Kesaksian WNI: Tersiksa Akibat Merebaknya Virus Corona di Wuhan, China
Beberapa wilayah di kota China bahkan diisolasi untuk menghindari virus menyebar, salah satunya di Wuhan. Hal ini menyebebabkan para WNI yang berada di kota tersebut seolah terjebak.
Wuhan menjadi kota awal kemunculan virus corona yang kini tengah merebak. Hingga kini, dilansir dari Liputan6 ada sebanyak 41 korban meninggal akibat virus corona. Terkait hal ini, pemerintah China mengambil langkah mencegah penyebaran virus ini degan berbagai cara.
Beberapa wilayah di kota China bahkan diisolasi untuk menghindari virus menyebar, salah satunya di Wuhan. Hal ini menyebebabkan para WNI yang berada di kota tersebut seolah terjebak. Berikut ulasannya:
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Ada WNI Terjebak di Wuhan
Berdasarkan catatan PPI Wuhan, diketahui ada sekitar 93 Warga Negara Indonesia atau WNI yang tinggal di Wuhan, sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang sedang berkunjung di kota ini.
Seperti Kota Mati
Hari Raya Imlek yang biasanya dijadikan sebagai ajang mudik besar-besaran di China ini juga mendadak sepi. Banyak pemudik tak bisa masuk ke Wuhan dan sebaliknya. Dilansir dari Liputan6 seorang mahasiswi di Universitas Hubei mengatakan jika pada Hari Raya Imlek ini suasana kota terlihat sangat sepi.
"Biasanya memang di mana-mana kita melihat pasti ada hiasan Imlek, lampion digantung di mana-mana, khas sekali. Sangat meriah suasananya dan biasanya di mal-mal itu banyak yang diskon. Saat Imlek, semua barang-barang di mal bakalan murah tapi karena kejadian ini malah sebaliknya. Suasana kota semakin sepi," kata Siti Mawaddah dikutip dari Liputan6 Minggu, (26/1).
Kebijakan Lockdown
Untuk mencegah penyebaran virus ini lebih luas, pemerintah China menerapkan kebijakan lockdown sejak tanggal 23 Januari kemarin. Siti mengatakan jika kondisi jalanan di Wuhan sudah sangat sepi, transportasi umum sudah dibatasi, dan mobil mulai jarang terlihat berlalu-lalang. Hal ini menunjukkan sebuah perubahan yang signifikan dari kota Wuhan yang sejatinya merupakan kota metropolitan.
"Saya melewati kota, sepanjang jalan saya melihat keadaan sepi enggak seperti biasanya kota Wuhan ramai dan penuh. Tapi ini waktu itu sudah sepi seperti kota mati," ujar Siti
Banyak WNI Terjebak
Selain di Wuhan, banyak juga WNI yang sedang berkunjung ke kota lain di China tidak bisa kembali ke Wuhan karena adanya lockdown.
"Ada juga mahasiswa Wuhan yang sedang berada di Beijing atau Shanghai yang tidak bisa kembali. Ada juga turis dari Indonesia, dia berlibur di Wuhan. Pokoknya sudah terjebak semua di kota Wuhan. Enggak boleh ke mana-mana," ungkap Siti dikutip dari laman Liputan6.
Berharap Dievakuasi
Siti juga berharap jika pemerintah segera mengevakuasi warganya dari Wuhan.
"Kami sangat berharap dari pihak pemerintah Indonesia bisa melakukan evakuasi bagi WNI yang berada di kota Wuhan karena penyebaran virus ini makin memburuk," tutup Siti.
Tidak ada WNI yang Terjangkit Corona
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing terus memonitor kondisi WNI yang ada disana. Mereka juga mengungkapkan bahwa sejauh ini tidak ada WNI yang terkena virus ini.
"Sejauh ini berdasarkan pemantauan KBRI Beijing, tidak terdapat masyarakat Indonesia yang terjangkit pnemeonia dimaksud, baik di Wuhan maupun daerah lainnya," jelas pihak KBRI Beijing dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.