Mengapa Pohon Bisa Berusia Ribuan Tahun? Ternyata Ini Jawabannya

Di antara banyaknya makhluk hidup di dunia ini, ternyata kita harus akui bahwa pohon merupakan makhluk hidup terkuat di muka bumi.

Beberapa jenis pepohonan mampu hidup hingga ribuan tahun bahkan menjadi saksi bisu peradaban manusia yang silih berganti.

Pemegang rekor pohon tertua adalah pinus bristlecone di Amerika Serikat bagian barat, yang mana di antaranya diketahui berusia lebih dari 3.000 tahun.

Bahkan pada tahun 2012, salah satu pohon itu ditaksir telah berusia lebih dari 5.060 tahun, sekaligus menjadikannya pohon non-klonal tertua di dunia!

Faktanya, pohon bristlecones bukan satu-satunya yang berumur panjang. Beberapa spesies dari pohon lain juga diduga memiliki usia yang mampu mencapai ribuan tahun. 

Namun bagaimana cara pohon bisa bertahan lama hingga sampai ribuan tahun?

Pertanyaan ini pernah menarik perhatian para ahli biologi meski sampai saat ini belum memiliki jawaban pasti.

Faktor Keberuntungan

Dikutip dari laman Britannica, Minggu (22/10), sampai saat ini belum ada jawaban pasti mengapa pohon mampu hidup hingga ribuan tahun.

Namun pastinya, jawaban sederhananya adalah terletak pada keberuntungan.

Pohon-pohon kuno dikenal memiliki daya tahan terhadap penyakit mematikan, hama, kebakaran, kekeringan, badai angin, tanah longsor, atau kapak manusia selama berabad-abad.

Karena hal tersebut sering terjadi membuat kondisi fisik mereka mampu bertahan dengan sangat baik.

Pohon Menua dengan Caranya

Pertanyaan besar muncul terkait keabadian pohon yang sebenarnya. Benarkan pohon purba bisa hidup abadi?

Faktanya, sampai saat ini masih terjadi perdebatan terkait sifat keabadian pohon. Apakah pohon-pohon tersebut akan mati jika tidak dibunuh oleh kekuatan luar?

Kita tidak pernah tahu jawaban pastinya. Namun kita tahu bahwa pohon-pohon purba mengalami penuaan dengan cara yang sangat berbeda dengan penuaan kebanyakan hewan dan bahkan tumbuhan lainnya.

Pada dasarnya kematian sel merupakan alasan manusia dan binatang mengalami penuaan hingga akhirnya mati.

Namun sebuah penelitian menemukan sedikit bukti kematian sel di kambium pembuluh darah pohon ginkgo, jaringan penting di dekat kulit kayu yang terus-menerus menghasilkan xilem dan floem baru untuk mengangkut makanan, air, dan mineral bagi tanaman.

Selain itu, penelitian lain mencoba untuk mencari tahu alasan pohon bristlecone bisa 'abadi'.

Para peneliti mengambil serbuk sari pinus bristlecone dan tidak menemukan peningkatan signifikan dalam tingkat mutasi seiring bertambahnya usia, yang merupakan faktor lain yang terkait dengan penuaan hewan.

Lebih dari itu, beberapa pohon purba memiliki kandungan kimia alami yang unggul sehingga bisa tahan terhadap hama dan penyakit.