Kemenangan Timnas Indonesia 'Dirampok' Bahrain, Sosok Presiden AFC Langung Disenggol Ternyata Orang Bahrain
Presiden AFC asal Bahrain dituduh terlibat pertandingan kontroversial Bahrain vs Indonesia.
Hasil imbang Timnas Indonesia menghadapi Bahrain pada lanjutan matchday 3 Grup C Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mengecewakan seluruh elemen sepak bola tanah air.
Bukan karena penampilan buruk skuad Garuda, namun adanya indikasi permainan non teknis Bahrain serta wasit yang kontroversi selama memimpin pertandingan.
- AFC Terus Kena Ejek Netizen Usai Laga Krusial Bahrain vs Timnas Indonesia
- Presiden AFC Ternyata Keluarga Kerajaan Bahrain, Sosoknya Berpengaruh ini Silsilahnya
- Media Internasional Ikut Soroti Kontroversi Gol Kedua Bahrain pada Menit 96 Padahal 99, Tulis Sindiran Menohok
- Rekor 7 Pertemuan Indonesia Lawan Bahrain
Kemenangan Timnas Indonesia yang sudah di depan mata seakan-akan 'dirampok' oleh Bahrain. Bahrain kembali menjebol gawang Indonesia lewat gol terlambat di menit ke-99 di saat waktu tambahan hanya 6 menit.
Wasit Ahmed Al Kaf terkesan sengaja memperpanjang waktu hingga lebih 3 menit. Perpanjangan waktu itu diduga agar Bahrain bisa mendapat lebih banyak peluang untuk menyamakan kedudukan.
Usai pertandingan, banyak yang menduga adanya permainan pihak luar yang sengaja melakukan segala cara agar Bahrain tak kalah.
Salah satu sosok yang disorot adalah Presiden AFC yang berasal dari Bahrain. Tuduhan tersebut bukan tanpa alasan lantaran sebelum pertandingan dimulai, banyak indikasi kecurangan sudah tercium.
Lantas siapa sosok Presiden AFC asal Bahrain yang dituduh terlibat kecurangan di laga Bahrain vs Indonesia? Simak ulasan berikut ini.
Presiden AFC Orang Bahrain
Hasil imbang yang diterima Timnas Indonesia kontra Bahrain memantik amarah fans Timnas Indonesia. Tak sedikit yang menduga ada permainan di balik laga tersebut.
Banyak tuduhan mengarah ke presiden AFC saat ini, Ebrahim Al Khalifa yang ternyata berasal dari Bahrain.
Meski hal tersebut hanyalah tuduhan liar, tak sedikit yang menduga bahwa Timnas Indonesia dikerjai oleh beberapa pihak yang berusaha menguntungkan Bahrain termasuk Ebrahim Al Khalifa.
Sosok Ebrahim pun bukan sembarang orang. Dia sudah menjabat cukup lama sebagai presiden AFC, yaitu mulai 2 Mei 2013 sampai sekarang, atau sudah 11 tahun lebih.
Ia pun tercatat sebagai Senior Vice-president FIFA sejak 2018 lalu. Kariernya di organisasi sepak bola juga cukup mentereng, ia pernah menjabat sebagai presiden Bahrain Football Association sejak 2002 sampai 2013.
Meski tidak pantas melayangkan tudingan tanpa bukti, tentu wajar jika netizen mengendus aroma kecurangan dari sosok Ebrahim yang sama-sama berasal dari Bahrain.
Oman dan Bahrain Satu Federasi
Sebelum pertandingan dimulai, banyak pihak yang curiga dengan penunjukkan wasit asal Oman untuk memimpin laga Bahrain vs Indonesia.
Kecurigaan terjadi lantaran Oman dan Bahrain berada di bawah satu sub-konfederasi yang sama, yaitu West Asian Football Federation (WAFF).
Tentu ada kekhawatiran wasit bakal membuat keputusan yang bias dan menguntungkan Bahrain sebagai sesama negara Asia Barat.
Meski begitu, Indonesia tidak bisa berbuat banyak sebelum pertandingan. AFC hanya melarang penunjukan wasit dari negara-negara yang berada satu grup, jadi secara teknis, penunjukkan wasit Al-Kaf tidak melanggar hukum.
PSSI Kirim Protes Resmi ke FIFA
PSSI tak tinggal diam melihat Timnas Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf yang terasa berat sebelah.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengatakan PSSI juga kecewa dengan keputusan kontroversi sang wasit.
“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol,” jelasnya.
PSSI juga berencana untuk melaporkannya dengan mengirimkan surat protes untuk menindaklanjuti beragam kontroversi yang terjadi di laga kontra Bahrain.
"Ya, kami kirim surat protes. Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," ujar anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga kepada wartawan.
Meski diselimuti rasa kecewa, Timnas Indonesia tetap mempersiapkan diri di laga selanjutnya menghadapi China.
Pertandingan tersebut akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao pada Selasa (15/10).