tewas dalam insiden yang sama. Para wartawan dilaporkan tengah berkumpul di Hasbaya, menganggap tempat itu relatif aman setelah tentara Israel meningkatkan serangan di wilayah lain di Lebanon selatan.