Potret Menteri Negara Pertama RI, Anak Kecil di Sisinya di Masa Depan jadi Presiden
Potret keluarga Menteri Negara pertama RI dan ada sosok bocil yang menjadi Presiden Indonesia.
Potret lawas tokoh pahlawan Indonesia kembali mencuri perhatian. Kali ini, ada potret lawas Menteri Negara pertama RI yaitu Abdul Wahid Hasyim.
Tidak sendiri, Wahid Hasyim tampak berfoto bersama istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Menariknya, ada sosok bocah kecil di sebelahnya yang kemudian hari menjadi Presiden Indonesia.
-
Kapan KH Hasyim Asy'ari wafat? KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947, tepat pada hari ini, 76 tahun yang lalu.
-
Di mana makam K.H Abdul Chalim berada? Kawasan ini memang telah lama dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Barat, melalui tokoh ikoniknya bernama K.H Abdul Chalim yang dimakamkan di Kecamatan Leuwimunding.
-
Apa yang dicari KSAD Dudung Abdurachman dari Irfan Hakim? Rupanya, Pak Dudung datang langsung ke rumah Irfan Hakim untuk mencari ilmu bagaimana membuat aviary yang baik dan ideal.
-
Apa yang dilakukan Abdul Haris Nasution saat menjabat sebagai KSAD? Saat menjabat KSAD, Nasution bersama TB Simatupang, Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia memutuskan untuk mengadopsi kebijakan restrukturisasi dan reorganisasi di dalam tubuh ABRI.
-
Kenapa Gus Ipul beranggapan bahwa Haul KH Abdul Qodir Nur penting bagi dirinya dan masyarakat Pasuruan? Dia menyatakan bahwa KH Abdul Qodir Nur dan para alim ulama, menjadi suri tauladan baginya pribadi dan masyarakat Kota Pasuruan pada umumnya.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
Lantas bagaimana potret keluarga Menteri Negara pertama RI dan ada sosok bocil yang menjadi Presiden Indonesia? Melansir dari akun Instagram arsip_indonesia yang diambil dari Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid, Jumat (2/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Potret Keluarga Menteri Negara Pertama RI
Pemilik akun Instagram arsip_indonesia mengunggah potret lawas foto keluarga Wahid Hasyim. Foto tersebut diketahui diambil pada tahun 1952.
Wahid Hasyim merupakan salah satu tokoh pahlawan Nasional. Ia adalah Menteri Negara pertama RI. Wahid Hasyim juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada era Orde Lama.
"Potret keluarga Wahid Hasjim," tulisnya dalam keterangan foto yang diambil dari Barton, Greg. 2003. Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: LKiS. hal. 254.
Instagram arsip_indonesia yang diambil dari Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid
Ada Sosok Bocil di Masa Depan Jadi Presiden Indonesia
Tidak sendiri, Wahid Hasyim tampak berfoto bersama istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Menariknya, ada sosok bocah kecil di sampingnya yang mencuri perhatian.
Bagaimana tidak, siapa sangka bocil tersebut di kemudian hari akan menjadi Presiden Indonesia. Sosok bocil ini adalah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Wahid Hasyim merupakan ayah dari Presiden Indonesia ke-4 ini.
"Tampak anaknya, Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai Gus Dur, berdiri di tengah di antara ayah dan ibunya, dan di belakang saudara-saudara kandungnya, dan seorang teman keluarganya," jelasnya.
Abdul Wahid Hasyim
©wikipedia
Wahid Hasyim bukanlah sosok orang sembarangan. Ia merupakan anak dari Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Sang ayah bahkan menjadi salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia.
Ayah Gus Dur ini sejak kecil belajar di Madrasah Salafiyah di Pondok Pesantren Tebuireng. Ia bahkan berhasil khatam Al-Quran di usianya yang baru menginjak 7 tahun. Saat remaja, Ia mulai mempelajari Bahasa Arab, Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris hingga mahir.
Wahid Hasyim lantas menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tahun 1951. Ia juga berperan dalam pendidikan Islam di Indonesia. Wahid mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang saat itu pengasuh sekaligus pimpinannya dipegang oleh oleh KH. A. Kahar Moezakkir.
Selain itu, Ia juga mengembangkan dunia pesantren hingga akhirnya pada usia 25 tahun Wahid bergabung dengan Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), federasi organisasi massa dan partai Islam kala itu. Satu tahun kemudian, Wahid Hasyim diberi amanah menjadi Ketua MIAI.