Putra Mantan Panglima ABRI Try Sutrisno Kini Sudah Jadi Jenderal TNI, Ini Potretnya
Potret putra mantan Panglima AKABRI Jenderal Try Sutrisno, yakni Brigjen Kunto Arief Wibowo.
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, dikenal oleh masyarakat luas sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode tahun 1993-1998. Tak hanya itu, sosoknya juga sudah tidak asing lagi di dunia kemiliteran Indonesia.
Ia pernah menduduki beberapa jabatan tinggi di kemiliteran. Mulai dari Kepala Staf Angkatan Darat, hingga Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Meski sudah pensiun, karir militer Jenderal Try nampak diwariskan kepada putra bungsunya, Brigadir Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo. Berikut potretnya:
Sudah Jadi Jenderal TNI
Instagram/@kodamsiliwangi ©2021 Merdeka.com
Setelah lulus dari pendidikan Akademi Militer pada tahun 1992, Jenderal Kunto pun memulai karir di dunia militer. Pada 9 April 2020 lalu, Kunto resmi memegang jabatan sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
Hal tersebut, seperti yang diketahui dari unggahan di Instagram resmi @kodamsiliwangi. Dalam video yang dibagikan, nampak Kunto hadir dalam sebuah acara penutupan kegiatan TNI di desa Indramayu sebagai Kasdam III/Siliwangi.
Instagram/@kodamsiliwangi ©2021 Merdeka.com
Potret saat Tinjau Latihan Prajurit
Instagram/@kodamsiliwangi ©2021 Merdeka.com
Di unggahan yang lain, akun Instagram @kodamsiliwangi juga membagikan potret saat Brigjen Kunto tengah melakukan peninjauan ke lapangan, saat prajurit Yonif 315/Garuda melakukan Latihan Tempur Hutan yang dilanjutkan dengan latihan menembak.
Berikan Pesan untuk Prajurit
Instagram/@kodamsiliwangi ©2021 Merdeka.com
Dalam video yang dibagikan, juga terlihat momen saat Kunto tengah memberikan pesan di hadapan para prajuritnya, usai melakukan latihan di Lapangan Tembak Pusdikif Pussenif Kodiklatad, Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Profil Kemiliteran Jenderal (Purn) Try Sutrisno
Foto: Wikipedia ©2021 Merdeka.com
Sama seperti sang anak, Jenderal (Purn) Try Sutrisno juga memulai karir militernya setelah menyelesaikan penddikan di Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD). Pengalaman militer pertamanya ialah ketika ia ikut serta dalam perang melawan pemberontakan PRRI pada tahun 1957.
Pada tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Sejak saat itulah, karirnya mulai meroket. Pada tahun 1978, Try diangkat sebagai Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana.
Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya. Empat tahun berselang, Try kembali diangkat sebagai Panglima Daerah KODAM V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Pada Agustus 1985, pangkatnya kembali dinaikkan menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjadi Wakil Kepada Staf Angkatan Darat (Wakasad). Tak lama menjabat sebagai Wakasad, pada 1986, ia langsung diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Hingga yang terakhir, ia ditunjuk untuk memimpin ABRI pada tahun 1988 sampai 1993, sebelum ditunjuk untuk mendampingi Soeharto sebagai wakil presiden.