Mantan Menhan Korea Selatan Ditahan, Alami Percobaan Bunuh Diri di Penjara
Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan berusaha mengakhiri hidupnya di penjara setelah ditangkap terkait darurat militer yang memicu ketegangan politik.
Krisis politik di Korea Selatan semakin memburuk setelah mantan Menteri Pertahanan, Kim Yong-hyun, mencoba mengakhiri hidupnya di dalam tahanan. Peristiwa ini terjadi di tengah penyelidikan mendalam mengenai keterlibatannya dalam pengumuman darurat militer yang dikeluarkan oleh Presiden Yoon Suk-yeol.
Saat ini, Kim dalam kondisi stabil dan mendapatkan perawatan, namun isu ini terus menghebohkan masyarakat Korea Selatan. Darurat militer yang berlangsung singkat namun penuh ketegangan tersebut menarik perhatian dunia internasional.
- Menteri Pertahanan Korea Selatan Mengundurkan Diri Usai Dorong Presiden Serukan Darurat Militer
- Korea Selatan Alami Hujan Salju Terlebat dalam 117 Tahun, Sampai Tewaskan Warga & Penerbangan Terganggu
- Ketegangan di Semenanjung Korea Meningkat, Korut dan Korsel di Ambang Perang? Begini Faktanya
- Mantan Menteri Singapura Dijatuhi Hukuman Penjara 1 Tahun Karena Nebeng Jet Pribadi
Pengumuman mendadak itu memicu reaksi keras dari anggota parlemen dan masyarakat luas. Akibatnya, sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kim, kini menghadapi berbagai tuduhan serius yang dapat membawa mereka ke jalur hukum.
Bagaimana perkembangan kisah ini? Dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, berikut kami sajikan ringkasan kronologis serta fakta-fakta penting terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik ini, Rabu (11/12).
Awal Mula Kisruh Darurat Militer
Krisis mulai terjadi ketika Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan keadaan darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024. Pengumuman ini dianggap sebagai reaksi terhadap ancaman komunis yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Namun, keputusan tersebut menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Parlemen Korea Selatan pun segera mengambil tindakan dengan mengadakan sidang darurat. Dalam waktu enam jam, mayoritas anggota parlemen sepakat untuk mencabut status darurat militer yang telah diumumkan.
Penangkapan Kim Yong-hyun dan Pejabat Lainnya
Setelah keadaan darurat militer dicabut, Kim Yong-hyun menghadapi tuduhan serius. Bersama dengan dua pejabat tinggi lainnya, ia ditangkap karena diduga terlibat dalam pemberontakan dan insurreksi.
Penangkapan ini terjadi setelah pengadilan menemukan adanya bukti yang kuat serta potensi penghilangan barang bukti. Dalam situasi ini, Kim dilaporkan meminta maaf kepada masyarakat atas konsekuensi dari kebijakan yang diambil. Selain itu, ia juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya pada tanggal 5 Desember 2024.
Percobaan Bunuh Diri di Tahanan
Di dalam penjara, Kim berusaha untuk mengakhiri hidupnya di pusat penahanan di Seoul Timur. Kepala lembaga pemasyarakatan, Shin Yong-hae, menyatakan bahwa usaha tersebut tidak berhasil.
Saat ini, Kim dipindahkan ke sel tahanan khusus demi keamanan dirinya. Meskipun kesehatannya dilaporkan dalam keadaan stabil, peristiwa ini menarik perhatian luas mengenai keadaan para tahanan dan tekanan psikologis yang mereka hadapi.
Langkah Politik Lanjutan oleh Parlemen
Di tengah situasi krisis yang sedang berlangsung, partai oposisi utama kembali mengajukan mosi untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol. Mosi ini direncanakan akan diputuskan melalui pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Desember 2024.
Jika mosi pemakzulan tersebut disetujui, maka kepemimpinan negara akan beralih kepada Perdana Menteri Han Duck-soo. Selanjutnya, Mahkamah Konstitusi akan menentukan nasib jabatan Presiden Yoon secara permanen.
Dampak Luas dan Investigasi Independen
Situasi ini tidak hanya berdampak pada politik domestik, tetapi juga menarik perhatian dari berbagai pihak di luar negeri. Dalam upaya untuk menjaga transparansi, parlemen telah menyetujui pembentukan tim penyelidik independen yang bertugas untuk menyelidiki isu ini secara mendalam.
Partai People Power, yang merupakan pendukung Yoon, menyatakan bahwa mereka akan mendukung transisi kekuasaan yang damai jika hal tersebut diperlukan. Namun, di sisi lain, oposisi menuduh bahwa kesepakatan ini merupakan sebuah bentuk kudeta yang disembunyikan.
Apa alasan Kim Yong-hyun mencoba bunuh diri?
Kim mengalami tekanan yang signifikan akibat tuduhan pemberontakan dalam situasi darurat militer yang berlangsung dengan cepat.
Bagaimana respons masyarakat terhadap darurat militer?
Keputusan tersebut memicu gelombang protes yang masif, terutama dari kalangan anggota parlemen dan pihak oposisi.
Apakah Presiden Yoon Suk-yeol akan dimakzulkan?
Oposisi telah mengajukan kembali mosi pemakzulan, dan saat ini keputusan akhir masih menunggu hasil dari pemungutan suara serta penilaian dari Mahkamah Konstitusi.