Penyebab Anemia Aplastik dan Gejalanya Pada Tubuh, Kenali Cara Pengobatannya
Penting bagi kita untuk senantiasa memperhatikan kondisi tubuh serta mengetahui penyebab anemia aplastik agar dapat terhindar dari penyakit tersebut.
Penyebab anemia aplastik yang dialami oleh penderitanya perlu untuk diketahui. Selayaknya jenis gangguan kesehatan lainnya, anemia aplastik juga memiliki sejumlah gejalanya yang dapat dikenali sejak dini.
Anemia aplastik sendiri adalah istilah medis untuk menunjuk sebuah kondisi tubuh yang kekurangan sel darah. Hal tersebut tak lain disebabkan oleh jaringan sumsum tulang belakang yang berhenti melakukan produksi sel darah di dalam tubuh.
-
Apa itu anemia aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
-
Bagaimana cara mengobati Anemia Aplastik? Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi individu.
-
Mengapa Anemia Aplastik terjadi? Penyebab anemia aplastik dapat berasal dari kondisi keturunan atau faktor lingkungan.
-
Bagaimana cara mencegah terjadinya anemia akut? Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: • Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. • Konsumsi vitamin C. Vitamin C berperan membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang membentuk dinding pembuluh darah. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, kiwi, brokoli, dan paprika. • Konsumsi vitamin B12 dan asam folat. Vitamin B12 dan asam folat juga diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang. Vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan hewani, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam folat bisa didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal gandum, dan buah-buahan.
-
Kapan seseorang bisa mengalami gejala Anemia Aplastik? Anemia aplastik dapat menimbulkan berbagai gejala, meskipun gejalanya dapat bervariasi antara satu individu dengan yang lainnya.
-
Apa saja ciri-ciri yang menandakan seseorang mengalami anemia akut? Ciri-ciri anemia akut adalah gejala-gejala yang timbul akibat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup dalam waktu lama. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anemia akut yang umum terjadi: • Kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia akut akan merasa cepat lelah dan lemas karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. • Pucat. Kulit, bibir, kuku, dan gusi penderita anemia akut akan tampak pucat karena kurangnya hemoglobin yang memberi warna merah pada darah. • Sesak nafas. Penderita anemia akut akan mengalami kesulitan bernapas karena tubuh berusaha untuk mengompensasi kekurangan oksigen. • Nyeri perut. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri perut yang disebabkan oleh gangguan pada organ-organ pencernaan, seperti lambung, usus, atau limpa. • Nyeri dan pegal pada leher. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri dan pegal pada leher karena peningkatan tekanan darah dan detak jantung. • Sakit kepala. Penderita anemia akut bisa alami sakit kepala akibat kurangnya aliran darah ke otak. • Detak jantung cepat. Penderita anemia akut bisa merasakan jantung berdebar-debar karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. • Mudah memar. Alami memar atau perdarahan karena kurangnya sel darah merah dan trombosit yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah.
Tak banyak diketahui, penyakit anemia aplastik rupanya telah ditemukan dengan jumlah kasus yang tak sedikit. Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, penyakit anemia aplastik diperkirakan diderita oleh 2 hingga 5 kasus di antara satu juta penduduk setiap tahunnya.
Penyakit anemia aplastik pun cukup banyak dialami oleh orang yang berusia pada rentang 15 hingga 25 tahun. Hal ini menunjukkan, penyakit anemia aplastik cenderung menjangkiti orang dengan usia remaja hingga produktif.
Maka dari itu, rasanya penting bagi kita untuk senantiasa memperhatikan kondisi tubuh serta mengetahui penyebab anemia aplastik agar dapat terhindar dari penyakit tersebut. Lantas, apa sebenarnya yang disebut dengan istilah anemia aplastik tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (1/11/22), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai pengertian hingga penjelasan mengenai penyebab anemia aplastik yang perlu dipahami.
Pengertian Anemia Aplastik
Mengetahui penyebab anemia aplastik akan lebih utuh apabila kita senantiasa memahami pengertiannya terlebih dahulu. Singkatnya, anemia aplastik adalah salah satu jenis dari penyakit kekurangan darah yang dapat dialami oleh seseorang.
Umumnya, anemia aplastik adalah istilah medis yang merujuk pada jenis kelainan darah yang diakibatkan oleh menurunnya kinerja sumsum tulang belakang. Seperti yang diketahui, sumsum tulang belakang berfungsi untuk memproduksi sel darah.
