Mayjen TNI Cerita Kerasnya Gemblengan Jadi Pasukan Elite Kopassus, Kemampuan Jangan Diragukan!
Mayjen TNI Farid Makruf berbicara soal kerasnya perjuangan seorang tentara Kopassus.
Mayjen TNI Farid Makruf berbicara soal kerasnya perjuangan seorang anggota Kopassus.
Mayjen TNI Cerita Kerasnya Gemblengan Jadi Pasukan Elite Kopassus, Kemampuan Jangan Diragukan!
Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Mayjen TNI Farid Makruf berbicara kerasnya perjuangan seorang prajurit Kopassus. Lulus Akmil tahun 1991, Farid tak pernah menyangka terpilih menjadi prajurit Baret Merah.
Mulai dari fisik, otak, dan tenaga ditempa guna menjadi prajurit berkelas. Siapa sangka, kerasnya perjuangan tersebut mampu mengantarkannya menjadi sosok jenderal berpengaruh di tubuh TNI AD.
Simak kisahnya.
- Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
- Letjen TNI saat Perwira Muda Digendong Capres Darah Kopassus, Sebentar Lagi Promosi Kasad?
- Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
- Jenderal Kopassus Ungkap Bagi Pasukan Elite Satu Peluru Harus Satu Nyawa
Ungkap Perjuangan jadi Kopassus
Farid Makruf diketahui merupakan sosok jenderal yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Sebelum menduduki posisi tersebut, Farid telah melalui perjuangan panjang dan keras.
Salah satunya yakni saat menempuh pendidikan militer sebagai anggota Kopassus.
Melalui sebuah video singkat yang dibagikannya dalam akun Instagram @faridmakrufma, Farid menceritakan pengalaman dirinya saat melalui perjuangan panjang tersebut.
"Setiap langkah yang saya ambil dalam karier militer, termasuk perjuangan menjadi bagian dari Kopasus, bukanlah perjalanan yang mudah," tulisnya.
Menempuh pendidikan di Akmil membutuhkan segenap usaha dan kerja keras.
Terlebih bagi mereka yang terpilih menjadi prajurit Kopassus. Semua dilalui dengan kerja keras.
Farid sukses terpilih menjadi prajurit Kopassus lantaran dianggap memiliki psikologis yang sesuai.
"Dan saya enggak menyangka, tiba-tiba jadi anggota Kopassus. Psikologis masuk, ya sudah lah," terangnya.
Menjadi salah satu dari 12 anggota terpilih membuat Farid harus mengikuti pendidikan militer lebih keras.
Dia pun mengakui begitu berat melangkah dan berlatih menjadi anggota Kopassus.
"Betapa beratnya latihan tentara Kopassus itu," ungkapnya.
Sebagai prajurit Kopassus, Farid menuturkan jika para anggotanya tentu memiliki kemampuan yang mumpuni.
Jangan salah, mulai dari fisik, kecerdasan, hingga strategi berperang wajib dimiliki.
"Punya kemampuan lebih. Kalau tidak kemampuan fisik, kemampuan ini (otak), intelijen, taktiknya," ceritanya.
"Kita bertempur itu, kalau bisa begini, kenapa harus begitu. Harus efektif, efisien, enggak perlu rujukan," sambungnya.
Menutup nostalgia, eks Pangdam V/Brawijaya ini pun menegaskan jika cerita perjuangannya sebagai Kopassus bukan semata-mata ajang pamer.
Melainkan, hal itu diungkapnya sebagai pengingat jika ada perjuangan keras dari setiap pencapaian kehidupan manusia.
"Saya berbagi ini bukan sebagai pameran keberhasilan," terangnya.
"Tapi sebagai pengingat bahwa di balik setiap pencapaian, ada cerita perjuangan dan tekad yang kuat," pungkasnya.
2023 merdeka.com
Banjir Kekaguman & Doa
Cerita Farid mengenai perjuangannya di masa lampau saat memasuki Kopassus dikagumi publik. Tak sedikit yang turut memberikan doa mendalam.
"Luar biasa jendral," tulis akun @andi_tomia1104
"Sehat selalu komandanku," tulis akun @prawotojumadiyono
"Mantaaapp jenderal. Next perlu napak tilas sebelum purna Jenderal," tulis akun @gusariklombok_76
"Salam sehat Jenderal & keluarga. GBU," tulis akun @ridwansaputra1966
Video
Berikut video selengkapnya yang dapat Anda saksikan.