Potret Lukisan Jumbo Soeharto di Jalanan Jakarta Tahun 1994, Sambut PM Selandia Baru
Potret lukisan jumbo Presiden Soeharto dan Ibu Tien serta Perdana Menteri Jim Bolger di jalanan Jakarta.
Potret lukisan jumbo Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto sukses mencuri perhatian. Lukisan jumbo ini terpasang di jalanan Jakarta.
Tidak hanya Soeharto dan Ibu Tien saja, di samping mereka juga terdapat lukisan jumbo yang memperlihatkan potret Perdana Menteri Jim Bolger dan sang istri.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto dengan Ibu Tien? Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
-
Kapan Soeharto dan Ibu Tien menikah? Keduanya Menikah di Solo tanggal 26 Desember 1947
-
Kenapa Soeharto ragu untuk melamar Ibu Tien? “Apa dia akan mau? Apa orang tuanya akan memberikan? Mereka orang ningrat, ayahnya wedana. Pegawai Mangkunegaraan,” tanya Soeharto ragu.
-
Apa pesan Ibu Tien kepada Soeharto saat hendak memancing? "Jangan memancing ikan yang rambutnya panjang ya." kata Ibu Tien jenaka sambil tersenyum. Soeharto yang mendengar itu pun ikut tersenyum. Ikan berambut panjang maksudnya memancing wanita.
-
Siapa yang menceritakan kisah pesan Ibu Tien kepada Soeharto? Kisah ini diceritakan oleh mantan pengawal Soeharto, Mayor Jenderal (Purn) Eddie Nalapraya.
Lantas bagaimana potret lukisan jumbo Presiden Soeharto dan Ibu Tien serta Perdana Menteri Jim Bolger di jalanan Jakarta? Melansir dari akun Instagram koleksi_sejarah_indo, Rabu (1/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Lukisan Jumbo Tahun 1994
Akun media sosial Instagram koleksi_sejarah_indo mengunggah potret lawas jalanan Jakarta pada tahun 1994. Terlihat di jalanan tersebut terdapat empat lukisan jumbo yang terpasang kokoh.
Empat lukisan tersebut meliputi potret Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto, Perdana Menteri Jim Bolger dan sang istri.
Instagram koleksi_sejarah_indo ©2023 Merdeka.com
"Jakarta, Mei 16, 1994," tulisnya dalam keterangan foto.
"Potret2 besar di sebuah jalan di Jakarta," jelasnya.
Sambut Kunjungan Perdana Menteri
Bukan tanpa alasan lukisan jumbo tersebut terpasang. Lukisan-lukisan ini untuk menyambut kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru dan sang istri.
Dijelaskan, saat itu Jim Bolger akan menghabiskan waktu selama 3 hari untuk kunjungan resmi di Indonesia.
Instagram koleksi_sejarah_indo ©2023 Merdeka.com
"Potret yang ini dibesarkan untuk kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru dan istrinya," paparnya.
"Perdana Menteri Jim Bolger menghabiskan 3 hari di Indonesia untuk kunjungan resmi pada tahun 1994," ungkapnya.
Arsip Mitra Media
Foto ini jarang ditemukan dan disorot oleh masyarakat. Diungkapkan oleh pemilik akun, foto tersebut diambil oleh Enny Nuraheni. Dia juga mengatakan telah membeli arsip tersebut ke sebuah mitra Reuters saat itu.
Instagram koleksi_sejarah_indo ©2023 Merdeka.com
"Foto ini diambil oleh Enny Nuraheni," ujarnya.
"dan saya beli dari arsip sebuah mitra Reuters saat itu," tutupnya.
Banjir Komentar
Potret lukisan jumbo Presiden Soeharto dan Ibu Tien sukses mencuri perhatian. Berbagai komentar pun membanjiri unggahan tersebut. Sebagian dari masyarakat, ada yang bernostalgia dengan suasana tempo dulu.
Instagram koleksi_sejarah_indo ©2023 Merdeka.com
"Dulu kayaknya setiap ada kunjungan penting dari kepala negara lain selalu dipasang lukisan2 jumbo seperti ini. Kalo gak salah di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, dekat RRI," tulis akun kevi******.
"ini di sekitar Monas, taman Monumen Nasional dan difoto oleh editor foto Reuters masa itu, ibu @ennynuraheni . Mbak EN fotomu dicetak ini, cakep banget, berasa film 😀😀😀," tulis akun beaw******.
"Iya nih, tiap ada tamu negara yg datang, foto tamu negara nya selàlu di pajang di jalan utama😂," tulis akun lied****.
"Wah ini di pertigaan Jl. Halim Perdana Kusuma, setiap ada kujungan kenegaraan ada lukisan kepala negara disana...ini kenangan banget buat saya 🥰," tulis akun andiya******.
"setau saya dulu jika ada pemimpin negara yang berkunjung ke Indonesia, ada foto besar yang di pajang di dekat bandara halim perdana kusuma, namun seiring bergantinya presiden, hal tersebut sudah tidak ada lagi, padahal hal tersebut cukup menarik bagi masyarakat dan saya pribadi 😊," tulis akun muh_******.