Letda Ckm Alfred Keturunan Tionghoa Jadi Seorang Prajurit TNI, Ortu 'Suatu Keajaiban'
Capaian dari sosok prajurit berwibawa tersebut membuat kedua orangtuanya berbangga hati. Sang buah hati disebutnya dengan 'keajaiban'.
Pama Puskesad Letda Ckm Alfred Hartoyo Alphanto memiliki kisah di balik kesuksesannya mencapai impian. Sebelum menjadi prajurit, tentu ada serangkaian perjuangan yang ditempuhnya.
Capaian dari sosok prajurit berwibawa tersebut membuat kedua orangtuanya berbangga hati. Sang buah hati disebutnya dengan 'keajaiban'.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
-
Mengapa Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Ketika momen Serangan Umum 1 Maret 1949, Sardjito mulai melakukan pembuatan ransum tentara dengan bahan yang sama seperti milik tentara Belanda.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Dr. Sardjito mulai membuat ransum TNI? Ketika momen Serangan Umum 1 Maret 1949, Sardjito mulai melakukan pembuatan ransum tentara dengan bahan yang sama seperti milik tentara Belanda.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Seperti apa kisahnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (26/9/22).
Punya Prinsip Luar Biasa
Letda Ckm dr. Alfred Hartoyo Alphanto merupakan seorang prajurit yang tumbuh di kalangan keluarga keturunan Tionghoa. Semasa kecil, bukan hal yang mudah bagi mereka untuk hidup di tanah air.
Kendati di masa lampau mengalami peristiwa pilu, namun keluarga Alfred senantiasa menanamkan prinsip luar biasa ke putra putrinya.
Salah satunya yakni soal nasionalisme dan sikap patriot. Hal itu pun turut bersemi di benak Alfred dengan sang saudara kembar, dr. Alvin Handoyo Alphanto.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Saya juga ingin memberikan sesuatu kembali untuk negara. Salah satunya dengan mengabdi sebagai tentara," ungkap Alfred.
"Orangtua itu selalu menekankan begini, kamu lahir di Indonesia, kamu makan dan minum dari Indonesia. Jadi kamu harus mengabdikan diri di Indonesia," terang sang kembaran, Alvin Handoyo Alphanto.
Harapan Ortu
Niat mulia Alfred pun kini tercapai. Sosoknya dengan gagah berhasil melewati serangkaian perjuangannya demi menjadi seorang dokter di bidang militer.
Hal itu lah yang turut mengantarkan kedua sosok orangtua Alfred ke perasaan bangga luar biasa. Mampu melihat putranya dapat menggapai asa merupakan suatu karunia.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Sang ayah pun merasa bahagia kini sang putra tercinta dapat menjadi lebih disiplin dan gagah. Alfred diharapkan tak boleh berhenti di tengah jalan.
"Disiplin, lebih gentlemen. Kami sangat senang. Pokoknya ga boleh berhenti di tengah jalan, harus sampai pensiun," ungkap sang ayah.
"Suatu Keajaiban"
Pencapaian Alfred yang begitu membanggakan turut membuat sang ibunda menitikkan air mata haru. Sosok ibunda dari Alfred pun bersyukur sang putra dapat menjadi abdi negara yang membela nusa dan bangsa.
"Saya sangat senang, bersuka cita, dan bersyukur anak saya bisa menjadi abdi negara. Bisa membela nusa dan bangsa," terangnya.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Dapat mengantarkan salah satu putranya tersebut membuat keduanya tak berhenti mengucap syukur. Kendati dengan latar belakang peristiwa menegangkan, namun keduanya dapat bernapas lega jika saat ini sang putra mampu menjadi abdi negara.
"Bisa menyekolahkan mereka menjadi dokter itu suatu keajaiban. Dan sekarang bisa masuk di TNI, lebih keajaiban lagi," ungkap sang ayah.
Letda Ckm Alfred Ungkap Harapan Mendalam
Keberhasilan yang kini diraihnya tak serta merta membuat Alfred tinggi hati. Usut punya usut, masih ada harapan mendalam baginya yang memerlukan perjuangannya kembali.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Sebagi dokter TNI, saya akan mengikuti perintah ditempatkan di mana dan berkarya sebaik mungkin di tempat saya ditempatkan," cerita Alfred.
"Saya juga akan berusaha untuk mengenyam ilmu sebaik-baiknya, lebih lagi diabdikan untuk masyarakat. Dan juga bila memungkinkan, bisa melakukan pengabdian-pengabdian seperti pengobatan gratis dan sebagainya," sambungnya.