Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya
Bacaan niat puasa qadha untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.
Bacaan niat puasa qadha untuk mengganti utang puasa di bulan Ramadhan.
Niat Membayar Puasa Ramadhan Beserta Hukum dan Tata Caranya
Niat membayar puasa ramadhan tentu perlu diketahui jika Anda memiliki utang puasa.
Setiap muslim wajib untuk mengganti atau meng-qadha puasa sejumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
Berikut niat membayar puasa ramadhan dan tata caranya dilansir dari gramedia dan berbagai sumber, Senin (24/6/2024):
-
Apa yang dimaksud dengan puasa qadha? Dalam bahasa Arab, kata qadha berasal dari kata dasar qadhaa yang artinya memenuhi atau melaksanakan. @pixabay.com Sedangkan menurut Ilmu fiqih, qadha merupakan upaya melaksanakan ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Dengan begitu, puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadan.
-
Apa itu puasa qadha? Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan karena alasan yang dibenarkan syariat seperti sakit, haid, hamil, menyusui, dan lain-lain.
-
Apa tujuan utama dari qadha puasa Ramadhan? Pastikan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat dengan cara qadha. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan dalam Islam kepada setiap umatnya.
-
Bagaimana niat Puasa Qadha di bulan Rajab? Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
-
Apa yang dimaksud dengan 'qada puasa'? Adapun kegiatan mengganti puasa ini dikenal sebagai qada puasa. Dilansir Rumaysho, yang dimaksud qada adalah mengerjakan suatu ibadah di luar batasan waktunya.
-
Apa itu Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan? Doa berbuka puasa qadha Ramadhan sebenarnya tidak berbeda dengan doa buka puasa Ramadhan. Tata cara dan pelaksanaannya pun juga sama dengan doa buka puasa Ramadhan. Adapun doa berbuka puasa qadha Ramadhan adalah sebagai berikut:Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin Artinya:"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Niat Membayar Puasa
Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib seluruh umat muslim.
Akan tetapi, ada beberapa orang mungkin berhalangan atau tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan.
Oleh karena itu, orang yang berhalangan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan harus mengganti puasa.
Hutang puasa dapat diganti dengan cara mengqadha puasa yang dilakukan setelah Ramadhan.
Ketika mengganti puasa atau meng qadha puasa, maka sebaiknya turut mengucapkan niat puasa qadha.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.
Niat puasa qadha sebaiknya juga diucapkan pada malam hari. Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab maupun latin.
Ketentuan Membayar Puasa Ramadhan
Mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim.
Puasa qadha Ramadhan ini bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa.
2. Orang-orang yang wajib mengganti puasa
Terdapat beberapa golongan orang yang wajib mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 184.
Orang yang wajib mengganti puasa itu adalah orang yang sakit dan orang yang berada di perjalanan.
"Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain," surat Al-Baqarah ayat 184.
Perempuan yang haid, hamil, nifas, dan menyusui juga wajib mengganti puasa mereka di hari lain.
3. Waktu Mengganti Puasa Ramadhan
Waktu puasa qadha Ramadhan boleh dilakukan pada hari setelah bulan Ramadhan. Mulai bulan Syawal hingga bulan Sya'ban atau sebelum Ramadhan berikutnya.
Namun, beberapa mazhab menyebutkan harus mengganti puasa sebelum pertengahan bulan Sya'ban.
Puasa qadha Ramadhan tidak boleh dilakukan pada hari yang diharamkan. Seperti Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.
Berpuasa juga haram dilakukan pada hari-hari tasyrik yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Kategori Orang yang Diperbolehkan Meninggalkan Puasa Bulan Ramadhan
1. Orang sakit
Seseorang yang tengah sakit dan tidak memungkinkan melakukan puasa maka diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadhan.
Namun, jika sakit yang dialami ringan dan dirasa masih mampu untuk menjalankan puasa maka dianjurkan untuk tetap berpuasa.
2. Sedang dalam Perjalanan atau Musafir
Seorang musafir yang sedang dalam perjalanan jauh maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Menurut mazhab Imam Syafii, seseorang dapat dikatakan sebagai musafir jika menempuh perjalanan sejauh 83 km.
3. Perempuan Haid atau Nifas
Perempuan yang sedang haid atau nifas juga diperbolehkan untuk meninggalkan puasa di bulan Ramadhan.
Hal ini dikarenakan darah haid atau nifas membatalkan puasa Ramadhan yang ia jalankan.
4. Perempuan hamil ataupun menyusui
Ketika perempuan sedang hamil atau menyusui, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Hal ini dikhawatirkan puasa mungkin bisa saja menggangu kesehatan ibu atau janin.
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha harus dilakukan sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan.
Artinya, apabila meninggalkan puasa sebanyak 7 kali, maka puasa qadha pun harus dilakukan sebanyak 7 kali.
Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati.
Dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.
Jika jumlah hari dari puasa yang ditinggalkan tidak diketahui atau lupa, maka wajib untuk melakukan puasa qadha dengan mengambil jumlah terbanyak dari hari yang ditinggalkan.
Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar. Berikut doa berbuka puasanya:
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa‘alaa rizqika afthortu birohmatika yaa rhamar roohimin.
Artinya: Ya Allah, karena Mu aku berpuasa dan dengan Mu aku beriman, hanya kepada Mu lah aku beriman dan dengan rezeki Mu, maka aku berbuka puasa, dengan rahmat dari Mu ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih.