'Pesta' Rasis & Anti Imigran di Kampanye Donald Trump, Sebut Warga Palestina Pembunuh & Kamala Harris 'Iblis'
Kampanye Trump di Madison Square Garden New York dipenuhi topik rasis hingga menyerang Kamala Harris.
Donald Trump mengadakan rapat umum sekaligus kampanye di Madison Square Garden, New York, pada hari Minggu (27/10). Acara tersebut mendapat kritikan lantaran berisi rasisme dan penghinaan besar-besaran kepada para warga pendatang dan kompetitornya, Kamala Harris.
Beberapa pembicara seperti Tony Hinchcliffe, Tucker Carlson hingga Rudy Giuilani secara terang-terangan rasis di hadapan para pendukung Trump.
- Donald Trump atau Kamala Harris Tidak Pro-Palestina, Pengamat Sebut Bantuan AS ke Israel Akan Tetap Mengalir
- Jagoannya Kalah Pilpres Amerika, Pendukung Kamala Harris Serang Kelompok Pro-Palestina, Arab dan Muslim
- Donald Trump Menang Pilpres, Reaksi Warga Arab Amerika di Luar Dugaan
- Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama, Donald Trump dan Kamala Harris di Mata Warga Palestina
Lelucon itu pun sempat dikritik oleh tim kampanye Harris yang bersaing dengan Trump untuk memenangkan hati komunitas Puerto Rico di Pennsylvania dan negara bagian lainnya. Superstar musik Puerto Rico Bad Bunny mendukung Harris tak lama setelah kemunculan Hinchcliffe.
Tim kampanye Trump yang biasanya garang mengambil langkah yang jarang terjadi, yakni menjauhkan diri dari Hinchcliffe.
“Lelucon ini tidak mencerminkan pandangan Presiden Trump atau tim kampanyenya,” kata penasihat senior Danielle Alvarez dalam sebuah pernyataan.
Beberapa bukti rasisme hingga hinaan telah dirangkum dari kampanye Trump di Madison Square Garden, Minggu (27/10). Simak selengkapnya berikut ini.
Rasisme di Kampanye Trump
Komedian Tony Hinchcliffe mendapat sorotan usai ia melontarkan candaan bernada rasis saat kampanye Trump. Mulanya Hinchcliffe menyebut Puerto Riko sebagai “pulau sampah terapung”.
Perlu diketahui bahwa warga Puerto Rico banyak bermukim di Pennsylvania dengan jumlah mencapai 4 persen atau 500 ribu jiwa.
“Saya tidak tahu apakah kalian mengetahui hal ini, tapi saat ini ada pulau sampah terapung di tengah lautan. Menurut saya itu namanya Puerto Riko,” kata Tony Hinchcliffe.
Hinchcliffe juga menyindir orang latin orang Hispanik. Dia menyebut orang Latin melahirkan banyak anak.
"Dan orang Latin ini, mereka juga suka membuat bayi. Ketahuilah itu," tambahnya diiringi tepuk tangan pendukung Trump.
Hinchliffe juga menyinggung warga kulit hitam. Ia menyinggung keberadaan warga pria kulit hitam di antara penonton dan bercanda bahwa mereka bersama-sama telah "mengukir semangka" alih-alih labu di "pesta Halloween tadi malam."
“Tentu saja. Keren, seorang pria kulit hitam dengan benda di kepalanya. Apa-apaan itu? Kap lampu? Saya hanya bercanda. Itu salah satu teman saya. Dia mengadakan pesta Halloween tadi malam. Kami bersenang-senang. Kami mengukir semangka bersama," lanjut Hinchcliffe
Siapkan Program Deportasi Besar-besaran
Donald Trump menyebut Amerika Serikat saat ini sebagai negara pendatang. Ia bertekad mengembalikan marwah warga Amerika Serikat yang tak diganggu warga pendatang.
Ia pun menyebut akan segera mengesahkan program deportasi besar-besaran sepanjang sejarah negara itu hingga menekan angka kejahatan di berbagai kota.
Secara tak langsung ia menuduh kejahatan di Amerika Serikat berasal dari para pendatang.
"Amerika Serikat saat ini adalah negara pendatang, tapi nanti cap negara pendatang itu tidak akan lama lagi. Di hari pertama nanti, saya akan meluncurkan program deportasi besar-besaran dalam sejarah Amerika. Sampai kita bisa menghapus kriminalitas."
"Saya akan menyelamatkan semua kota dan daerah yang dikuasai dan takluk. Saya juga akan menjebloskan para penjahat dan pembunuh ke penjara. Mengeluarkan mereka keluar dari negara kita secepatnya," tegasnya.
Tuduh Palestina Negara Pembunuh
Pembicara lain di kampanye Trump yang tak luput dari sorotan adalah mantan Walikota New York Rudy Giuliani.
Giuliani menyindir warga Palestina dan menuduh mereka sebagai pembunuh yang ditolak banyak negara.
Bahkan ia secara blak-blakan menuduh mereka sudah diajarkan membunuh warga Amerika Serikat sejak usia 2 tahun.
"Orang Palestina diajarkan untuk membunuh kita sejak usia 2 tahun, Mereka tidak akan membiarkan warga Palestina masuk ke Yordania, Mesir dan Harris akan memberikan mereka untukmu," kata mantan Walikota New York Rudy Giuliani.
Sebut Kamala Harris 'Iblis'
Kampanye Trump juga banyak melakukan serangan terhadap kompetitornya, Kamala Harris.
Para pembicara menyebut Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris sebagai “iblis”, dan mengatakan bahwa perempuan tersebut berlomba-lomba untuk menjadi perempuan pertama dan presiden perempuan kulit hitam yang memulainya. karir sebagai pelacur.
Pembicara lain seperti sahabat kecil Trump, David Rem, menyebut Harris sebagai “Antikristus” dan “iblis.”
Pengusaha Grant Cardone mengatakan kepada orang banyak bahwa Harris adalah sosok germo.
"Harris para germonya akan menghancurkan negara kita," kata dia.
Pembawa acara Tucker Carlson juga menyindir Kamala Harris sebagai sosok keturunan Malaysia-Samoa ber-IQ rendah.
"Ini akan sangat sulit bagi mereka. Kamala Harris, dia memperoleh 85 juta suara karena dia sangat mengesankan. Sebagai orang pertama yang merupakan warga Samoa-Malaysia dengan IQ rendah, mantan jaksa California yang pernah terpilih menjadi presiden," jelasnya.
Bahkan Trump pun menyerang Harris dengan menyebut IQ rendahnya.
"Semua orang tahu kalau dia (Harris) memiliki IQ yang sangat rendah," ujarnya.
Trump tersulut dengan perkataan Harris di kampanyenya yang menyebut Trump sebagai sosok yang memecah belah dan merendahkan.