Profil Pensiunan Letjen Bongkar Kecurangan Rekrutmen TNI, 3 Kali Operasi di Timtim
Profil Letjen (Purn) Mulyo Aji, eks Aspers Kasad yang bongkar adanya kecurangan dalam rekrutmen TNI.
Mantan Asisten Personal (Aspers) Kasad, Letjen (Purn) Mulyo Aji blak-blakan membongkar adanya kecurangan dalam rekrutmen penerimaan prajurit TNI kurun waktu 2020-2021, saat dia masih menjabat Aspers.
Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui video terbaru di kanal Youtube Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. Usai dibagikan, banyak yang langsung penasaran dengan sosoknya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
Berikut profil Mulyo Aji, pensiunan jenderal bintang tiga yang pernah tiga kali mengikuti operasi militer di Timor Timur. Simak ulasannya:
Profil Mulyo Aji
Letjen Mulyo Aji merupakan seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat yang berpengalaman di bidang infanteri. Sebelum pensiun dari militer, jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sesmenko Polhukam dengan masa jabatan 12 Januari 2022 – 27 Juni 2022.
©2023 Merdeka.com
Sebelum menjadi Sesmenko Polhukam, dia menjabat sebagai Pangdam Jaya. Aji merupakan lulusan Akmil tahun 1987, satu angkatan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
Ia juga pernah menjadi Asisten Personal rekan seangkatannya itu, saat Andika masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Pernah Ditugaskan di Timor Timur
Selama berkarir menjadi prajurit, Aji sudah banyak menduduki berbagai jabatan penting. Ia juga pernah beberapa kali mengikuti beberapa operasi militer.
Tercatat, Aji pernah tergabung dalam penugasan Operasi Timor Timur sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1989, 1992, dan 1999.. Ia juga diketahui pernah ditugaskan di beberapa negara seperti Kamboja, Inggris, Belanda, Singapura, Filipina, dan Kolombia.
Pada tahun 2022 lalu, Aji juga sempat menduduki jabatan sebagai Sesmenko Polhukam RI setelah pensiun dari militer. Ia menjabat sejak 12 Januari 2022 sampai 27 Juni 2022.
Bongkar Kecurangan Rekrutmen
Aji blak-blakan mengungkap ada banyak sekali kecurangan dalam proses rekrutmen TNI saat dirinya menjadi Aspers Kasad pada 2020-2021. Hal itu diungkapkannya melalui video di akun Youtube Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Kecurangan itu ia temukan saat dirinya menjabat sebagai Aspers Kasad Jenderal Andika Perkasa pada tahun 2020 sampai 2021 lalu. Saat itu Aji diperintah Jenderal Andika untuk membereskan masalah tersebut.
Aji mengatakan, dulu dirinya menerima lebih dari 200 laporan kecurangan setiap harinya.
"Jadi yang mengajukan saya sehari itu ada sampai dengan lebih dari 200 WA sehari. Kadang waktu pertama kali itu booming itu, waduh," kata Mulyo Aji.
Bahkan, sampai saat ini ketika sudah tidak lagi menjabat sebagai anggota TNI, dia masih mendapatkan laporan dari masyarakat yang mendapatkan nomornya dari channel Youtube Andika Perkasa.
©2023 Merdeka.com
Sebut Sistem Tak Sempurna
Menurutnya, adanya kecurangan dalam proses rekrutmen TNI disebabkan karena sistem yang yang tak sempurna selama bertahun-tahun. Sehingga, tercipta kecurangan-kecurangan yang terstruktur.
“Akhirnya kan dari situ ketahuan bahwa dari sistem yang selama ini kita percaya, tidak sempurna, mbak. Maka harus ada sistem baru ataupun sesuatu yang kita jadikan sebagai fungsi pengawasan,” jelas Mulyo Aji.
Dari laporan itulah kemudian Mulyo Aji bisa menindak semua kecurangan yang dilakukan oleh bawahannya. Sehingga pada saat ia menjabat, tidak ada satupun yang berani melakukan kecurangan.