Kisah Mencekam Brigjen TNI Ditembaki saat Tugas di Aceh: Hampir Mati, Saya Enggak Akan Lupa
Semasa bertugas di Aceh, sosoknya punya kisah mencekam.
Semasa bertugas di Aceh, sosoknya punya kisah mencekam.
Kisah Mencekam Brigjen TNI Ditembaki saat Tugas di Aceh: Hampir Mati, Saya Enggak Akan Lupa
Sebagai prajurit, tentu ada berbagai pengalaman yang turut dialami saat bertugas. Jenderal bintang satu TNI AD ini misalnya.
Semasa bertugas di Aceh, sosoknya punya kisah mencekam. Sang jenderal hampir mati hingga jadi pengalaman tak terlupakan.
Seperti apa kisahnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube MerdekaDotCom, Kamis (8/2).
- Kapendam Iskandar Muda Minta Maaf Usai Kasus TNI Diduga Tikam Dua Warga Aceh
- Prajurit TNI di Aceh Tikam 2 Warga Sipil dengan Sangkur
- Sedih, Pangdam Siliwangi Melepas Dua Jenderal, Mayjen TNI Dadang Arief 'Lebih Sedih Kalau Persib Kalah Terus'
- Sesak Dada Melihatnya, Saking Miskinnya Nenek ini Makan Nasi Cuma Sama Micin Dicampur Air Hangat
Brigjen TNI Tugas Dua Kali di Aceh
Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi punya jejak saat tugas yang begitu panjang. Sejak lulus dari Akmil tahun 1997 silam, sang jenderal beberapa kali ditugaskan dalam operasi militer di daerah rawan konflik.
Salah satunya, diungkap sang jenderal dalam podcast Merdeka.com, sosoknya pernah bertugas di daerah Aceh. Jenderal kelahiran tahun 1976 itu mengaku telah bertugas sebanyak dua kali.
Pertama selama satu tahun pada 2001 hingga 2002. Sementara yang kedua, Kristomei kembali ke Aceh pada tahun 2004.
"Tahun 2001-2002 itu di Aceh Utara, lalu 15 bulan tahun 2004 di Aceh, baru menikah waktu itu," ungkap Kristomei, demikian dikutip dari keterangan video dalam kanal YouTube MerdekaDotCom.
Ketugasan pertama kalinya di Aceh ditutur sang jenderal jadi hal yang tak terlupakan.
Bagaimana tidak, eks Danrindam Iskandar Muda itu punya kisah menegangkan, hampir mati tertembak musuh.
"Waktu itu hampir mati," ceritanya.
Peristiwa tersebut diakuinya terjadi saat Kristomei hendak berulang tahun.
Bakal genap berusia 25 tahun, Kristomei justru mengalami peristiwa menegangkan yang tak terlupakan.
"5 Mei 2001 menjelang maghrib, malam sebelum ulang tahun itu saya ditembaki oleh musuh. Kita enam orang. Kalau saya mati waktu itu, enggak jadi ulang tahun," ungkapnya.
"Itu kejadian sebelum saya ulang tahun. Makanya jadi tak terlupakan," sambungnya.
Sementara pada saat kejadian, jenderal kelahiran Lampung itu mengaku mengalami situasi yang begitu mencekam. Saking mengerikannya, peristiwa tersebut bahkan disebutnya bak film aksi.
"Kira-kira seperti itu (film) lah. Film kan dibuat berdasarkan kejadian yang pernah terjadi," jelasnya.
Namun, pengalaman menegangkan sekaligus tak terlupakan itu justru kini jadi cerita unik.
Bahkan, Kristomei mengaku, kini dirinya bisa tertawa saat mengingat kejadian tersebut.
"Waktu itu mencekam, tapi kalau sudah selesai seperti sekarang ini kalau diceritakan ya jadi agak lucu-lucu juga," tukasnya.