Novel Baswedan Blak-blakan soal Penyidikan Anas Urbaningrum, Bukti Aliran Dana & Suap
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan turut mengungkap soal proses pengusutan barang bukti. Di masa tugasnya kala itu, Novel mengaku ada bukti aliran dana dan suap.
Pasca bebas, eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi klaim jika dirinya tetap tak bersalah dalam pusaran kasus megaproyek Hambalang.
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan turut mengungkap soal proses pengusutan barang bukti. Di masa tugasnya kala itu, Novel mengaku ada bukti aliran dana dan suap.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Apa yang menjadi rencana Anas Urbaningrum dalam waktu dekat? Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berseloroh saat ditanyai peluang atau rencana silahturahmi ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia belum belum merencanakan pertemuan dengan SBY dalam waktu dekat.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
Berikut ulasan selengkapnya.
Kesaksian Novel atas Kasus Anas
Novel Baswedan melakukan kilas balik semasa bertugas mengusut tuntas kasus korupsi Anas Urbaningrum. Dalam bincang pribadinya melalui kanal YouTube Novel Baswedan, Jumat (14/4), Novel mengungkap jika kasus Anas kala itu memang tak bisa dipungkiri memiliki keterkaitan dengan kasus Nazaruddin.
"Kalau bicara terkait perkaranya Anas Urbaningrum, ini tentunya berkaitan dengan kasus Nazaruddin. Saya yang menangani kasus Nazaruddin, setelah itu pengembangan kasusnya dibagi-bagi jadi saya ga mengikuti detail," ungkapnya.
©Liputan6.com/Herman Zakharia
Dari sejumlah hal yang diperoleh tim penyidik, Novel menegaskan memang terdapat beberapa bukti yang menunjukkan aliran dana dan suap.
"Dari beberapa hal yang saya dengar, memang ada bukti yang menunjukkan adanya dugaan aliran dana dan juga ada kaitan-kaitan penerimaan suap atau gratifikasi. Cuma detailnya saya ga paham," sambungnya.
Ada Hal yang Belum Mampu Dibuktikan Hingga Kini
Namun, keberadaan barang bukti tersebut belum sepenuhnya menjelaskan kasus dengan sempurna. Sebab, Novel menyebut jika masih ada dugaan lain yang belum mampu dibuktikan tim penyidik bahkan hingga saat ini.
"Dari beberapa hal yang saya pahami, yang mampu dibuktikan penyidik itu. Artinya ada dugaan perbuatan lain yang belum mampu dibuktikan sampai sekarang," terangnya.
"Waktu itu banyak sindiran lah, kenapa ga diteruskan ke Istana. Ya karena untuk mendapatkan alat buktinya itu tidak mudah, apalagi saksi. Orang akan cenderung khawatir untuk bersaksi pada kasus-kasus besar," jelasnya.
Ungkap Bukti Aliran Dana Nazaruddin
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
"Sepanjang ada bukti, kita usut tuntas," tegas Novel.
Salah satu bentuk bukti aliran dana dan suap tersebut ialah terwujud dalam beberapa hard disk. Bahkan, Novel tak tanggung-tanggung menyebut jika sejumlah hard disk begitu penting bagi pengembangan kasus Nazaruddin yang mengarah pada Anas.
"Ketika saya menangani kasus Nazaruddin, kami kan menemukan hard disk penting. Itu ada banyak transaksi keuangan yang berhubungan dengan Nazaruddin" ungkapnya.
Anas Bebas
Sebelumnya, Anas Urbaningrum menyampaikan kondisinya tetap baik setelah menjalani masa hukuman selama lebih dari 9 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung.
"Saya ingin meminta maaf. Maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya menjadi bangkai fisik dan sosial, saya minta maaf itu alhamdulillah tidak terjadi," kata dia di hadapan simpatisannya, Selasa (11/4).
©2023 Merdeka.com
Namun hingga pasca bebas, Anas tetap bersikukuh jika dirinya tak bersalah dan hanya sebatas dijebloskan ke dalam skenario besar. Menanggapi hal ini, Mantan Wakil KPK Bambang Widjojanto (BW) menyarankan Anas untuk legowo menerima kenyataan. Dia meminta Anas dan para loyalisnya berhenti melakukan pembelaan dengan menggalang opini debat terbuka.
"Sudahlah kita tahu ujungnya ke mana, kamu ingin membersihkan dirimu, tapi tidak seperti itu caranya. Itu kampungan banget cara seperti itu, setoplah dengan cara-cara kampungan kayak begitu," kata dia.
BW turut menambahkan, dia menagih janji Anas untuk segera melompat dari Monas.
"Kita juga masih ingat (pernyataan Anas) ‘Kalau saya terbukti akan loncat dari Monas'. Sudah terbukti, sudah dihukum, kapan lu loncat dari Monas?" ujar BW.
Skenario Dimaksud Anas
Seorang sumber yang kenal dekat dengan Anas Urbaningrum membocorkan, setelah bebas Anas akan mengkonfirmasi kepada sejumlah orang yang terlibat dalam skenario tersebut.
Bahkan, kata dia, ada satu narasumber kunci yang telah menyampaikan permohonan maaf kepada Anas karena ikut terlibat dalam skenario besar menjebloskan Anas ke dalam penjara.
"Termasuk orang yang merancang melemparkan telur ke Anas saat di KPK," kata sumber itu saat berbincang dengan merdeka.com.
Sumber ini memberikan sejumlah bukti-bukti kepada merdeka.com. Bukti tersebut berupa foto surat pengakuan orang tersebut dan rekaman permintaan maaf.
Loyalis Anas, Gede Pasek Suardika mengakui, memang ada beberapa orang yang telah meminta maaf kepada Anas. Salah satunya, Muhammad Nazaruddin.
Bahkan menurut dia, sebelum bebas, Nazar sempat bersimpuh di kaki Anas. Dia meminta maaf kepada Anas. Kata Pasek, Anas pun memaafkan.