Potret Candi Borobudur Sebelum Dipugar, Banyak Bangunan yang Tak Sempurna
Potret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.
Potret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.
Potret Candi Borobudur Sebelum Dipugar, Banyak Bangunan yang Tak Sempurna
Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Baik itu wisatawan asal Indonesia maupun wisatawan mancanegara.
Candi Borobudur sebenarnya tidak tampak seperti saat ini ketika ditemukan. Banyak bangunan yang tidak sempurna. Karenanya, candi peninggalan Buddha terbesar di dunia ini dipugar. Lantas bagaimana potret Candi Borobudur sebelum dipugar seperti saat ini? Melansir dari akun Instagram arsip_indonesia yang diambil dari KITLV, Selasa (18/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
- Candi di Probolinggo Ini Dulu Tempat Istirahat Hayam Wuruk saat Mengembara, Begini Potretnya Sekarang
- 7 Potret Terbaru Sabda Ahessa Bikin Pangling Usai Dikabarkan Putus dari Wulan Guritno
- Potret Lawas Candi Borobudur Tahun 1912, Menjulang di Pinggir Sawah & Penuh Ilalang
- Potret Ibu & Putranya Sama-sama Perwira TNI, Bundanya Cantik Berpangkat Letkol Anaknya Ganteng Pangkat Letda
Foto lama Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial dan sukses mencuri perhatian publik.
Terlihat, Candi Borobudur masih begitu berantakan. Bahkan, ada sejumlah bangunan yang berdiri dengan bentuk tidak sempurna.
Foto Candi Borobudur sebelum dipugar ini disebutkan diambil pada tahun 1866.
Melansir dari laman bob.kemenparekraf.go.id, Candi Borobudur dikenal sebagai salah satu bukti sejarah panjang perkembangan agama Hindu di Indonesia.
Selain itu, Borobudur juga termasuk salah satu harta karun termahal dan paling berharga yang dimiliki oleh Indonesia dan dunia.
Borobudur sendiri memiliki bentuk bangunan layaknya punden berundak di mana semakin ke atas maka akan kian mengecil. Tak hanya itu, terdapat empat buah tangga yang tersebar di setiap arah mata angin.
Dalam Candi Borobudur ini disebutkan ada tiga tingkatan.
Di struktur bagian terbawah ada kamadhatu. Kamadhatu menggambarkan perilaku manusia di mana masih sangat terikat dengan nafsu duniawi. Pada bagian tengah candi yang sering disebut dengan rupadhatu. Rupadhatu ini digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan urusan duniawinya, tetapi masih terikat dengan dunia myatanya. Kemudian di bagian atas candi disebut arupadhatu. Arupadhatu menggambarkan unsur tak berwujud atau di mana manusia sudah meninggalkan semua urusan duniawinya.
Candi Borobudur menyimpan sekitar 2672 panel relief dan 504 arca Budha di dalamnya. Hal ini lantas membuat Borobudur menjadi salah satu candi terlengkap dan terbanyak reliefnya dalam skala dunia.
Candi ini juga memiliki begitu banyak arca. Salah satunya adalah arca kepala Budha yang sering kali dikaitkan dengan cerita yang hingga kini masih dipercaya kebenarannya. Karenanya, marak kasus pencurian arca terjadi. Pencurian dilakukan dengan menjual arca sebagai barang antik dengan harga jual tinggi.