Panji Gumilang Perlihatkan 'Kursi Spesial' di Ponpes Al Zaytun, Ini Penampakannya
Penampakan kursi spesial yang ditunjukkan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang menunjukkan 'kursi spesial' yang ada di dalam masjid di lingkungan pesantren. Keberadaan kursi tersebut sempat ramai jadi sorotan beberapa waktu lalu.
Ini terjadi ketika foto merekam momen sholat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun beredar di media sosial. Panji menyebut, jika kursi itu dibuat khusus hasil dari penelitian beberapa dokter. Simak ulasannya:
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Bagaimana Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalanpanji mempersiapkan para santrinya? Mereka juga dibekali kemampuan bahasa Arab dan Inggris melalui keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Bahasa yang berada di lingkungan ponpes.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Viral Sholat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun
Beberapa waktu lalu, sebuah foto merekam momen pelaksanaan sholat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun sempat ramai jadi sorotan di media sosial. Sebab dalam pelaksanaan sholat tersebut, jarak saf antar jamaah tampak sengaja tidak dirapatkan.
Keberadaan seorang perempuan yang ikut sholat di barisan saf yang sama dengan jamaah pria juga ramai diperbincangkan. Tak kalah jadi sorotan ialah keberadaan sebuah kursi yang ditaruh di samping masing-masih jamaah.
©2023 Merdeka.com
Kursi di Ponpes Al-Zaytun
Dalam video yang dibagikan di kanal Youtube Liputan6, Panji Gumilang menunjukkan 'kursi spesial' tersebut yang ada di dalam sebuah masjid. Kursi itu rupanya digunakan oleh para jamaah untuk duduk ketika akan berdzikir selesai sholat.
Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com
"Sholatnya pakai ini (sajadah) selesai dzikir supaya tidak duduk di sini (bawah) barulah duduk di sini (kursi) masing-masing baru baca dzikir 2 jam juga kuat," kata Panji dikutip dari Youtube Liputan6 (27/6).
Dibuat Khusus
Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com
Panji mengatakan, jika kursi tersebut memang dibuat dengan desain khusus untuk memberikan rasa nyaman bagi para jamaah yang akan melakukan dzikir.
Bahkan, disebutkan jika beberapa dokter sengaja didatangkan khusus untuk melakukan penelitian demi menciptakan kursi nyaman tersebut.
"Karena kursi ini sudah disetting sedemikian rupa biar bisa untuk kalau capek begini (bersandar). Ini (kursi) dibuat sendiri didatangkan beberapa dokter untuk meneliti (bentuk kursi)," kata Panji.
"Jadi kalau dzikir begini dari pagi sampai siang kalau enggak lapar yaudah terus," tambahnya.
Pondok Pesantren Al-Zaytun Ramai Jadi Sorotan
Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com
Ponpes Al-Zaytun belakangan tengah ramai diperbincangkan lantaran diduga mengajarkan ajaran menyimpang. Pesantren ini terus menjadi pembicaraan sejak beredar video saf salat Ied campur antara perempuan dan laki-laki pada April lalu.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memanggil pimpinan Ponpes Panji Gumilang untuk datang ke Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/6) lalu. Pertemuan ini dilakukan untuk melakukan dialog antara Panji dengan tim investigasi yang dibentuk Ridwan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan, pertanyaan yang akan diajukan lebih kepada klarifikasi sekaligus konfirmasi hasil pengumpulan fakta dan data.
"Dalam rangka menjaga kondusifitas, ketenteraman dan ketertiban, maka tim investigasi ini dibentuk. (Semua hasil investigasi) kami hanya lebih pada memberikan rekomendasi dan keputusan (mengenai Al-Zaytun) ada di (pemerintah) pusat," kata dia.