Melihat Pernikahan Pasangan Suku Baduy Luar, Baju Pengantinnya Unik
Uniknya, pernikahan warga suku Baduy Luar hanya boleh digelar pada bulan kelima, keenam dan ketujuh.
Baduy merupakan suku yang berada di Lebak, Banten. Suku ini sangat memegang teguh adat, istiadat serta tradisi warisan leluhur.
Tak heran jika keindahan alamnya dikagumi banyak orang. Suasana yang asri dan bersih membuat para wisatawan betah kala berkunjung.
-
Kenapa aturan di Baduy Dalam sangat ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Dimana Suku Baduy berada? Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten masih mempertahankan tradisi leluhur hingga saat ini.
-
Apa itu Bakaua Adat? Bakaua Adat ini adalah salah satu tradisi peninggalan nenek moyang mereka, maka masyarakat setempat pun mewarisi kegiatan ini secara turun-temurun. Tak hanya diiringi doa dan harapan, Bakaua Adat juga ada sesi penyembelihan kerbau yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
-
Apa itu Pudak? Pudak adalah makanan khas dari Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya. Cara memasaknya yaitu dengan cara dikukus.
-
Di mana Suku Batak berada? Suku Batak berada di Pulau Sumatra Utara.
-
Dimana letak kampung adat Baduy? Kampung adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, ternyata tidak tersentuh penjajah sama sekali di masa lalu.
Bukan hanya soal alam saja, prosesi pernikahan pasangan suku Baduy Luar cukup unik. Ada beberapa tradisi yang mesti dilakoni pasangan. Berikut ulasannya Rabu (16/2).
Tradisi Sebelum Menikah
Ada beberapa tradisi yang harus dijalani warga suku Baduy Luar sebelum menikah. Di antaranya yakni calon mempelai pria dan keluarga harus melapor ke kepala suku adat atau dikenal dengan nama Puun. Biasanya mereka membawa daun sirih, pinang dan gambir.
Kemudian daun sirih, pinang dan gambir itu dibawa ke rumah calon wanita. Calon mempelai pria juga harus membawa cincin putih sebagai mas kawin. Selain itu, alat rumah tangga dan pakaian untuk wanita tak boleh ketinggalan.
Uniknya, pernikahan warga suku Baduy Luar hanya boleh digelar pada bulan kelima, keenam dan ketujuh. Aturan ini sudah ditetapkan oleh para leluhur suku Baduy. Acaranya juga dilaksanakan lima hari berturut-turut.
"Acaranya lima hari, masak-masak, makan bersama," kata warga Baduy, Kang Dira.
Ijab Kabul Suku Baduy
Pada pernikahan warga suku Baduy Luar salah satu prosesi yang harus dijalani yakni ijab kabul. Pada ijab kabul ini mereka mengucapkan kalimat syahadat.
"Soal pernikahan itu biasa pakai syahadat, syahadat islam," kata Kang Dira.
Ada dua cara ijab kabul yang dilakukan warga suku Baduy Luar. Pertama, mereka melakukan ijab kabul sebelum hari pernikahan yang juga dihadiri oleh penghulu. Bisa dilakukan di KUA atau di rumah penghulu. Ijab kabul ini sebagai persyaratan di KUA untuk mengurus akte maupun buku nikah.
Ijab kabul yang kedua yaitu ijab kabul yang dilakukan di hari H pernikahan. Biasanya dilakukan pagi sekitar pukul 08.00 WIB-09.00 WIB. Ijab kabul ini dianggap sangat sakral.
Baju Pengantin
Seperti pengantin pada umumnya, warga suku Baduy Luar yang menikah mengenakan baju pengantin. Baju pengantin yang dikenakan kedua mempelai cukup unik. Pengantin mengenakan kain bernuansa biru khas Baduy Luar. Berikut potretnya dilansir dari YouTube Ayi Astaman.
©2022 Merdeka.com
Pengantin wanita mengenakan kain untuk bawahan, sementara bagian atas kain dibentuk seperti kemben. Tak beda jauh dengan wanita, pengantin pria juga mengenakan kain untuk bawahan, namun bagian atas kain hanya diselendangkan saja.
Pengantin wanita pun dirias sederhana. Pengantin ini mengenakan hiasan bak mahkota di kepala.
©2022 Merdeka.com
(mdk/dea)