Kisah Guru Honorer Sambi Pemulung Sampah, Demi Mengabdi dan Cukupi Kehidupan
Sejak masih duduk di bangku kuliah semester 2, Dwi tak pernah malu menjadi seorang pemulung. Semangatnya ialah rasa tulus membantu orang lain. Serta demi mencukupi kebutuhan hidup selama merantau di Malang, Jawa Timur.
Kisah inspiratif datang dari seorang guru honorer yang juga berprofesi sebagai pemulung sampah. Bagi Dwi Haryadi, kedua pekerjaan tersebut merupakan bentuk mengabdi bagi orang sekitar.
Sejak masih duduk di bangku kuliah semester 2, Dwi tak pernah malu menjadi seorang pemulung. Semangatnya ialah rasa tulus membantu orang lain. Serta demi mencukupi kebutuhan hidup selama merantau di Malang, Jawa Timur.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
Sejak menerima gelar sarjana pada 2001, Dwi mengajar di SD Negeri Saptorenggo 3, Kecamatan Pakis. Ingin tahu kisah lengkap sepak terjang Dwi dalam mengabdi? Berikut ulasannya.
Semangat Bekerja untuk Mengabdi
Channel YouTube Aksi Cepat Tanggap ©2020 Merdeka.com
Setiap selesai salat Shubuh, Dwi Haryadi segera bersiap menuju tempat pembuangan sampah di dekat Velodorm Malang, Jawa Timur. Berkumpul bersama belasan tukang sampah.
Baru kemudian berkeliling ke kampung-kampung sesuai pembagian wilayah. Sekitar satu jam Dwi dan para rekan berjibaku dengan kotoran dan bau tak sedap dari sampah rumah tangga.
"Selain ngajar sih banyak sih pekerjaan saya. Contohnya mulai dari Shubuh bangun tidur, habis salat kemudian jadi tukang sampah. Ngambil sampah di kampung," kata Dwi seperti dikutip dari channel YouTube Aksi Cepat Tanggap.
Anak Rantau
Channel YouTube Aksi Cepat Tanggap ©2020 Merdeka.com
Profesi sebagai pemulung sampah sudah dilakoni Dwi sejak masih kuliah di semester 2. Hal tersebut dilakukannya demi bisa melanjutkan pendidikan, serta memenuhi kebutuhan di tanah rantau.
Sejak sekitar tahun 90-an, Dwi merantau dari Probolinggo ke Kota Malang sendirian. Sosok yang tegar dan bersemangat begitu ditunjukkan oleh Dwi. Sembari mengajar bahasa Inggris di tempat lain, tak pernah malu dipandang rendah oleh orang lain.
Tetap Jadi Tukang Sampah Sampai Lulus
Channel YouTube Aksi Cepat Tanggap ©2020 Merdeka.com
Alumni salah satu kampus pendidikan ini mengaku betah jadi pemulung, sehingga meneruskan profesi tersebut hingga bergelar sarjana. Sudah sekitar 23 tahun lamanya, Dwi mempertahankan profesi 'tukang sampah' disematkan padanya.
Sebagai bentuk mengabdi pada orang sekitar yang butuh dibersihkan sampahnya. Serta menghargai, proses kerja kerasnya semasa kuliah.
"Karena jadi tukang sampah ini juga saya bisa sampai lulus kuliah, jadinya saya teruskan sampai sekarang," ujar Dwi.
Langsung Mengajar Usai Menjual Sampah
Channel YouTube Aksi Cepat Tanggap ©2020 Merdeka.com
Setiap pagi, seusai menjual hasil sampah daur ulang serta menjalankan tugasnya mengantar sampah dari pemukiman ke TPS, Dwi lanjut mengajar. Sejak 2001 dirinya resmi menjadi guru honorer di SD Negeri Saptorenggo 3, Pakis, Malang, Jawa Timur.
Sesuai dengan jurusannya selama kuliah, Dwi mengajar mata pelajaran bahasa Inggris. Namun sebagai seorang guru SD, dia juga dituntut untuk memahami dan mengajarkan pelajaran yang lain.
"Habis itu selesai ambil sampah di kampung. Langsung lanjut ke sekolahan, mengajar," papar Dwi.
Video Dwi Haryadi, Guru Honorer Sambi Pemulung Sampah
Berikut video perbincangan bersama Dwi Haryadi. Seorang guru honorer yang juga berprofesi sebagai tukang sampah.