Penyakit Anemia Beserta Gejala Hingga Cara Mengatasinya, Pahami Agar Tak Berlanjut
Penyakit anemia merupakan jenis gangguan kesehatan yang hingga kini masih banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Tak jarang, gejala hingga akibat dari penyakit anemia tersebut mampu mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Penyakit anemia merupakan jenis gangguan kesehatan yang hingga kini masih banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Tak jarang, gejala hingga akibat dari penyakit anemia tersebut mampu mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Dalam dunia medis, anemia merupakan sebuah gangguan kesehatan di mana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dari yang seharusnya. Hemoglobin tersebut merupakan suatu zat protein yang berperan untuk memberikan warna merah pada darah serta membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah terjadinya anemia akut? Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: • Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. • Konsumsi vitamin C. Vitamin C berperan membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang membentuk dinding pembuluh darah. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, kiwi, brokoli, dan paprika. • Konsumsi vitamin B12 dan asam folat. Vitamin B12 dan asam folat juga diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang. Vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan hewani, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam folat bisa didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal gandum, dan buah-buahan.
-
Bagaimana cara mengobati Anemia Aplastik? Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi individu.
-
Apa itu anemia aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
-
Bagaimana cara mencegah anemia pada remaja putri? Pola makan mereka harus dibenarkan. Tablet penambah darah harus dikonsumsi seminggu sekali. Remaja putri mulai kelas V atau yang sudah menstruasi untuk mengikuti bulan skrining Agustus ini," ujar Hakam dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana cara mengatasi anemia defisiensi zat besi pada anak? Penanganan anak dengan anemia defisiensi besi dapat melibatkan beberapa langkah, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya: Mengatasi faktor penyebab: Identifikasi dan atasi faktor yang mungkin menyebabkan anemia pada anak. Pemberian preparat besi oral: Pemberian suplemen besi secara oral dengan dosis yang sesuai adalah langkah pertama dalam pengobatan anemia defisiensi besi.
-
Mengapa Anemia Aplastik terjadi? Penyebab anemia aplastik dapat berasal dari kondisi keturunan atau faktor lingkungan.
Sementara itu, pada umumnya penyakit anemia sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis dari penyakit anemia tersebut didasarkan pada penyebab hingga gejala yang dirasakan oleh penderita.
Meski terkesan cukup berbahaya, namun sebenarnya penyakit anemia tersebut dapat diatasi dengan pengobatan tertentu. Tak hanya itu, bagi Anda yang belum pernah mengalaminya sama sekali, ada baiknya untuk mengetahui berbagai cara pencegahan yang bisa dilakukan.
Simak penjelasan mengenai penyakit anemia yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Gejala Penyakit Anemia
Sebenarnya, penyakit anemia yang dialami oleh penderitanya tersebut memiliki gejala yang beragam dan berbeda-beda. Namun secara tidak langsung, penyakit anemia tersebut dapat dikenali dengan berbagai gejala yang seringkali menghampiri.
Beberapa tanda dari penyakit anemia tersebut biasanya berupa:
- Kulit yang terlihat pucat atau kekuningan.
- Rasa lelah berlebih meski tak melakukan aktivitas berat.
- Sering mengalami sesak napas.
- Dada sering terasa sakit hingga nyeri.
- Kaki dan tangan yang sering terasa dingin
- Kepala yang sering terasa sakit dan nyeri.
Jenis dan Penyebab Penyakit Anemia
Penyakit Anemia Asplastik
Jenis anemia yang satu ini merupakan kondisi tubuh saat kekurangan hemoglobin dalam jumlah yang dibutuhkan. Bahkan, tubuh dikatakan tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup. Penyebabnya pun beragam yakni adanya infeksi, penyakit autoimun, zat kimia, hingga rutinitas saat menggunakan pengobatan tertentu.
Penyakit Anemia Defisensi Besi
Berbeda dengan sebelumnya, jenis penyakit anemia defisiensi besi merupakan gangguan kesehatan tubuh saat kekurangan asupan nutrisi berupa zat besi. Seperti yang kita tahu, zat besi merupakan unsur utama dalam pembentukan sel darah merah yang disebut dengan hemogloblin.
©Shutterstock.com
Penyakit Anemia Pendarahan
Jenis anemia ini terjadi saat tubuh mengalami banyak pendarahan misalnya pada saat terjadi kecelakaan, masa menstruasi yang terlalu lama, operasi, hingga pendarahan yang tak terduga lainnya. Hal ini jelas dapat menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah.
Penyakit Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik merupakan gangguan yang dapat terjadi saat sela darah merah dapat dihancurkan lebih cepat daripada proses pembentukannya. Hal yang umumnya terjadi pada sumsum tulang belakang tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa jenis penyakit lainnya seperti talesmia, sickle cell, hingga glucose-6 phospate dehydrogenase deficiency.
Penyakit Anemia Megalobiastik
Jenis penyakit anemia megalobiastik merupakan gangguan kesehatan tubuh saat kekurangan asupan nutrisi berupa asam folat atau vitamin B12. Zat tersebut diketahui juga merupakan salah satu unsur pembentuk sel darah merah yang ada di dalam tubuh.
Penyakit Anemia Kronik
Jenis penyakit anemia yang terakhir ini disebut dapat terjadi lantaran beberapa penyakit kronik. Di antaranya yakni dapat berupa penyakit mematikan HIV/AIDS, kanker, rheumatoid arthritis (RA), penyakit ginjal kronik, hingga penyakit Chron yang dapat menyerang proses pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.
Faktor Risiko Penyakit Anemia
Dilansir dari Halodoc, risiko seseorang dapat terkena penyakit anemia semakin tinggi apabila di dalam tubuhnya memiliki beberapa kondisi yang cukup kurang baik. Hal itu seringkali disebut dengan faktor risiko.
©2020 Merdeka.com
Beberapa faktor risiko seseorang dapat terkena penyakit anemia yakni sebagai berikut:
- Memiliki sejumlah penyakit kronis yang telah dialami dalam jangka waktu yang lama.
- Kekurangan vitamin dan beberapa nutrisi berupa rendah vitamin B12, zat besi, dan folat.
- Memiliki penyakit atau gangguan sistem pencernaan terutama usus.
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit anemia.
- Pernah mengalami paparan zat kimia beracun.
- Memiliki riwayat imun tubuh yang cukup rendah.
Pengobatan dan Cara Mencegah Penyakit Anemia
Pengobatan Penyakit Anemia
Meski beberapa jenis penyakit anemia tersebut diklaim tidak bisa dicegah, namun beberapa di antaranya masih dapat diatasi hingga dicegah. Beberapa strategi pengobatan pada penyakit anemia tersebut yakni:
- Transfusi darah melalui cara dan mekanisme yang steril.
- Pemberian obat untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
- Pemberian sejumlah pengobatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Pemberian suplemen penambah darah, zat besi, asam folat, hingga vitamin B12.
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/alexskopje
Cara Mencegah Penyakit Anemia
Meski beberapa jenis penyakit anemia tersebut dapat diatasi, namun tak ada salahnya untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan yang berupa:
- Konsumsi diet yang kaya mineral dan vitamin secara rutin.
- Menghindari penularan malaria.
- Melakukan konseling genetik, terlebih saat memiliki keluarga dengan riwayat penyakit anemia.