Para Pemimpin yang Tewas Mengenaskan di Akhir Kekuasaannya
Tak jarang nasib para pemimpin dunia berakhir tragis yakni tewas dibunuh secara mengenaskan karena persoalan politik dan kekuasaan. Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber:
Seorang pemimpin pasti memiliki pengaruh yang sangat besar untuk orang-orang di sekelilingnya. Seorang pemimpin merupakan individu yang dipercaya untuk memimpin pengikutnya untuk mencapai matlamat yang ditetapkan.
Banyak pemimpin negara di dunia yang dibangga-banggakan oleh rakyatnya karena jasa dan kontribusinya yang dianggap berpengaruh untuk orang banyak. Namun demikian, bukan berarti tak ada yang tak suka. Ada juga rakyatnya yang tak suka. Bahkan, negara asing yang memiliki kepentingan berbeda bisa jadi tak menyukainya dan berupaya menggulingkannya.
-
Bagaimana Hitler bunuh diri? Hitler bunuh diri dengan menggigit kapsul sianida sembari menembak kepalanya. Eva Braun hanya menggunakan kapsul sianida.
-
Kapan Hitler bunuh diri? Hari berikutnya pada 30 April 1945 sore, Braun dan Hitler masuk ke ruang keluarga dan bunuh diri bersama-sama.
-
Kapan Adolf Hitler resmi menjadi pemimpin Partai Nazi? Adolf Hitler menjadi pemimpin Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) pada 29 Juli 1921, sebuah peristiwa yang menandai awal dari perubahan besar dalam politik Jerman.
-
Siapa yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Peringatan Hari Santri seyogyanya sebagai pengingat bahwa para santri punya andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, teruslah berjuang di jalan dakwah untuk memelihara persatuan dan kerukunan Tanah Air. Selamat Hari Santri Nasional 2023!
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Alhasil, tak jarang nasib para pemimpin dunia itu berakhir tragis yakni tewas dibunuh secara mengenaskan karena persoalan politik dan kekuasaan. Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber:
John F. Kennedy
Presiden ke-35 Amerika Serikat ini tewas ditembak dengan dua timah panas tepat di kepala dan lehernya di hadapan ribuan rakyatnya, saat sedang melakukan iring-iringan di kota Dallas, Texas, AS. Hingga saat ini, kasus pembunuhan ini masih menjadi perhatian di pemerintahan AS.
Saat ini, presiden Donald Trump juga menyimpan sekira 300 file yang berkaitan dengan pembunuhan Kennedy. Hal ini disebabkan karena kekhawatirannya terhadap keamanan nasional AS, penegak hukum dan hubungan luar negeri.
Anwar Sadat
Anwar sadat merupakan presiden ketiga Mesir yang meninggal pada tahun 1982 saat sedang menonton parade militer memperingati Perang Yom Kippur 1973. Sadat dibunuh oleh anggota organisasi radikal Jihad Islam yang menolak perjanjian damai antara Mesir dan Israel yang telah ditandatangani oleh Anwar Sadat.
Sadat dibunuh dengan cara dilempari dengan tiga buah granat, dan ditembak dengan senapan otomatis AK-47 berkali-kali. Alhasil, beberapa timah panas menembus tubuh Sadat.
Benito Mussolini
Benito Mussolini merupakan politisi sekaligus pemimpin partai Fasis Nasional Italia. Mussolini dibunuh dengan cara ditembak. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, jasad dari Mussolini digantung terbalik dan diludahi serta dilempari dengan batu.
Bahkan, foto-foto menyedihkan yang menggambarkan jasad Mussolini sempat beredar luas.
Adolf Hitler
Di akhir perang dunia II setelah mendengar kabar kematian Mussolini, Hitler mempersiapkan diri untuk menghabisi dirinya sendiri. Ia menginginkan jika meninggal, jasadnya lebih baik dibakar daripada dipermalukan.
Akhirnya pada 30 April 1945 Hitler menembak dirinya sendiri di bunker tempat persembunyiannya. Namun demikian, ada juga kabar yang menyebut jenazah tersebut bukanlah Hitler karena pemimpin Nazi itu berhasil kabur meninggalkan Jerman.
