Kisah Tito Karnavian Mantan Kapolri Tinggal di Perkampungan Kumuh Pinggir Sungai
Kisah Tito Karnavian mantan Kapolri yang pernah tinggal di perkampungan kumuh pinggir sungai.
Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan kisah masa kecilnya yang tidak banyak orang tahu. Siapa sangka, pensiunan jenderal bintang empat ini pernah tinggal di perkampungan kumuh di pinggir sungai.
Dia juga menceritakan bagaimana dirinya dan dua saudaranya bekerja keras untuk bisa menjadi orang sukses. Lantas bagaimana kisah Tito Karnavian mantan Kapolri yang pernah tinggal di perkampungan kumuh pinggir sungai?
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
Melansir dari akun YouTube Sekretariat Kabinet RI, Kamis (9/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Tinggal di Perkampungan Kumuh
Mantan Kapolri ini menceritakan kisah masa kecilnya yang bukan berasal dari keluarga berada. Dia pernah tinggal di perkampungan kumuh di pinggir sungai di Palembang.
YouTube Sekretariat Kabinet RI ©2023 Merdeka.com
"Saya datang dari keluarga bukan keluarga berada, saya berasal dari keluarga kampung," ungkap Tito Karnavian.
"Tempat saya di Palembang itu adalah perkampungan kumuh di pinggir sungai," jelasnya.
Punya 4 Orang Tua yang Baik
Tito ternyata memiliki empat orang tua. Hal ini lantaran orang tua Tito memutuskan bercerai saat dia masih duduk di kelas 4 SD. Meski begitu, Tito memiliki ke empat orang tua yang sangat baik.
YouTube Sekretariat Kabinet RI ©2023 Merdeka.com
"Orang tua saya hanya seorang wartawan, wartawan lokal. Ibu saya seorang bidan. Saya berasal dari keluarga broken home, masih SD (Sekolah Dasar) kelas 4 orang tua saya pisah. Dan dua-duanya menikah," papar Tito.
"Tapi saya beruntung bahwa Ibu saya Ibu tiri saya sangat baik sekali dan yang mengajari kami keagamaan. Dan bapak tiri juga baik sekali dan sangat religius. Jadi saya mendapatkan empat orang tua yang baik," sambungnya.
Berjuang untuk Sukses
Dia juga menceritakan bagaimana dirinya dan dua saudaranya bekerja keras untuk bisa menjadi orang sukses. Terlebih saat itu banyak yang berpendapat anak broken home pasti berantakan.
YouTube Sekretariat Kabinet RI ©2023 Merdeka.com
"Banyak yang berpendapat waktu itu karena orang tuanya pisah pasti berantakan gitu. Kami bertiga saudara kandung ingin membuktikan bahwa itu tidak benar. Nah kami bekerja keras, bekerja keras di sekolah, publik, sekolah kampung ya untuk bisa bekerja dan sukses," ujar Tito.
Kerja keras dan usaha Tito tidak sia-sia. Tito dan saudaranya menjadi anak berprestasi di bangku sekolah. Mereka menjadi juara umum sehingga prestasi itu bukti bahwa anak broken home bisa berhasil.
"Ya Alhamdulillah kakak saya, dia kelas 3, dia juara umum di kelasnya. Saya kelas dua, saya juara umum di kelas 2. Adik saya kelas 1, dia juara umum di kelas 1. Terus sampai SMA (Sekolah Menengah Atas) itu," lanjutnya.
Sukses Berkarier
Kemudian, tiga bersaudara ini berhasil mendapatkan beasiswa. Setelah perjuangan yang dilakukan, kini Tito dan kedua saudaranya berhasil menjadi orang sukses di bidang masing-masing.
YouTube Sekretariat Kabinet RI ©2023 Merdeka.com
"Dan yang sekarang kan kami bersaing antar kami, kakak saya menginspirasi dulu. Kami bertiga setelah tamat SMA hampir semuanya sudah independen scholarship (beasiswa). Kakak saya dapat beasiswa ke Amerika, dia kuliah di Amerika. Saya juga Akpol setelah itu dapat beasiswa British Council ke Inggris. Dan adik saya kan dokter, dia juga sekolah, beasiswanya banyak banget dia dapat di Jepang, Kuala Lumpur dan lain-lain," jelas Tito.
"Sekarang yang nomor satu (kakaknya) kan sekarang Deputi Menpan Bidang Layanan Publik, Profesor dia. Kemudian saya nomor dua kebetulan Profesor juga. Dan adik saya dokter, spesialis juga Jantung Pembuluh Darah super spesialisnya dan kemudian dia juga Doktor, dia lagi mengejar Profesor juga gitu," tutupnya.
Tito Karnavian
©2023 Merdeka.com
Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian adalah seorang politikus sekaligus tokoh kepolisian Indonesia. Tito kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sejak 23 Oktober 2019.
Sebagai Perwira Tinggi (Pati) Polri, Tito pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ke-23. Tito dikenal sebagai sosok yang memiliki segudang prestasi dan karier yang moncer. Adapun riwayat pendidikan Tito Karnavian adalah sebagai berikut:
- SD Xaverius 4 di Palembang (1976)
- SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
- SMA Negeri 2 Palembang (1983)
- Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.
- Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
- Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
- Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
- Sespim Pol, Lembang (2000)
- Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
- Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013)
Berikut adalah riwayat jabatan Jenderal polisi mantan Kapolri ini:
- Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987)
- Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987–1991)
- Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1991–1992)
- Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya
- Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
- Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1996–1997)
- Sespri Kapolri (1997–1999)
- Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
- Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
- Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulsel (2002)
- Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002–2003)
- Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003–2005)
- Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
- Kapolres Serang Polda Banten (2005)
- Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
- Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
- Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
- Kadensus 88/AT Bareskrim Polri (2009–2010)
- Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
- Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014)
- Asrena Polri (16 Juli 2014–12 Juni 2015)
- Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016–13 Juli 2016)
- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (13 Juli 2016–22 Oktober 2019)
- Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Maju (23 Oktober 2019–Sekarang)
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi ad interim (4 Juli 2022–15 Juli 2022 )
Video Kisah Tito Karnavian
Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan kisah masa kecilnya yang tidak banyak orang tahu.
Siapa sangka, Jenderal polisi ini pernah tinggal di perkampungan kumuh di pinggir sungai.
Berikut videonya.