Kondisi Sumanto 'Kanibal' Sekarang, Santai Bicara dan Bernyanyi di Atas Panggung
Namun karena kondisi kejiwaannya yang kurang sehat, cara bicaranya jadi kerap melantur. Hal itulah yang menjadi ciri khas hiburan masyarakat. Hingga diundang mengisi ke berbagai kota, bahkan ke luar negeri.
Sumanto sudah menjalani masa hukuman penjara selama 5 tahun. Sosok yang awalnya ditakuti, kini sudah mulai berubah.
Dia terjerat kasus kanibalisme, dengan memakan mayat tetangga desanya dan dua mayat lain saat masih tinggal di Lampung.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang dilakukan emak-emak ini sehingga menjadi viral? Emak-emak ini berhasil lolos saat melewati iring-iringan Kapolda Aceh. Aksi emak-emak saat berkendara di jalanan kerap mencuri perhatian. Terkadang aksi emak-emak ini bahkan sampai terlalu ekstrem sampai bikin geleng kepala.
-
Kenapa Kolak Mangga Besar ini viral? Karena porsi melipah, dengan rasa yang enak dan harga murah, maka kedai tersebut berhasil bertahan selama kurang lebih tiga puluh tahun. “Mungkin ini sudah jadi berkah saya, dan orang juga tau rasanya bagaimana di mana-mana juga,” sambung Tri.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Tindakannya kala itu atas dasar kepercayaan mistis demi memperkuat ilmu supranaturalnya. Semenjak keluar dari bui, Sumanto tidak diterima oleh keluarga maupun di kampung halamannya.
Sehingga dirawat oleh KH Supono Mustajab, pemilik Yayasan An-Nur Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba, Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak itulah Sumanto belajar agama, bersosial, bahkan mengisi acara.
Namun karena kondisi kejiwaannya yang kurang sehat, cara bicaranya jadi kerap melantur. Sumanto kini kerap diundang mengisi ke berbagai kegiatan di luar kota.
Berikut aksi Sumanto 'kanibal' saat bicara di atas panggung dan bernyanyi.
Bikin Penonton Terhibur dan Bingung
Pengajian umum dan tabligh akbar dihelat pada Januari 2020. Haji Supono dan rombongannya diundang ke Desa Rejomulyo, Palas, Lampung Selatan.
Masyarakat antusias dengan datangnya Sumanto karena selama ini mereka penasaran. Sudah 18 tahun berlalu, kini Sumanto muncul dengan penampilan baru.
kanal YouTube Palas weleh-weleh ©2021 Merdeka.com
Cara bicaranya terkesan aneh, Sumanto kerap melantur. Sampai saat mengisi di atas panggung pun, ia menggunakan aksen Jawa Ngapak. Kemudian melontarkan potongan ayat dan doa campur bahasa Jawa.
"Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Kepriwe, uwes tindakan apa hurung? Watune iseh wutuh ora?," ujar Sumanto di atas panggung dikutip dari kanal YouTube Palas weleh-weleh.
(gimana sudah berangkat apa belum? Batunya masih utuh tidak?)
Sumanto Kanibal Nyanyi Tembang
kanal YouTube Palas weleh-weleh ©2021 Merdeka.com
Tangan kirinya sedari awal disembunyikan di dalam saku. Sumanto menjadi sorotan menguasai panggung, berjalan ke setiap sisi. Sampai dibimbing untuk kembali ke posisi awal. Sementara rombongan Haji Supono yang lain duduk di belakangnya.
Sumanto tiba-tiba melantunkan tembang bahasa Jawa. Salah satu lagu yang kerap dinyanyikan langgam di acara resepsi pernikahan.
"Nembang bae, kepriwen? Yo wes nyanyi bae," ujarnya.
(baru saja, gimana? Ya sudah nyanyi saja)
Lirik Lagu Macapat
kanal YouTube Palas weleh-weleh ©2021 Merdeka.com
Tembang Dhandhanggula dilantunkan oleh Sumanto. Meski liriknya tidak sesuai serta melompati beberapa bait, dia tetap santai dan percaya diri. Tembang berjudul Bowo Sido Asih, berikut beberapa bait yang dinyanyikan oleh Sumanto:
Pamintaku nimas sido asih (Permintaanku wahai kekasih)
Atut runtut tansah reruntungan (Selalu bersama-sama)
Datan ginggang sarambut (Tak berjarak meski cuma sehelai rambut)
Datan ginggang sarambut
Lamun adoh caket ing ati (Kalau jauh dekat di hati)
Yen cedak tansah mulat (Kalau dekat berpandangan)
Yidoasih tuhu (Ayo bersama melakukan panggilan sosial)
Warga Datang Demi Sumanto
kanal YouTube Palas weleh-weleh ©2021 Merdeka.com
Riuh penonton menilai acara puncaknya dengan menyaksikan Sumanto. Ditambah lagi, masyarakat acap kali terhibur dengan cara bicaranya.
"Alhamdulillah senang, banyak yang ngunjungin pengajian ini. Karena ingin melihat Sumanto. Harapannya lebih tambah iman Islamnya lebih kuat, lebih baik lagi. Pernah lihat Sumanto cuma di TV," kata seorang warga.
"Iya, pengen lihat Sumanto. Ya enggak takutlah, kan sudah taubat," ujar ibu Tegar.
Video
Berikut video saat Sumanto 'kanibal' mengisi acara di Lampung.