Saddam Hussein
Saddam Hussein Abd al-Majid al-Tikriti adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Setelah kalah dari pasukan koalisi Amerika Serikat, Saddam menghilang. Dia akhirnya berhasil ditemukan dan ditangkap pada 13 Desember 2003.
Saddam kemudian menjalani pengadilan bentukan Amerika Serikat yang dinilai banyak kalangan sebagai 'pengadilan tontonan' alias settingan. Pengadilan lantas memutuskan menjatuhi hukuman mati dengan cara digantung pada 5 November 2006.
Banding yang diajukannya ditolak. Saddam lantas dibawa menuju tiang gantungan untuk dieksekusi di Camp Justice, di Timur laut Baghdad pada 30 Desember 2005.
Moammar Khadafi
Khadafi merupakan pemimpin Libya yang berkuasa sejak tahun 1977 hingga 2011. Kamis 20 Oktober 2011 menjadi hari terakhir bagi diktator Muammar Khadafi menghirup udara segar. Pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 42 tahun, 1969-2011, menemui ajalnya, Ia tewas di tangan pasukan oposisi yang disebut tentara Transisi Nasional Libya (NTC).
Kala itu, pria dengan nama lengkap Muammar Abu Minyar al-Khadafi itu tengah jadi "buron". Dia menghadapi penuntutan oleh Pengadilan Pidana Internasional yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Khadafi akhirnya ditemukan oleh tentara Transisi Nasional Libya (NTC) di kota kelahirannya, Sirte pada 20 Oktober 2011 pagi, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Awalnya, pesawat NATO memergoki dan menyerang iring-iringan Khadafi yang dikelilingi 15 truk bersenjata tengah menuju bagian barat Libya.
Akibat serangan, seluruh truk pengawal hancur lebur dan 50 loyalis Khadafi tewas terkena serangan udara yang dilancarkan tentara Prancis. Sedangkan Khadafi dan beberapa anak buahnya selamat. Mereka berlari dan bersembunyi di pipa drainase besar.
Tentara NTC dan NATO pada akhirnya berhasil menemukan dan membekuk Khadafi dan pengawalnya. Salah satu tentara oposisi, Saleem Baker menuturkan, salah satu pengawal Khadafi keluar dari persembunyian sambil melambaikan senapannya dan berteriak menyerah. Namun loyalis diktator itu kemudian melepaskan tembakan.
Saat itu juga, Khadafi diduga menginstruksikan loyalisnya untuk berhenti menembak. Salah satu pengawal setia pun berkata, "Tuan (Khadafi) saya di sini, tuan saya ada di sini. Muammar Khadafi ada di sini dan dia terluka," ujar anak buah Khadafi, seperti ditirukan Bakeer, kepada Reuters, yang dikutip Liputan6.com, Senin (20/10/2014).
Tentara NTC kemudian masuk ke dalam pipa dan menyeret Khadafi keluar. Sang diktator ketika itu dalam keadaan terluka. Kaki dan punggung Khadafi cedera akibat tembakan. Ia hanya bisa berbicara lirih. "Ada apa? Apa yang terjadi?"
Khadafi yang dalam kondisi terkepung pasukan NTC langsung dibawa ke dalam mobil ke Kota Misrata. Dalam perjalanan, tentara loyalis Khadafi menyerang. Baku tembak pun terjadi. Saat itu, penguasa negara Arab non-kerajaan terlama disebut terkena tembakan pada bagian kepala di tengah-tengah pasukan NTC yang mengamankannya.
Khadafi disebut mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan ke rumah sakit. Jenazah Khadadi beberapa hari kemudian dipamerkan di sebuah pasar di Sirte, hingga akhirnya dimakamkan pada 25 Oktober di padang gurun yang dirahasiakan. Para loyalis Khadafi meminta jasad Khadafi dikebumikan di tanah kelahirannya, Sirte. Tetapi pemerintah menolak karena tidak ingin makam sang diktator dijadikan semacam tempat pemujaan bagi pendukungnya.