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/alexskopje
Apabila seseorang mengalami gangguan anemia aplastik, maka sumsum tulang belakang di tubuhnya secara langsung tidak dapat menghasilkan salah satu jenis ataupun seluruh sel darahnya. Di antaranya berupa sel darah merah, sel darah putih, hingga platelet.
Lebih lanjut, penyakit anemia aplastik tersebut dapat menimbulkan gangguan lainnya apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat. Anemia aplastik lanjutan dapat menyebabkan retikulositopenia, granulositopenia, monositopenia, hingga trombositopenia.
Penyebab Anemia Aplastik
Setelah mengetahui pengertian anemia aplastik secara lengkap, maka hal selanjutnya yang perlu dipahami adalah penyebab anemia aplastik. Secara umum, penyebab anemia aplastik tersebut terbagi menjadi dua.
Penyebab anemia aplastik tersebut dapat muncul oleh kondisi tubuh seseorang yang terpapar gangguan hingga faktor keturunan. Penyebab dari anemia aplastik yang berupa faktor keturunan biasanya diawali terlebih dahulu dengan beberapa penyakit.
©Shutterstock.com
Di antaranya yakni anemia fanconi, sindrom shwachman-diamond, anemia diamond-blackfan, hingga diskeratosis kongenital. Biasanya, gagguan pada tubuh tersebut dialami oleh kebanyakan anak-anak atau seseorang yang masih pada tahap usia remaja dan produktif.
Sementara itu, penyebab anemia aplastik oleh kondisi tubuh tersebut umumnya rentan terjadi pada orang dewasa. Penyebab anemia aplastik tersebut antara lain berupa munculnya infeksi virus, kehamilan, penggunaan obat-obatan seperti kloramfenikol, paparan zat kimia berbahaya seperti pestisida, hingga paparan radiasi maupun proses kemoterapi.
Penyakit anemia aplastik juga dapat terjadi pada tubuh seseorang yang memiliki sejumlah faktor risiko. Adapun faktor risiko tersebut antara lain sebagai berikut.
- Seseorang penderita penyakit kanker.
- Berusia di antara rentang 20 hingga 25 tahun.
- Memiliki kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
- Seseorang yang sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi lainnya.
- Seseorang yang pernah terpapar radiasi atau zat kimia yang membahayakan tubuh.
Gejala Anemia Aplastik
Sama halnya dengan berbagai gangguan lainnya, penyakit anemia aplastik juga memberikan sejumlah ciri-ciri dan gejala yang dapat diamati sebelumnya. Pada umumnya, gejala dari anemia aplastik tersebut dapat dialami secara berbeda-beda antara satu penderita dengan yang lainnya.
healthguides.healthgrades.com
Beberapa gejala yang ditunjukkan tersebut antara lain sebagai berikut.
- Mudah mengantuk.
- Lemas.
- Pucat.
- Pusing atau nyeri kepala.
- Sesak napas.
- Merasa lemah.
- Nyeri dada.
- Jantung berdebar-debar.
- Mudah memar.
- Pendarahan, seperti mimisan atau pendarahan gusi.
- Demam.
- Mudah sakit atau mengalami infeksi berulang.
Cara Pengobatan Anemia Aplastik
Setelah mengetahui gejala hingga penyebab anemia aplastik, maka selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara pengobatannya. Pada umumnya, cara pengobatan dari anemia aplastik sendiri tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya.
Penderita dengan gangguan dan gejala ringan biasanya belum diharuskan untuk memerlukan bantuan pengobatan. Sebaliknya, gejala berat yang dialami penderita anemia aplastik disarankan untuk segera melakukan pengobatan tertentu. Cara-cara pengobatan dari gangguan anemia aplastik tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Terapi Obat-obatan
Pertama, jenis pengobatan yang paling banyak direkomendasikan adalah terapi obat. Diharapkan, resep obat-obatan tersebut dapat mencegah, mengobati infeksi, hingga meningkatkan stimulasi sumsum tulang untuk kembali memproduksi sel darah. Jenis obatnya biasanya akan diberikan sesuai infeksi dan gejala yang diderita oleh pasien.
pexels
2. Transfusi Darah
Selanjutnya, jenis pengobatan yang dapat dilakukan adalah tranfusi darah. Tujuannya yakni untuk mempertahankan jumlah sel darah agar tubuh tetap dapat bekerja dengan baik dan sehat.
3. Transplantasi Sumsum Tulang
Terakhir, jenis pengobatan yang dapat dilakukan oleh penderita anemia aplastik adalah transplantasi sumsum tulang. Hal ini dapat dilakukan apabila pasien mendapatkan donor yang sehat sehingga berpotensi untuk memulihkan kondisi dari anemia aplastik.