Jenderal Bintang Dua Marah Mantan Petinju, Harumkan Nama Bangsa Sampai Los Angeles
Selain memasuki pendidikan sebagai anggota kepolisian, Johni diketahui membuktikan kemampuannya di bidang yang lain.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Johni Asadoma dituduh mengirim orang untuk melakukan perusakan. Dengan tegas Johni membantah tudingan tersebut.
Johni merupakan sosok jenderal yang menorehkan banyak prestasi. Sebelum masuk pendidikan sebagai anggota kepolisian, Johni diketahui membuktikan kemampuannya di bidang lain.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kenapa tiga anggota Polri ini mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya? Sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang berjasa besar dengan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian, atau tidak pernah cacat selama bertugas di kepolisian,"
Berkat kemampuannya Johni menyabet prestasi hingga berhasil melambungkan Indonesia di kancah internasional.
Usai memutuskan mengabdi menjadi anggota Polri, Johni juga terus berperan aktif dan menjajaki karier yang cemerlang.
Berikut ulasan lanjutan selengkapnya mengenai kehidupan Johni Asadoma.
Deretan Prestasi Harumkan Bangsa
Johni merupakan sosok yang penuh semangat dan rasa percaya diri. Sebelum resmi memutuskan untuk berkarier menjadi bagian dari Korps Bhayangkara, pria pemilik nama asli Johanis Asadoma ini merupakan seorang petinju.
Johni merupakan petinju yang membawa nama Indonesia di pundaknya saat berlaga di kancah internasional. Meski tergolong amatir, namun deretan prestasi dan penghargaan nasional hingga internasional berhasil disabetnya.
Prestasi Tinju Johni Asadoma
Perwira tinggi kelahiran Denpasar, Bali ini memiliki sejumlah prestasi di dunia tinju Tanah Air. Antara lain meraih medali perunggu kelas layang kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 di Denpasar pada 1982 (mewakili NTT), medali emas kelas layang SEA Games XII di Singapura (1983) dan Medali emas Piala Presiden VII di Jakarta (1984).
Johni Asadoma juga pernah mewakili Indonesia dalam Olimpiade XXII di Los Angeles (1984). Sayang, langkahnya terhenti di babak penyisihan.
Jejak Karier di Kepolisian
Usai melanglang buana menjadi petinju, pria berusia 54 tahun ini mantap untuk memasuki Akademi Polisi dan lulus pada tahun 1989. Melalui pendidikannya ini, Johni diketahui memiliki pengalaman lebih di bidang Brigade Mobil.
Tak hanya itu, Johni rupanya merupakan sosok yang cukup mumpuni saat menjadi pimpinan. Ia pernah memimpin Kontingen Garuda. Waktu itu, Johni merupakan salah satu prajurit yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan. Diketahui bahwa Kontingen Garuda melakukan penugasan pada 11 Oktober 2008 silam.
Merasa Kaget Saat Ditunjuk Kapolri
Saat ditunjuk sebagai Kadivhubinter oleh Jenderal Polisi Idham Azis, Johni merasa kaget. Menurutnya, masih banyak perwira tinggi lainnya di Mabes Polri yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang mumpuni.
Dengan menorehkan jejak prestasi dan karier di tubuh Polri, kini Johni resmi menjadi Kadivhubinter. Jabatannya tersebut membuat Johni segera mendapatkan promosi bintang dua.
Tuduhan Perusakan
Beberapa waktu lalu, Johni dituding menjadi dalang dari perusakan yang terjadi di Taman Tirosa Kota Kupang. Hal ini seperti yang tertulis oleh akun bernama Ceponk pada sebuah grup Facebook pada Minggu (27/12).
"Kejadian tadi malam di Taman Tirosa, kejadian ini dipimpin oleh seorang nama Barka, memimpin segerombolan anak dari kampungnya merusak sejumlah fasilitas Pemkot di Bundaran Tirosa. Si Barka ini merupakan suruhan dari salah satu kandidat calon wali Kota Kupang 2022 berinisial JA. Bukan hanya fasilitas umum yang mereka rusaki, mereka juga menyusun siasat dengan rencana menggagalkan pembangunan air bersih/SPAM Kali Dendeng yang saat ini dikerjakan Kementerian untuk memenuhi kebutuhan air di Kota Kupang. Setop sudah cara-cara kotor seperti ini kawan kalau mau jadi calon Wali Kota, mohon jangan merusak fasilitas yang sudah dibangun dengan uang rakyat. Kalau mau jadi pemimpin di Kota ini mari bersaing secara sehat, jangan karena politik lalu harga diri juga kalian rendahkan, kasian JA kalau begini gaya politiknya," tulisnya.
Reaksi Johni
Merasa namanya tengah diseret dan dicemarkan, Irjen Johni Asadoma sontak melaporkan akun Facebook tersebut ke Polda Nusa Tenggara Timur. Jenderal polisi bintang dua tersebut mengaku tidak tahu menahu dengan postingan yang tiba-tiba menyudutkan dirinya itu.
"Iya saya mau buat LP karena ini betul-betul pembunuhan karakter," ujar Johni ketika dikonfirmasi, Senin (28/12).
Jenderal polisi bintang dua ini mengaku tidak tahu menahu terkait postingan tersebut. "Saya tidak terima. Saya tidak tahu apa-apa tapi dirusak nama saya seperti ini," paparnya.
(mdk/mta)