Mantan Menteri Susi: Mungkin Karena Pendidikan Saya Kurang Tinggi
Rencana Kebijakan Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan untuk membuka ekspor benih lobster menuai beragam komentar. Hal ini lantaran Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti melarang adanya ekspor untuk melindungi bibit lobster dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk membuka ekspor benih lobster menuai beragam komentar. Hal ini lantaran Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sebelumnya melarang adanya ekspor untuk melindungi bibit lobster dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Susi Pudjiastuti pun tak tinggal diam. Ia turut mengkritik rencana kebijakan Edhy Prabowo. Hal ini dikarenakan larangan tersebut telah tertuang pada Peraturan Menteri KP Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/ atau Pengeluaran Lobster, Kepiting dan Ranjungan dari Wilayah Republik Indonesia. Tercantum dalam pasal 7 (1) yang berbunyi 'setiap orang dilarang menjual benih lobster untuk budidaya'.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Akun Twitter Susi Pudjiastuti Ramai
Akun twitter Susi Pudjiastuti @susipudjiastuti ramai oleh netizen yang turut memberikan komentar terkait ekspor bibit lobster. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan kepada Susi Pudjiastuti. Susi Pudjiastuti pun membalas beberapa cuitan netizen di akun twitternya.
Lebih Mahal dari Harley
Susi Pudjiastuti menuliskan cuitan di akun twitternya @susipudjiastuti.
"1 backpack bibit lobster +_ min 8000ekor Rpnya sama dg 2 harley= 60 Brompton, kalau bibit ini tidak diambil, di laut & jadi besar nilai jd min. 20 harley = 600 brompton, tidak usah kasih makan, Tuhan yg memelihara, manusia bersabar,menjaga pengambilannya. Tuhan lipatkan gandakan," tulis Susi Pudjiastuti.
"Sekarang baru tahu kan bibit lobster ukurannya lebih gede dari harley," tulis Susi.
Cuitan Netizen
Twitter @Aryprasetyo85 2019 Merdeka.com
Pemilik akun twitter @Aryprasetyo85 mengunggah video Susi Pudjiastuti ketika masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia menuliskan sebuah caption.
"#TolakEksporBenihLobster
Melihat jurus mabok @Edhy_Prabowo
jg @LuhutPandjaitan
Saya mau bertanya ke Bpk @jokowi
Apa misi Presiden?
Dan masihkah relevan Konsep "Indonesia Poros Maritim Dunia"
Atau tinggal selogan seperti kata ibu @susipudjiastuti
@LinaPAnandya
@IKANLAUTAN_ID," tulis @Aryprasetyo85.
Respon Positif Netizen Lain
Unggahan akun twitter @Aryprasetyo85 mendapat banyak respon positif dari netizen lain. Seperti komentar akun @RinjaniJB.
"Aku angkat topi untukmu, mas.
Sampean pendukung presiden yg kritis.
Tidak hanya gegap gempita menyebar program pakdhe, namun juga bersuara keras thd keputusan presiden yg aplikasinya di lapangan berdampak kurang pas dgn visi presiden," tulis akun RinjaniJB.
Susi Pudjiastuti : Mungkin Karena Pendidikan Saya Kurang Tinggi
Melihat unggahan akun @Aryprasetyo85, Susi Pudjiastuti pun membalas.
"Itu yang saya juga tidak bisa mengerti sampai dengan detik ini. Daya putar pikiran saya, merenung dan berpikir keras, tapi tetap saya tidak bisa mengerti. Mungkin karena pendidikan saya yg kurang tinggi," tulis Susi Pudjiastuti.
Dukungan dari Para Netizen
Membaca balasan tweet dari Susi Pudjiastuti yang mengatakan 'mungkin karena pendidikan saya yang kurang tinggi' membuat banyak netizen memberikan dukungannya.
"Jangan putus asa bu...kaki kami tetap beriringan disamping ibu.."tulis @AntoniusCokro
"Tidak, ibu. Mnrt saya bukan pendidikan ibu yg kurang tinggi, tapi justru akal budi mereka yg terlalu rendah hg tdk bisa menjangkau cara berpikir ibu ..."tulis @NN1996.
"Terimakasih untuk sumbangsih ibu untuk kelautan Indonesia, meski sdh tdk menjadi menteri. Tapi ibu tetap berfikir, mengingat dan menjalankan visi misi presiden yg telah beliau lupakan," tulis @rosidridho_id.
"Bu @susipudjiastuti, bukan masalah pendidikan yang terjadi, akan tetapi masalah hasrat dan keinginan person.
Biarlah Bu.... rakyat yang menilai, toh kebenaran akan muncul dengan sendirinya," tulis @heribudiyanto21.
Alasan Edhy Prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menjelaskan jika adanya pelarangan ekspor benih lobster tersebut berakibat banyak nelayan tangkap benih lobster yang kehilangan pekerjaannya.
Para pembudidaya lobster di Indonesia pun dianggap belum dapat membesarkan benih lobster secara maksimal, sehingga kemungkinan nelayan tetap menangkap benih lobster dan dijual ke luar negeri secara diam-diam.
"Ada nelayan yang ingin berbudidaya menangkap lobster hidup, sebanyak mana?" ucap Edhy Prabowo di Jakarta Convention Center, Jumat (13/12).
Edhy Prabowo berpendapat jika Indonesia memiliki peluang untuk dapat melakukan budidaya benih lobster seperti negara lain yang telah berhasil. Ia berpendapat bahwa salah satu tempat yang cocok untuk budidaya tersebut yaitu di teluk laut dengan kondisi ombak yang tenang.
Seperti wilayah Kepulauan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jember Jawa Timur.
Edhy menambahkan jika pihaknya pun akan melakukan berbagai persiapan. Edhy berharap agar bisnis lobster dapat terus berjalan melalui ekspor benih lobster, sambil menunggu infrastruktur selesai.
"Apakah kita mau nunggu sambil nunggu waktu ini siap, atau kita diamkan ini, sama lagi kita menunggu,"sambungnya.