Potret Reporter Cilik Palestina Berusia 9 Tahun Lama Jamous, 'Saya Suka Posting Situasi Perang'
Berikut potret reporter cilik Palestina berusia 9 tahun bernama Lama Jamous.
Berikut potret reporter cilik Palestina berusia 9 tahun bernama Lama Jamous.
Potret Reporter Cilik Palestina Berusia 9 Tahun Lama Jamous, 'Saya Suka Posting Situasi Perang'
Genosida di Gaza Palestina hingga kini masih terus terjadi.
Serangan demi serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel Defence Force (IDF) di jalur Gaza ini pecah sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Masyarakat sipil pun banyak terkena serangan bombardir dari pasukan tersebut.
Akibatnya, ribuan orang meninggal dunia. Tidak terkecuali wanita dan anak-anak tak bersalah.
- Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Pulang dari Gaza, Pernah Pamer Video Hancurkan Rumah Warga Palestina
- Media Israel Akhirnya Akui Negaranya Kalah Perang di Gaza
- PBB Ungkap Ratusan Mayat Warga Palestina di Gaza Tertimbun Sampah, Tangan Terikat dan Ditelanjangi
- FOTO: Potret Memilukan Warga Jalur Gaza Lebih dari 100 Hari Dibombardir Israel
Ia bahkan menjadi salah satu reporter cilik Palestina.
Lantas bagaimana potret reporter cilik Palestina berusia 9 tahun bernama Lama Jamous?
Melansir dari akun Instagram lama_jamous9, Jumat (5/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Gadis cilik berusia 9 tahun yang bernama Lama Jamous sukses mencuri perhatian dunia.
Di usianya yang masih sangat belia itu, Ia menjadi salah satu reporter cilik Palestina.
Lama diketahui memanfaatkan kekuatan media sosial sebagai upaya memperlihatkan bagaimana kondisi Palestina khususnya Gaza di mata dunia.
"Saya suka memposting video terkait perang (di Gaza) di Instagram," ungkapnya.
Meski nyawa mengancamnya, Ia tak gentar mendokumentasikan genosida yang terjadi di Jalur Gaza.
Selain itu, Lama juga mendokumentasikan tantangan hidup di tengah genosida berlangsung.
Tak disangka, aksinya itu pun berhasil melirik mata dunia. Dalam seminggu, Lama Jamous berhasil memperoleh lebih dari 600 ribu pengikut di Instagram.
"Saya bersiap-siap mengenakan rompi dan helm saya untuk melaporkan keadaan perang di Gaza," ujar Lama sembari tersenyum mengenakan rompi dan helm 'Press'.
"Saya ingin sampaikan pesan saya kepada seluruh dunia untuk mengakhiri perang (di Gaza) yang berdampak pada anak-anak Palestina yang kelaparan dan menderita tak punya makanan atau air," jelasnya.
(Halo teman-teman, nama saya Lama Jamous, umur saya 9 tahun, saya tinggal di Gaza. Beberapa hari yang lalu, saya berulang tahun yang kesembilan, tetapi keadaan perang menghalangi keluarga saya untuk merayakannya)," tulisnya.
(Namun, keinginan saya pada hari ini adalah menjadi jurnalis yang menyampaikan penderitaan rakyat dan keluarga saya serta mengungkap kejahatan pendudukan Israel)," paparnya.
"I hope to God that we can get through these difficult days and that I can return to my warm bed
(Saya berharap kepada Tuhan bahwa kita dapat melewati hari-hari sulit ini dan saya dapat kembali ke tempat tidur saya yang hangat)," tutupnya.