Mati Suri Adalah Kondisi saat Seseorang Hidup Kembali setelah Dinyatakan Meninggal, Ini Penjelasan Medisnya
Pengertian mati suri dan penyebabnya dalam dunia medis.
Mati Suri Adalah Kondisi saat Seseorang Hidup Kembali setelah Dinyatakan Meninggal, Ini Penjelasan Medisnya
Mati suri adalah kondisi di mana seseorang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia selama rentang waktu tertentu.
Biasanya, banyak orang mengaitkan mati suri dengan fenomena gaib yang penuh misteri dan tidak masuk akal. Padahal, faktanya jika kondisi ini sebenarnya bisa dijelaskan secara medis.
Dalam istilah medis, mati suri bisa terjadi jika seseorang mengalami Lazarus Syndrome atau Near Death Experience.
Meski jarang terjadi, mati suri bukanlah hal asing dalam dunia medis. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (18/7/2024).
Mati Suri
Seperti disebutkan di atas, jika mati suri adalah kondisi di mana seseorang hidup kembali setelah meninggal dunia dalam waktu tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mati suri adalah tampaknya mati, tetapi sebenernya tidak.
Dalam dunia medis, mati suri bisa disebabkan karena Lazarus Syndrome atau Near Death Experience.
Mengutip Healthline, Lazarus Syndrome mengacu pada sirkulasi darah yang kembali secara spontan setelah jantung berhenti berdetak.
Kemudian juga saat jantung tidak berdetak kembali setelah dilakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Bagaimana kesurupan bisa dijelaskan dari sudut pandang kesehatan? Kesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain. Orang yang kesurupan biasanya tidak sadar akan apa yang ia lakukan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
-
Siapa yang membagikan tips kuat dan sehat di media sosial? Seorang jenderal bintang 3 TNI AD, Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa membagikan tips kuat dan sehat fisik. Letjen yang menjabat sebagai Panglima Kostrad itu mengunggah tips tersebut dalam sebuah unggahan foto di media sosial Instagram @salehmustafa91.
-
Apa saja tips sehat ala Letjen Muhammad Saleh Mustafa? Tips Meningkatkan Kemampuan Fisik Ala Letjen Saleh Letjen Muhammad Saleh Mustafa memberikan 4 latihan yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Latihan pertama adalah latihan otot. Latihan otot berguna untuk meningkatkan daya tahan otot. Beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan otot adalah push up, sit up, plank, pull up, dan squat Latihan kedua adalah jogging. Jogging berguna untuk menjaga kebugaran kardiovaskular dan dapat membantu meningkatkan daya tahan. Letjen Saleh menyarankan untuk jogging selama 15 sampai 30 menit.Latihan ketiga adalah bersepeda. Latihan ini bermanfaat untuk melatih otot kaki. Selain itu, bersepeda juga dapat meningkatkan stamina, konsentrasi, dan kekuatan jantung. Latihan keempat adalah aerobik. Senam aerobik adalah senam yang populer dan telah dilakukan oleh banyak orang.Senam yang dilakukan dengan intensitas tinggi berguna untuk melatih otot jantung dan stamina. Pasalnya, ketika melakukan gerakan senam aerobik maka semua otot tubuh ikut bergerak.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
CPR sendiri adalah prosedur darurat untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan detak jantung yang terhenti.
Jantung merupakan organ vital yang sangat penting untuk mendukung kehidupan manusia yang bertugas memompa darah ke seluruh organ dan jaringan tubuh.
Saat berhenti berdetak, sirkulasi darah akan terhenti. Maka organ lainya mulai gagal menjalankan fungsinya. Dengan kata lain, jika hal ini terjadi maka manusia mengalami kematian.
Nah, lazarus syndrome terjadi ketika sirkulasi darah kembali dengan spontan setelah jantung berhenti berdetak, meskipun prosedur CPR sudah berhenti dilakukan.
Ini berhubungan dengan diri sendiri, spiritual, dan mistik yang terjadi pada seseorang yang dekat dengan kematian.
Atau juga dalam situasi ancaman fisik atau emosional yang akan segera terjadi.
Mengutip ners.unair.ac.id, orang yang memiliki pengalaman Near Death Experience cenderung mempunyai gangguan tidur REM.
Kondisi NDE adalah fenomena yang membuat seseorang berada dalam kondisi koma, sulit bernapas, atau bahkan sangat lemas sehingga sekilas seperti sudah meninggal.
