Karier Cemerlang Brigjen A Fauzi, Danrem Darah Kopassus Debat dengan Bahar Smith
Karier cemerlang Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi.
Video perdebatan antara penceramah Bahar Bin Smith dengan Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi viral di media sosial. Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto kemudian membenarkan mengenai video perdebatan antara Bahar dan Achmad selaku Danrem Suryakencana.
Dia mengatakan, jenderal bintang satu itu datang hanya untuk mengimbau agar Bahar tidak memberikan ceramah yang provokatif.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
"Benar. Bahar Smith sering ceramah memprovokator. Tidak baik, makanya diimbau sama Danrem supaya tidak melaksanakan ceramah provokator," kata Agus saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (31/12).
Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi pun menjadi sorotan publik. Siapa sangka, Jenderal bintang satu ini memiliki karier yang cemerlang. Melansir dari berbagai sumber, Senin (3/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kerap Menyinggung
Menurut Agus, isi ceramah Bahar sering kali menyinggung. Baik itu kepada institusi ataupun individu orang. Hal itu tentu dapat menimbulkan keributan di masyarakat. Sehingga pihak Korem Suryakencana datang untuk mengimbaunya.
"Apalagi menyinggung institusi dan orang lain," kata Agus.
Terkait pemicu perdebatan antara Bahar dengan Brigjen Achmad, Agus menjelaskan jika pada saat itu imbauan yang diberikan petugas tidak diindahkan. Sehingga terjadilah adu mulut di antaranya keduanya.
"Iya, diimbau supaya menjaga kondusivitas. Baharnya ngeyel, dikasih tahu supaya jangan buat onar, malah ngeyel," ujar Agus.
Pertanyakan Fungsi TNI
Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sebelum ibadah salat Jumat di rumah Bahar di kawasan Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/12/2021).
"Iya tadi kejadiannya sebelum Jumatan, ada jenderal bintang 1 datang ke tempat Habib. Bahasanya memperingati Habib Bahar," ucap Ichwan saat dikonfirmasi merdeka.com.
Namun, Ichwan mempertanyakan tujuan imbauan itu. Menurutnya hal tersebut tidak pas, karena Bahar akan diperiksa dalam kasus dugaan ujaran kebencian di Polda Jawa Barat pada pekan depan.
"Cuma memperingatinya tidak pas. Karena kan proses hukumnya sudah kita serahkan begitu cepat, ya berkaitan dengan laporannya penyebaran kebencian terhadap laporan Dudung itu. Jadi tidak usah ancam-ancam," ujarnya.
Dia pun mempertanyakan peran dari pihak TNI yang mendatangi Bahar. Hal itu sudah di luar tugas pokok dan fungsinya (tupoksinya). Terkait perkara hukum, pihak polisi yang berwenang.
"Emang tugas dia apa, dia kan TNI. Artinya fungsinya, apa pertahanan, kok sekelas jenderal tidak paham, gitu loh," ujarnya.
Karier Cemerlang Brigjen A Fauzi
Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi bukanlah orang sembarangan. Jenderal bintang satu ini memiliki karier cemerlang di dunia militer. Brigjen A Fauzi merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1995 dari kecabangan Infanteri (baret merah).
Adapun riwayat pendidikan Jenderal bintang satu ini adalah sebagai berikut:
- Akmil (1995)
- Sesarcabif
- Komando
- Dik Free Fall
- Diklapa I
- Selapa II
- Seskoad
- Susdandim
- Sesko TNI (2019)
Sedangkan, riwayat jabatan Brigjen A Fauzi yang cemerlang meliputi:
- Danyonban Sat-81 tahun 2012
- Danse Raider Pusdik Passus
- Wadan Grup C Paspampres
- Waasops Danpaspamres
- Aspers Danpaspampres tahun 2019—2020
- Kepala Staf 172/Praja Wira Yakthi tahun 2020
- Danrem 061/Suryakancana tahun 2020—Sekarang