Pantun Jenaka yang Lucu, Hiburan Kreatif yang Mengocok Perut
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun jenaka yang lucu dan menghibur.
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun jenaka yang lucu dan menghibur
Pantun Jenaka yang Lucu, Hiburan Kreatif yang Mengocok Perut
Pantun adalah bentuk sastra lisan yang sangat kental dengan masyarakat Indonesia.
Pantun sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan. Bahkan, bagi warga asli Betawi, pantun adalah makanan sehari-hari sehingga dalam setiap pembicaraan yang dilakukan pasti sedikit banyak menyelipkan pantun jenaka.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait terdiri dari empat baris yang bersajak (a-b-a-b).
-
Kenapa pantun lucu Bahasa Jawa dianggap trendi? Ada banyak pantun lucu yang bisa membuat Anda tertawa ngakak dan lepas. Keceriaan ini akan semakin berkesan apabila Anda membaca pantun lucu dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa.
-
Kenapa pantun lucu 4 baris ini trending? Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang umumnya memang terdiri dari 4 (empat) baris dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun lucu jenaka? Pantun lucu jenaka akan membawa keceriaan saat berkumpul bersama. Pantun merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang telah lama menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Dengan irama yang khas dan kata-kata yang penuh makna, pantun tidak hanya menyampaikan pesan moral, tetapi juga sering kali dijadikan sarana hiburan.
-
Apa yang sedang trend di pantun Banjar? Ada beragam pantun Banjar lucu tentang kehidupan sehari-hari.
-
Apa saja nama anjing lucu jantan yang trending saat ini? Banyak sekali masyarakat yang memilih anjing sebagai hewan peliharaan di rumahnya. Sebab, anjing juga sesekali bisa menjadi teman cerita, baik sedih maupun senang bagi pemiliknya. Bahkan, banyak dari mereka yang menganggap bahwa anjing merupakan sahabat sejatinya. Rasa sayang sang pemilik membuat mereka memberikan nama anjing lucu.
-
Kenapa pantun lucu jenaka sering digunakan? Baik itu di acara formal maupun pertemuan santai, pantun lucu jenaka terkadang dijadikan pembuka yang efektif untuk memecah kebekuan dan menghangatkan suasana.
Tiap larik terdiri dari empat kata, baris pertama dan kedua untuk sampiran, dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Pantun jenaka adalah jenis pantun yang tidak hanya bikin orang terkesima namun juga tertawa.
Pantun jenis ini dapat dibawakan saat berada di atas panggung ketika pidato untuk memecah keheningan atau hanya sekadar dipakai untuk berbincang ketika berkumpul.
Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pantun jenaka yang lucu dan menghibur. Simak rangkumannya sebagai berikut.
Pantun Jenaka yang lucu
1. Sungguh nikmat santap ketupat,Terima kiriman dari abang ibar.
Kita anak kelas empat,
Rajin Belajar dan pintar-pintar.
2. Beli jambu di pasar hewan,
Jambunya dua dimakan pak sabar.
Ingin peluk dirimu tapi tak mampu,
Karena badanmu amat besar.
3. Kamar Agung bentuknya persegi,
Disewakan penjual roti.
Ku ucapkan selamat pagi,
Untuk kamu sang pemilik hati.
4. Bunga sekuntum indah terikat,
Bunga melati hanya sebatang.
Sekali lirik aku terpikat,
Hatiku senang terbang melayang.
5. Si Dina pergi ke kali,
Semua baju langsung dicuci.
Bangkitlah anak pertiwi,
Bangunlah negerimu ini.
Padahal tunas belum tumbuh.
Kenapa mau membeli vespa,
Jika cicilan kompor belum lunas.
7. Jari sakit karena luka,
Lukanya lebar dan besar.
Inilah contoh pantun jenaka,
Untuk anak sekolah dasar.
8. Selalu menang tidak ngalah,
Kancil tetap menjadi juara.
Pantun jenaka anak sekolah,
Untuk anak kelas empat lima.
9. Si Rudi baru beli mainan,
Mainannya rusak ke injak orang.
Sekarang cantik bukan jaminan,
Akhlak baik yang dicari orang.
10. Sepatu Dina diinjak bebek,
Lalu dilap pakai plastik.
Tak apa berwajah jelek,
Tapi adek tetap menarik.
Pantun Jenaka yang Lucu dan Menghibur
Burung kutilang.
Kamu kentut,
Enggak bilang-bilang.
12. Buah pisang kue donat,
Disimpan di lumbung padi.
Pantas tercium bau menyengat,
Rupanya kamu yang belum mandi.
13. Bunga mawar bunga melati,
Pohon jati pohon cendana.
Jangan suka bermain hati,
Kalau tidak ingin merana.
14. Memasak ikan lampunya mati,
Paling enak bumbu terasi.
Gayanya aja kaya selebriti,
Tapi dompetnya kagak berisi.
15. Paling enak minum limau,
Campur sirop tambah nikmat.
Hai kamu janganlah mau,
Kalau digoda janda yang nekat. 16. Hari minggu sudahlah siang,
Setelah siang menuju petang.
Ditunggu tunggu gak juga datang,
Sekali datang kok nagih utang.
17. Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol.
Aku tersenyum malu sekali,
Ingat dulu suka mengompol.
18. Pergi ke pasar naik unta,
Membeli anting intan permata.
Gak peduli situ udah tua,
Yang penting saling suka.
19. Limau purut di tepi rawa,
Buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
Melihat kucing duduk berbedak.
20. Jika sudah namanya cinta,
Hati terasa berbunga-bunga.
Kalau sudah terbawa suasana,
Senyum sendiri seperti orang gila.
Pantun Jenaka Dua Baris
21.Satu tambah satu sama dengan dua,Aku sama kamu cinta sampai tua.22. Ikan hiu makan dinamit,
Yuk kita merit.
23. Dapet kado isinya tomat,
Gue bodo amat.
24. Buka Facebook, pakai kata sandi,
Elo budug memang jarang mandi.
25. Ke pasar, nyari obat gatal,
Dasar, orang enggak modal.
26. Bola pingpong dimakan gelatik
Biar ompong yang penting cantik
27.Saringan santan, mahal harganya
Buanglah mantan, pada tempatnya
Gapapa jelek yang penting sombong
29. Melon manis dicampur air es,
Ke mana aja lo enggak pernah sms.
30. Anak tikus rindu ibunya,
Sombong nih ceritanya.
31. Ikan hiu makan Awkarin,
Yaudah biarin.
32. Men sana in corpore sano,
Gue nanya begini, lo jawab begono.
33. Rumah perdu berjendela kaca,
Salam rindu buat yang baca.
34. Mata belo, ala komedian,
Gue sama lo maunya jadian. 35. Minum jamu makan nangka,
Lihat kamu, aku langsung suka.
36. Buah jeruk buah kedondong,
Mbah ikutan nongkrong dong.
37. Makan jengkol perut melilit,
Doyan miscall pulsa dikit.
38. Makan kue, minum sekoteng,
Gue emang ganteng.
39. Jambu merah di dinding,
Jangan marah just kidding.
40. Beli duren ke Irian Jaya,
Emang di sini tidak ada ya.