Pria Ini Rela Menjadi Pemulung Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Menjadi pemulung merupakan salah satu profesi yang dipilih oleh beberapa orang untuk membiayai hidup.
Miliki gelar Raden, Pria ini rela menjadi pemulung dengan penghasilan Rp30 ribu perhari.
Pria Ini Rela Menjadi Pemulung Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Menjadi pemulung merupakan salah satu profesi yang dipilih oleh beberapa orang untuk membiayai hidup. Meski hasilnya relatif lebih sedikit dari pekerjaan lainnya, namun jika dilakukan dengan tekun hasilnya juga dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
Seperti salah satu pemulung bernama Raden Dadang Sukendar (48) asal Subang, Jawa Barat memilih menjadi pemulung, lantaran terdampak PHK dari pekerjaan di hotel sebagai penerima tamu.
Selain itu, ternyata Raden Dadang bukan dari keluarga sembarangan, sang ayah merupakan seorang dosen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1960. Penasaran, berikut ulasannya dilansir dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Kamis (25/04).
- Pria Ini Ditemukan Selamat Setelah Dua Bulan Terombang-ambing di Laut Terdingin, Begini Caranya Bertahan Hidup
- Pria Ini Jalani Hidup Susah Selama 21 Tahun Demi Pensiun Dini, tapi Ujungnya Malah Sia-Sia
- Ini di Indonesia, Demi Rp1.000 Pria Lumpuh ini Rela Merangkak di Panasnya Bebatuan Mencari Daun Kelapa buat Dijadikan Sapu Lidi
- Pria Ini Perlihatkan Suasana IKN di Malam Hari, Pemandangannya Indah Memukau
Saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, Raden Dadang mengaku pernah bekerja di hotel.
"Saya pernah kerja di hotel Diamond bagian reception penerima tamu," kata Dadang.
Kemudian, Dedi mempertanyakan kepada Raden Dadang kenapa menjadi pemulung, padahal bekerja di hotel lebih baik.
"Kan bapak asalnya bekerja di hotel kenapa berhenti menjadi pemulung," tanya Dedi
"Karena dipensiunkan di usia 48 tahun, jadi bos saya itu mencari yang lebih muda," jawab Dadang.
Memiliki gelar Raden, Dadang ternyata bukan dari keluarga sembarangan.
"Berarti dulunya dari keluarga mapan dong," tanya Dedi.
"Kalau masih ada orangtua, dulU bapak saya dosen Universitas Indonesia (UI)," jawab Dadang.
Mendengar pengakuan Dadang, politisi partai Gerindra kaget dan mempertanyakan siapa nama orangtua.
"Raden Sumedi Prawijaya menjadi dosen pada tahun 1960," kata Dadang.