Potret Dua Polisi Meninggal Dunia saat Rusuh Suporter di Stadion Kanjuruhan
Dua anggota Polri jadi korban tewas dalam kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dua anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ikut menjadi korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Mereka adalah Briptu Fajar Yoyok Pujiono dan Bripka Andik Purwanto.
Briptu Fajar merupakan anggota dari Polsek Dongko, Trenggalek. Sementara Bripka Andik merupakan personel Polsek Sumbergempol, Tulungagung. Keduanya menjadi korban saat ikut melakukan tugas pengamanan di stadion selama laga berlangsung. Simak ulasan selengkapnya:
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
-
Siapa yang mendapatkan julukan "Si Kancil" dalam sepakbola Indonesia? Terkenal lincah dan gesit saat mengolah bola di atas lapangan, Abdul pun mendapat julukan sebagai "Si Kancil".
-
Kenapa Timnas Indonesia dilatih dengan ketat di Stadion Madya? Latihan yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta pada Minggu sore (8/9/2024) ini diawasi secara ketat oleh aparat kepolisian.
Dua Polisi Jadi Korban Tewas
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) malam membuat setidaknya 125 orang dilaporkan meninggal dunia. Dua dari ratusan korban yang tewas itu ialah Bripka Andik dan Briptu Fajar.
Kerusuhan sendiri pecah setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai. Arema FC yang kalah di kandang sendiri memicu suporter turun ke lapangan.
Kemudian, petugas keamanan yang kaget melihat massa turun pun bereaksi dan berusaha menenangkan suporter dengan menembakkan gas air mata. Dari situlah situasi semakin tidak kodusif hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang.
Potret Polisi yang Jadi Korban
Melansir dari unggahan di Instagram @divisihumaspolri, membagikan foto ucapan belasungkawa atas meninggalnya dua anggota polisi dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruhan.
Instagram/@divisihumaspolri ©2022 Merdeka.com
"Kepolisian Negara Republik Indonesia Mengucapkan turut berduka cita atas gugurnya
*BRIPKA ANDIK PURWANTO* Personel Polres Tulungagung Polda Jatim & *BRIPTU FAJAR YOYOK PUJIONO* Personel Polres Trenggalek Polda Jatim. Semoga Almarhum Mendapatkan Tempat Terindah di Sisi Tuhan Yang Maha Esa," tulis keterangan unggahan.
Kericuhan di Stadion
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, memutakhirkan data terbaru soal korban tewas dalam tragedi kericuhan di Kanjuruhan. Jumlah korban per tanggal 2 Oktober 2022 malam, dilaporkan sebanyak 125 orang meninggal dunia. Sementara lebih dari 300 orang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang," tutur Nyoman kepada wartawan, Minggu (2/10).
Seluruh korban yang meninggal disebut sudah teridentifikasi seluruhnya. Menurut Nyoman, adanya selisih angka korban tewas lantaran kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban.
Akibat dari kericuhan itu, pihak Polri pun disebut akan mendalami setiap unsur penyebab terjadinya tragedi tersebut. Termasuk juga soal penggunaan gas air mata dalam upaya pengendalian massa suporter Arema yang turun ke lapangan dari tribun penonton.