Namun ketika kondisi membaik, orang tersebut akan kembali bisa bernapas dan detak jantungnya kembali kuat. Inilah yang kerap dianggap pengalaman mati suri.
Beberapa Hal yang Memungkinkan Seseorang Mengalami Mati Suri
Melansir dari laman halodoc, berikut beberapa penyebab mati suri dalam medis:1. Udara Terperangkap
Ketika udara didorong ke paru-paru terlalu cepat selama proses resusitasi paru, maka tidak ada waktu menghembuskannya sehingga udara terperangkap dalam tubuh.
Udara yang terperangkap menyebabkan tekanan di dalam dada meningkat sangat tinggi. Hal itu membuat darah kesulitan mengalir melalui pembuluh darah ke jantung.
Kondisi ini mengakibatkan jantung kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Alhasil sirkulasi dan detak jantung menjadi terhenti.
Saat CPR berhenti dilakukan, udara yang terperangkap mulai meninggalkan paru-paru, yang mengurangi tekanan di dada.
Akhirnya, darah dari tubuh dapat mengalir ke jantung, dan jantung dapat memulai tugasnya kembali untuk memompa darah.
2. Efek obat yang tertunda
Obat yang diberikan selama CPR perlu mencapai ke jantung untuk dapat bekerja. Udara yang terperangkap dapat menghentikan darah kembali ke jantung.
Hal itu membuat apa pun yang ada dalam darah, termasuk obat melalui infus, tidak dapat masuk ke dalamnya.
Setelah udara yang terperangkap teratasi dan tekanan di dada cukup rendah, darah akan mengalir ke jantung bersamaan dengan obat.
Jika obatnya efektif, sirkulasi akan kembali secara spontan. Sehingga seseorang mengalami mati suri.
3. Henti jantung sementara setelah defibrilasi
Selama CPR, defibrillator dapat mengirimkan kejutan listrik ke jantung. Tujuannya agar menghidupkan kembali atau mengatur ulang irama jantung yang tidak teratur.
Terkadang ada penundaan antara kejutan dan efeknya. Jika efeknya muncul cukup lama, kemungkinan sirkulasi kembali secara spontan bukan karena syok.
4. Penyebab lainnya dari lazarus syndrome
Beberapa kondisi seperti kadar kalium yang tinggi atau terlalu banyak asam dalam darah dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak.
Kondisi ini biasanya dirawat selama CPR, tetapi membutuhkan waktu untuk sembuh.
Jika kondisi tidak membaik hingga CPR berhenti, kemungkinan sirkulasi kembali secara spontan.
5. Hipotermia
Hipotermia bisa menyebabkan gangguan pada fungsi organ dan aktivitas saraf tubuh.
Sehingga menyebabkan penderitanya mengalami penurunan detak jantung, denyut nadi, dan pernapasan.
Kondisi ini terjadi karena tubuh terpapar suhu yang terlalu dingin dalam periode waktu tertentu.
Pada beberapa kasus, hipotermia bisa membuat kondisi seseorang menjadi sangat lemah.
Sehingga tanda-tanda vitalnya, seperti detak jantung, denyut nadi, dan pernapasan tak tedeteksi.
Ketika dia mendapatkan pertolongan medis secepatnya dan suhu tubuhnya bisa kembali normal.
Aliran darah dan fungsi berbagai organ tubuhnya akan kembali bekerja.
6. Penyebab Lainnya
Penyebab lainnya dari mati suri adalah penumpukan potassium atau terlalu banyak asam dalam darah. Sehingga mengakibatkan jantung berhenti berdetak.
Pada kondisi ini biasanya akan dilakukan CPR, namun diperlukan waktu untuk jantung kembali berdetak. Nantinya, sirkulasi darah akan kembali secara spontan.
Maka dari itu, biasanya tenaga kesehatan akan menunggu dan memonitor pasien sekitar 10-15 menit setelah menghentikan tindakan CPR.
Biasanya orang yang mengalami mati suri akan kembali 'hidup' setelah dinyatakan meninggal dalam waktu sekitar 10 hingga 30 menit.
Namun, pada kasus yang sangat jarang terjadi, ada juga orang yang bisa kembali hidup dalam waktu beberapa jam setelah ia dinyatakan meninggal.