Jenis-Jenis Iklim di Dunia, Lengkap dengan Penyebab Perubahan & Dampaknya
Jenis-jenis iklim di dunia lengkap dengan penyebab perubahan serta dampaknya pada lingkungan.
Saat di sekolah tentu akan mempelajari jenis-jenis iklim. Namun ada kalanya beberapa di antara kalian yang kurang mengerti mengenai jenis-jenis iklim. Iklim sendiri merupakan kesimpulan atau sintesis dari perubahan nilai unsur-unsur cuaca misalnya hari demi hari atau bulan demi bulan. Di mana terjadi dalam jangka waktu panjang di suatu wilayah.
Sintesis bisa diartikan sebagai nilai statistik berupa maksimum, minimum, rata-rata hingga frekuensi kejadian. Iklim kerap kali dikaitkan sebagai nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu wilayah atau tempat. Iklim juga bisa diartikan sebagai sifat cuaca di suatu wilayah atau tempat.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Di mana saja dampak perubahan iklim dirasakan? Perubahan iklim memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Berikut dampak penyebab perubahan iklim, antara lain: Menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Bagaimana biologi membantu memahami masalah lingkungan seperti perubahan iklim? Selain sebagai ilmu dasar, bilogi juga membantu Anda untuk memahami fenomena masalah yang terjadi di lingkungan seperti perubahan iklim, wabah penyakit, dan lain sebagainya.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Kenapa penting bagi siswa untuk mengenal lingkungan sekolah? Pengenalan terhadap lingkungan sekolah adalah langkah awal yang penting dalam membangun fondasi yang kuat bagi siswa untuk meraih kesuksesan akademik dan pribadi. Dengan memahami dan mengenal lingkungan sekolah, siswa dapat merasa lebih terhubung, termotivasi, dan siap untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Lama waktu yang dapat menjadi acuan penentuan iklim rata-rata berdurasi 30 tahun. Pembentukan iklim di suatu wilayah diketahui akan dipengaruhi oleh letak ketinggian, lereng, garis lintang, jarak dari perairan hingga kondisi arus air laut. Karenanya, setiap wilayah atau daerah biasanya mempunyai iklim yang berbeda-beda.
Lantas apa saja jenis-jenis iklim di dunia? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (4/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Jenis-Jenis Iklim di Dunia
Para peneliti membagi jenis-jenis iklim di bumi menjadi empat macam. Hal tersebut berdasarkan matahari. Adapun jenis-jenis iklim di dunia adalah sebagai berikut:
1. Iklim Tropis
Jenis-jenis iklim di dunia yang pertama adalah iklim tropis. Iklim jenis ini terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa. Salah satu negara yang memiliki iklim tropis adalah Indonesia. Pada iklim tropis, masyarakat akan merasakan cuaca hangat sepanjang hari. Di negara tropis juga tidak mengalami musim dingin.
Sebagian iklim tropis justru akan mendapati hutan hujan tropis dan merasakan curah hujan tinggi. Kondisi tersebut merupakan kawasan-kawasan yang benar-benar berada di garis khatulistiwa. Sementara, kawasan yang sedikit jauh dari garis khatulistiwa akan memiliki kondisi sedikit kering hingga padang pasir.
2. Iklim Subtropis
Jenis-jenis iklim yang kedua adalah iklim subtropis. Iklim jenis ini berada di daerah dengan lintang 20 hingga 40 derajat. Wilayah dengan iklim subtropis memiliki suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari daerah tropis.
Misalnya di kawasan mediterranean seperti Yunani dan Italia. Kedua negara tersebut memiliki iklim yang hangat. Tak hanya itu, musim panas di wilayah ini biasanya kering dan musim dinginnya akan basah. Iklim subtropis juga memiliki curah hujan yang sedang sepanjang tahun.
©Piqsels.com
3. Iklim Sedang
Jenis-jenis iklim di dunia yang ketiga yaitu iklim sedang atau iklim siklon. Iklim ini dapat dijumpai di bumi belahan utara atau utara garis khatulistiwa.
Di kawasan ini, kutub yang dingin akan bertemu dengan udara yang hangat. Sehingga, kawasan beriklim sedang sering menjumpai hujan dan salju. Iklim subtropis juga diketahui menghasilkan suhu musiman yang beragam. Pada umumnya, terdapat empat musim yang berbeda yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
4. Iklim Dingin
Jenis-jenis iklim di dunia yang terakhir yaitu iklim dingin. Iklim satu ini berada di kutub bumi yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Berbeda dari iklim lainnya, di kedua wilayah ini musim dingin terjadi sepanjang tahun. Bahkan suhunya selalu berada di bawah 0 derajat celsius atau membeku. Sebagian tempat juga memiliki atau tertutupi salju dan es. Di tempat lain pun bahkan lapisan tanah bawahnya sampai membeku.
Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim kini tak bisa dihindari lagi. Global warming pun sudah menjadi isu penting di dunia.
Sejumlah negara juga mulai mengurangi peningkatan penyebab perubahan iklim. Melansir dari Liputan6.com, adapun penyebab perubahan iklim adalah sebagai berikut:
- Peningkatan emisi gas
- Gas rumah kaca
- Pemanasan global atau global warming
- Perubahan orbit bumi
- CFC untuk kulkas atau aerosol
- Kendaraan bermotor
- Pertanian
- Peternakan
- Tempat pembuangan sampah
Dampak Perubahan Iklim
1. Mempengaruhi Kualitas & Kuantitas Air
Tingginya curah hujan yang berlebihan dapat mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Kenaikan suhu juga akan menimbulkan kadar klorin pada air bersih. Adanya pemanasan global akan meningkatkan kadar air pada atmosfer di mana kemudian akan meningkatkan curah hujan.
Meski bisa meningkatkan jumlah sumber air bersih dari curah hujan, namun kemungkinan air langsung kembali ke laut juga ada. Terutama saat curah hujan terjadi terlalu tinggi. Sehingga sumber air bersih tersebut tidak sempat tersimpan untuk digunakan oleh manusia.
©2021 AFP/Cesar Manso
2. Berpengaruh Terhadap Hutan
Dampak perubahan iklim yang kedua adalah dapat berpengaruh terhadap hutan. Salah satu contohnya adalah kebakaran hutan. Sudah menjadi rahasia umum, hutan merupakan sumber oksigen (O2) sehingga dijuluki sebagai paru-paru bumi. Hutan juga mampu membantu dalam penyerapan gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.
Akan tetapi, dengan adanya fenomena pohon-pohon mati akibat tata guna hutan atau karena mengering akibat meningkatnya suhu dalam perubahan iklim, membuat hutan akan melepaskan karbondioksida (CO2). Tak hanya itu, kematian pohon-pohon juga bisa menyebabkan berkurangnya tingkat penyerapan karbondioksida tersebut. Akibatnya, karbondioksida dan gas rumah kaca akan mengalami peningkatan yang cukup drastis.
Selain dua dampak tersebut, terdapat dampak perubahan iklim lainnya yang juga sangat berpengaruh. Berikut dampak perubahan iklim:
- Mempengaruhi Habitat & Kepunahan Spesies
- Meningkatkan Kemungkinan Cuaca Ekstrem
- Meningkatnya Wabah Penyakit