Mengenal Penyakit Chikungunya dari Gigitan Nyamuk, Gejala Tak Hanya Demam Tinggi
Penyakit Chikungunya menyerang serta menulari manusia melalui gigitan nyamuk.
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing mendengar penyakit chikungunya. Penyakit ini menyerang serta menulari manusia melalui gigitan nyamuk yakni Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab penyakit demam berdarah.
Di Indonesia sendiri, sudah ada lebih dari 100 kasus penyakit chikungunya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kasus penyakit chikungunya ini berada di beberapa wilayah Indonesia saja. Meski dinilai kasus penyakit ini cukup banyak, namun belum ada laporan kematian akibat chikungunya.
-
Kenapa nyamuk DBD dan chikungunya bisa menyebar dengan mudah? Sarang nyamuk yang mudah terbentuk di sekitar rumah bisa menjadi sumber penyakit menular, seperti Demam Berdarah (DBD) dan Chikungunya.
-
Apa penyakit yang bisa ditularkan nyamuk Aedes? Nyamuk Aedes adalah vektor penyakit yang dapat menyebarkan virus seperti virus dengue, virus Zika, virus chikungunya, dan virus demam kuning.
-
Bagaimana nyamuk menularkan penyakit? Nyamuk menjadi vektor persebaran penyakit karena peran mereka dalam penularan patogen dari satu individu ke individu lainnya. Nyamuk memiliki kemampuan menginfeksi manusia dengan berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, zika, chikungunya, dan lainnya karena mereka berperan sebagai perantara dalam siklus hidup penyakit tersebut.
-
Kapan nyamuk Aedes Aegypti aktif? Nyamuk ini aktif sekitar pukul 10.00 hingga 15.00.
-
Siapa yang menemukan bahwa nyamuk menularkan malaria? Penularan penyakit malaria yang berbahaya ini dibuktikan oleh Sir Ronald Ross, seorang ahli bedah tentara Inggris yang bekerja di India.
-
Penyakit apa saja yang bisa disebabkan oleh gigitan nyamuk? Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk merupakan masalah kesehatan serius yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun. Nyamuk adalah faktor utama berbagai penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, Zika, dan chikungunya.
Wabah ini biasanya banyak terjadi di negara-negara seperti Asia, Afrika, Eropa, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Gejala infeksi chikungunya yang paling umum yaitu demam dan nyeri sendi. Akan tetapi, gejala penyakit chikungunya tak hanya demam tinggi saja.
Lantas bagaimana pengertian dan gejala penyakit chikungunya? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (27/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyakit Chikungunya
Melansir dari Alodokter, penyakit chikungunya merupakan infeksi virus yang ditandai adanya serangan demam dan nyeri sendi secara tiba-tiba. Virus ini menyerang serta mampu menulari manusia melalui gigitan nyamuk. Nyamuk penyebab penyakit chikungunya ini meliputi Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Shutterstock/Gallinago_media
Dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab penyakit demam berdarah. Di Indonesia sendiri, sudah ada lebih dari 100 kasus penyakit chikungunya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat 126 kasus chikungunya sepanjang tahun 2017 di 4 kota atau kabupaten Indonesia.
Dari 126 kasus itu, sebanyak 121 kasus terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah. Sementara itu 5 kasus lainnya terjadi di Aceh. Terlihat kasus penyakit chikungunya ini berada di beberapa wilayah Indonesia saja. Meski dinilai kasus penyakit ini cukup banyak, namun belum ada laporan kematian akibat chikungunya.
Penyebab Penyakit Chikungunya
Penyakit chikungunya disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk. Dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab penyakit demam berdarah yakni Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini memperoleh virus chikungunya saat menggigit pasien terinfeksi sebelumnya.
Penularannya pun terjadi jika orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus tersebut. Perlu untuk diketahui, virus chikungunya tidak bisa menyebar secara langsung dari orang ke orang. Virus ini membutuhkan perantara berupa gigitan nyamuk.
Meski begitu, virus penyakit chikungunya bisa menyerang siapa saja. Namun, risiko lebih tinggi terinfeksi virus chikungunya pada bayi baru lahir dan lansia di atas 65 tahun. Individu dengan kondisi medis lainnya seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung juga memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit chikungunya.
Gejala Chikungunya
Gejala infeksi yang paling umum dirasakan adalah demam dan nyeri sendi. Beberapa penderita penyakit chikungunya mungkin akan mengalami gejala lainnya termasuk nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan sendi ataupun ruam.
©huffingtonpost.com
Itu berarti gejala penyakit chikungunya bukan hanya demam tinggi saja. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan secara seksama. Melansir dari halodoc, berikut beberapa hal terkait gejala penyakit chikungunya:
- Gejala biasanya akan mulai dirasakan 3-7 hari pasca digigit nyamuk terinfeksi
- Gejala umum yang dirasakan adalah demam dan nyeri sendi
- Gejala lain termasuk nyeri otot, sakit kepala, pembengkakan sendi atau ruam
- Penyakit chikungunya tidak sering mengakibatkan kematian, tetapi gejalanya bisa parah serta melumpuhkan
- Sebagian besar penderita akan merasa lebih baik dalam kurun waktu seminggu
- Beberapa orang justru bisa merasakan nyeri selama berbulan-bulan
- Risiko lebih tinggi terinfeksi virus chikungunya pada bayi baru lahir dan lansia di atas 65 tahun
- Individu dengan kondisi medis lainnya seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung juga memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit chikungunya.
- Pasca terinfeksi, pasien kemungkinan akan terlindung dari infeksi di masa depan
Gejala penyakit chikungunya umumnya mirip dengan penyakit demam berdarah dan zika. Di mana ketiga penyakit ini sama-sama disebakan oleh nyamuk yang serupa menularkan virus chikungunya. Jika dirasa kalian atau keluarga mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit. Khususnya bagi kalian yang baru mengunjungi daerah penyakit chikungunya ditemukan.
Cara Mengatasi Penyakit Chikungunya
Pada umumnya, penyedia layanan kesehatan nantinya akan melakukan pemeriksaan darah. Hal ini bertujuan untuk mencari chikungunya atau virus serupa lainnya berupa demam berdarah atau zika.
Sayangnya, belum ada vaksin yang digunakan untuk mencegah atau mengobati virus chikungunya. Akan tetapi, terdapat beberapa perawatan yang disarankan untuk mengobati gejala penyakit chikungunya. Adapun perawatan mengatasi atau mengobati chikungunya adalah sebagai berikut:
- Istirahat yang banyak
- Rajin minum cairan agar terhindar dari dehidrasi
- Minum obat seperti acetaminophen (Tylenol) atau parasetamol untuk mengurangi demam dan rasa nyeri
- Jangan konsumsi aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (OAINS hingga DBD bisa dikesampingkan guna mengurangi risiko pendarahan)
- Apabila kalian konsumsi obat untuk kondisi medis lainnya, bicarakan dengan dokter sebelum ambil obat tambahan
- Cegah gigitan nyamuk pada minggu pertama gejala penyakit jika kalian penderita chikungunya