Mengenal Sosok Dokter Berjasa yang Menciptakan Ransum TNI, Namanya Diabadikan jadi Rumah Sakit di Yogyakarta
Sosok dokter berjasa di bidang kesehatan, pendidikan, hingga militer di Indonesia.
Sosok dokter berjasa di bidang kesehatan, pendidikan, hingga militer di Indonesia.
Mengenal Sosok Dokter Berjasa yang Menciptakan Ransum TNI, Namanya Diabadikan jadi Rumah Sakit di Yogyakarta
Dr Sardjito saat ini dikenal sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta.
Penamaan tersebut ternyata dipilih untuk mengabadikan jasa Prof Dr Sardjito yang cukup berpengaruh di bidang kesehatan sekaligus pendidikan.
Dia merupakan rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga seorang pembuat vaksin.
Sardjito juga disebut sebagai orang dibalik penciptaan ransum TNI. Simak ulasannya:
- Bukan Istri, Ini Sosok yang Telaten Setiap Pagi Tanya Kesehatan Jenderal Dudung saat jadi Kasad
- Begini Tipu Daya Dokter Gadungan Lulusan SMA Kelabui RS sampai Bisa Praktik di Klinik
- Dokter Cantik Tersipu Malu Disoraki Banyak Orang di Pelabuhan, Penyebabnya Prajurit TNI ini
- Menkes Tepis UU Kesehatan Permudah Dokter Asing Praktik di Indonesia
Sosok Dr Sardjito
Nama Sardjito diabadikan menjadi nama rumah sakit di Yogyakarta, yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito.
Sardjito sendiri menyelesaikan pendidikan dokter pribumi dari School tot Opleiding voor Indische Artsen (STOVIA) pada tahun 1915.
Selepas lulus, dia kemudian diangkat menjadi dokter di dinas kesehatan kota (Burgerlijke Geneeskundige Dienst) di Batavia.
Setelah itu, Sardjito melanjutkan studinya ke ke Universitas Amsterdam untuk meraih gelar doktor bidang penyakit iklim panas atau tropis.
Peran Sardjito
Sejak lulus dari STOVIA, Sardjito sudah aktif di organisasi Budi Utomo.
Pada saat itu, dia juga sempat menguasai lembaga Pasteur di Bandung untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan bagi pribumi.
Pada awal kemerdekaan setelah ibukota RI pindah ke Yogyakarta, Sardjito juga ikut membantu dengan membuat pos kesehatan.
Bahkan, dia juga ikut mendukung berdirinya laboratorium persenjataan yang dipimpin Herman Johannes di Yogyakarta.
Membuat Ransum Tentara
Berdasarkan informasi, pada saat masa Serangan Umum 1 Maret 1949, Sardjito mulai membuat ransum tentara yang memiliki komposisi seperti ransum tentara Belanda.
Akan tetapi, Sardjito sempat khawatir Belanda menganggap ransum tentara Indonesia adalah hasil rampasan.
Akhirnya, dia pun membuat suatu inovasi yang berbeda yang diberi nama ‘Biskuit Sardjito’.
Selain itu, Sardjito juga merupakan seorang perintis palang merah. Dia terus mengupayakan ketersediaan obat-obatan dan vitamin bagi para prajurit Indonesia di masa kemerdekaan.
Karena jasanya, Sardjito kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2019.
Rektor Pertama UGM
Sardjito juga merupakan rektor pertama dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sardjito ikut mendirikan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang menjadi cikal bakal UGM.