Kisah Gereja Paling Bersejarah di Yerusalem, Ternyata Kuncinya Dipegang Keluarga Muslim Turun Temurun
Sebuah gereja paling bersejarah di Yerusalem miliki cerita unik di baliknya. Siapa sangka kunci bangunan ini ternyata dimiliki keluarga Muslim.
Sebuah gereja paling bersejarah di Yerusalem miliki cerita unik di baliknya. Siapa sangka kunci bangunan ini ternyata dipegang oleh keluarga Muslim.
Kisah Gereja Paling Bersejarah di Yerusalem, Ternyata Kuncinya Dipegang Keluarga Muslim Turun Temurun
Bagi umat Kristiani di Palestina, Gereja Makam Kudus menjadi bangunan paling penting dan penuh makna.
Meski demikian tak banyak yang tahu bahwa kunci gereja ini dipegang oleh keluarga muslim secara turun temurun.
Meski sudah berabad-abad berlalu, tak pernah ada konflik atau permasalahan yang terjadi antara keluarga tersebut dengan umat Kristen di Palestina.
- Bukti Teguhnya Iman Warga Palestina, Seorang Ayah Tetap Memuji Tuhan saat Pangku Jenazah Bayinya yang Tewas Dibunuh Israel
- Bikin Merinding, Potret Ketaatan & Khusyuknya Warga Palestina Sholat Berjamaah di Tengah Reruntuhan Masjid
- Sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem, Pemegang Kunci Dipercayakan pada Keluarga Muslim
- Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Bahkan menurut informasi, pemegang kunci tersebut merupakan keturunan dari sahabat Rasulullah.
Seperti apa potret dan kisah selengkapnya dari Gereja Makam Kudus?
Dilansir dari TikTok @jevuska.com, Rabu (20/12) simak informasi berikut ini.
Sekilas Gereja Makam Kudus
Gereja Makam Kudus (Church of The Holy) berada di Kota Lama Yerusalem.
Gereja ini menjadi pusat kedudukan dan takhta bagi Patriarkat Latin Yerusalem bagi umat Katolik di Tanah Suci.
Bagi umat Kristen dunia, situs ini dipercaya sebagai Golgota, yaitu tempat Yesus disalibkan, serta tempat kubur Yesus yang kosong.
Di tempat ini juga Yesus pernah dikuburkan, tetapi kemudian bangkit dari kematian.
Gereja ini menjadi tujuan peziarahan Kristen sejak abad ke-4, sebagai tempat wafat dan kebangkitan Yesus.
Bangunan ini dikelola bersama oleh beberapa komunitas Gereja Kristen Tradisional seperti Gereja Ortodoks Yunani Yerusalem, Gereja Katolik Roma, Gereja Apostolik Armenia, Gereja Oriental Syriak-Antiokhia, Gereja Oriental Koptik, dan Gereja Tehwadonian Etiopia.
Selain dipercaya sebagai makam Kristus, terdapat juga makam dari tokoh Kristen Yerusalem yaitu Raja Baldwin VI yang meninggal karena sakit kusta pada usia yang masih muda.
Raja Baldwin VI adalah keturunan Geofrey dari Boillon, salah seorang pejuang pertama dalam Perang Salib Pertama.
Gereja ini dianggap sebagai tempat suci bagi banyak aliran Kristen selain Gereja Kelahiran Yesus di Kota Betlehem, Palestina dan situs Gereja Keluarga Suci di Kota Nazaret, Israel Utara.
Kunci Gereja Dipegang Keluarga Muslim
Meski merupakan gereja paling penting di Yerusalem, kunci gereja ini ternyata dipegang dan diurus oleh keluarga muslim.
Keluarga muslim yang dimaksud adalah keluarga Joudeh dan keluarga Nuseibeh.
Kedua keluarga ini memiliki peran yang berbeda. Keluarga Joudeh bertugas untuk memegang dan menjaga kunci gereja.
Sedangkan keluarga Joudeh datang setiap pagi untuk menyerahkan pintu gereja kepada keluarga Nuseibeh yang bertugas membuka dan menutup pintu gereja.
Keluarga Nuseibeh diketahui merupakan keturunan dari seorang wanita pemberani pejuang muslim sekaligus sahabat Rasulullah yaitu Nusaybah binti Ka'ab.
Nusaybah merupakan wanita kaum ansar yang ikut serta dalam perang Uhud.
Tradisi pengang kunci gereja ini sudah dilakukan sejak zaman Salahudin menaklukan Yerusalem dari pasukan Salib pada tahun 1187.
Pada saat itu Salahudin mempercayakan kunci gereja kepada muslim demi menghindari perselisihan internal dalam jemaat umat Kristen mengenai denominasi mana yang paling berhak memegang kunci.
Kunci gereja itu dipegang secara turun temurun oleh dua keluarga ini.
Sampai saat ini sudah 800 tahun gereja suci ini dijaga kaum muslim dan menjadi simbol perdamaian hubungan Muslim dan Kristen di tanah Palestina selama berabad-abad.