Miris Lihat Bapak dan Anak Masuk Rumah, Akses Ditembok Tetangga Setinggi 1 Meter
Bapak empat orang anak ini telah tiga tahun tak lagi memiliki akses keluar dan masuk rumah. Tembok setinggi satu meter sejak 2017 telah menghalangi sekeliling rumah gedeknya.
Peristiwa tak mengenakkan dialami oleh keluarga Wisnu Widodo, tepatnya di Desa Gandukepuh, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur. Bapak empat orang anak ini telah tiga tahun tak lagi memiliki akses keluar dan masuk rumah.
Tembok setinggi satu meter sejak 2017 telah menghalangi sekeliling rumahnya. Meski pertikaian dengan tetangga itu telah berhasil diselesaikan di pengadilan, tapi tak menunjukkan titik terang hingga saat ini. Simak informasinya berikut ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Rumah Ditutup Tembok oleh Tetangga
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Kediaman Wisnu Widodo harus rela tertutup dinding bata setinggi 1 meter oleh tetangganya sendiri, Mistun dan Edy. Terasa miris terdengar, keluarga Wisnu harus memutari gang sempit yang cukup untuk satu orang, atau memilih melompati pagar.
Hingga saat ini, tetangga yang klaim jalan itu masih miliknya, masih enggan membongkar tembok tersebut. Pihak desa juga belum mengambil tindakan baru.
Gunakan Kursi dan Tangga untuk Masuk Rumah
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Bapak empat anak ini harus berjuang setiap hari mengangkat sepedanya sendiri melewati tembok. Sekedar untuk keluar masuk rumahnya saja, terpaksa menggunakan kursi dari kayu atau tangga. Lantaran satu-satunya akses telah tertutup.
"Ya kesulitan, nggak bisa lewat mana-mana. Lewat tritisan (pinggiran tembok) itu, motor ya nggak bisa masuk," ujar Wisnu dilansir dari akun resmi Instagram ndorobeii.
Pemicu Masalah Antar Tetangga Sebab Ayam
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Melalui upaya mediasi di antara dua belah pihak, diketahui akar masalahnya ternyata dipicu dari ayam peliharaan milik Wisnu.
Diduga ayamnya kerap berkeliaran ke halaman rumah Mistun dan Edy. Banyak kotoran yang ditinggal dan dirasa mengganggu. Hal tersebut membuat geram Mistun dan sengaja membangun tembok pembatas pada 2017 silam.
Pengadilan Tetapkan Sebagai Jalan Desa
Masalah yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan, akhirnya menjadi besar hingga ke meja hijau. Melihat hasil pengadilan, nama Wisnu dianggap menang banding.
Wilayah tembok pembatas yang sempat diakui oleh Mistun merupakan haknya, ternyata milik jalan desa. Pengadilan telah menyatakan pihak Mistun dan Edy yang bertanggung jawab merobohkan.
Pihak Desa Dianggap Kurang Aktif
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Meski pertikaian telah diselesaikan di pengadilan, namun kenyataan di lapangan berbanding terbalik. Wisnu merasa sedikit kecewa, hingga saat ini rumahnya masih tertutup tembok, serta tak ada pihak yang lebih bijaksana dalam menengahi hubungan kedua tetangga tersebut.
"Ya nek Desa ya pasif saja. Saya ya minta pemerintah, mau bijaksana. Saya juga keadaan seperti ini. Sudah proses di pengadilan, sudah tiga tahun setengah ini. Terus sudah diputuskan memang harus dikembalikan ke semula yaitu jalan desa," ungkap Wisnu.
Tembok Ganggu Akses Warga
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Sebagian warga berharap wilayah tersebut dialihfungsikan kembali sebagai akses jalan desa. Sebab tembok yang mengitari rumah Wisnu, ikut menutup akses menuju persawahan.
"Ya itu paling nggak lewat tangga ini, kadang ya pakai kursi, kadang ya pakai tritisan," ujar Budi Ismanto, salah seorang warga setempat.
Reaksi Warganet Ikut Geram
Instagram ndorobeii ©2020 Merdeka.com
Tak ayal video viralnya rumah yang dibatasi tembok oleh tetangga sendiri itu, ikut memicu keprihatinan dan emosi warganet.
"Ingat, sekaya apa pun mereka tidak 1 orang pun yang bisa berjalan sendiri menuju Liang lahatnya ketika mati," tulis miniaturmotor_indonesia.
"Malu harusnya yang punya tembok itu..kalau nggak malu berarti muka tembok.....," tulis rahma7371.
"Menghalangi jalan orang laen sama aja dengan menghalangi rejekinya sendiri..," tulis _putri.nugraheni.
"Orang begini nih jalan desa aja diklaim, apalagi jalan ke surga," tulis nvtwlndri.
"Motivasi nya apa njir di tembok begitu ?? Mau idup selama nya lo di dunia ??," tulis uussega_real.
"Buat adeknya belajar yang rajin ya dek, jadi anak pinter berprestasi kelak bisa mengangkat derajat keluargamu yang diremehkan orang kelak bisa beli rumah yang lebih besar lebih bagus lebih segalanya aamiin," tulis rrahayugitapuspita.
Video Rumah Gedek Ditutup Tembok
Berikut video rumah gedek milik Wisnu Widodo yang ditutup aksesnya oleh tetangga sendiri di Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur.