Geger Ratu Keraton Agung Sejagat Sempat Alami Keguguran
Penyelidikan kasus Keraton Agung Sejagat masih terus berjalan. Baru-baru ini pihak kepolisian menemukan sebuah fakta bila Ratu Agung Sejagat sempat mengalami keguguran.
Kasus munculnya Keraton Agung Sejagat tampaknya masih terus dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Setelah melakukan penangkapan, penggeledahan serta penyelidikan, tim kepolisian menemukan sebuah fakta mengejutkan.
Ratu Keraton Agung Sejagat alias Fanni Aminadia diketahui sempat mengalami keguguran. Insiden ini diketahui saat Fanni berada di kontrakan di Sleman, Yogyakarta.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Apa daya tarik utama dari Tebing Keraton? Daya tarik utama Tebing Keraton adalah keindahan alamnya yang menakjubkan.
-
Kapan Keraton Surosowan dibangun? Keraton ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, pendiri dari Kesultanan Banten.
-
Kapan Segarayasa dibangun di Keraton Kotagede? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, saat itu raja kedua Mataram, Panembahan Anyakrawati memerintahkan dibuatnya danau dan taman di sekitar kraton. Dalam Babad Sangkala, diceritakan pada tahun 1605 ia membangun Taman Danalaya dan Segaran Sirnabumi sekaligus lumbung pertanian yang diberi nama Gading dan Panggung Krapyak.
-
Mengapa Gerbang Wisata Toronipa-Kendari menjadi viral? Video viral dari gerbang tersebut salah satunya beredar di akun Instagram @undercover.id. Di sana tampak seseorang menunjukkan kondisi dari gapura besar itu yang dianggap tak sesuai standar.
-
Bagaimana pembangunan Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Selain itu di danau buatan itu terdapat terowongan bawah tanah dan masjid bawah tanah.
Berikut ulasan informasi mengenai janin yang dikandung oleh Ratu Keraton Agung Sejagat.
Ratu Keraton Agung Sejagat Keguguran
Fanni Aminadia diketahui sempat mengalami keguguran beberapa pekan yang lalu. Kala itu, Ratu Keraton Agung Sejagat ini masih berada di rumah kontrakannya yang berada di Berjo Kulon RT 05 RW 04, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta.
2020 Merdeka.com
Berita ini telah dikonfirmasi oleh Pjs Lurah Sidoluhur, Sudarmanto. Beliau mendapatkan keterangan dari pengelola rumah, Mursinah. Menurutnya, Fanni Aminadia mengalami keguguran sekitar dua tahu tiga minggu lalu.
"Saat kemarin ada penggeledahan (dari polisi) baru ketahuan kalau ada makam di kontrakan yang ditinggali Pak Toto," ujar Sudarmanto, Jumat (17/1).
Dimakamkan di Pelataran Rumah
Camat Godean, Sarjono juga membenarkan perihal kabar mengejutkan tersebut. Sarjono juga membenarkan bila janin itu dimakamkan di area kompleks rumah kontrakan Toto dan Fanni. Tepatnya berada di sisi selatan rumah. Mengejutkannya, janin tersebut diketahui telah berusia tiga bulan.
2020 Merdeka.com
"Iya (ada) makam. Tapi makam anaknya Bu Fanni, kebetulan miskram (keguguran) baru tiga bulan dimakamkan di sana," ujar Sarjono saat dihubungi, Jumat (17/1).
Warga Tidak Ada yang Tahu
Para tetangga yang tinggal di sekitar rumah kontrakan mereka bahkan tidak mengetahui bila Fanni Aminadia sempat hamil. Para tetangga juga terlihat terkejut dengan fakta adanya makam di pekarangan rumah kontrakan keduanya.
2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
"Kebetulan warga tidak ada yang tahu," sambung Sudarmanto.
Berdasarkan pengamatan mata, makam sang janin hanya tampak berupa sebuah gundukan tanah tanpa adanya nisan. Namun, gundukan tanah tersebut dihiasi batu berwarna putih.
Makam Dipindahkan ke TPU
Mengetahui ada makam di pekarangan rumah, warga dan pengelola rumah telah sepakat untuk memindahkannya. Makam janin yang ditaksir berusia tiga bulan itu dipindahkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Penggel di Desa Sidorejo, Jumat (17/1).
2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
"Atas kesepakatan bersama antara warga dan pengelola rumah, akhirnya makam akan dipindahkan. Kita pindahkan tadi. Harapan kami supaya janin mendapatkan tempat yang layak dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," ucap Sudarmanto.
Proses Pemindahan Makam
Berdasarkan pengamatan lapangan, prosesi pemindahan makam janin ini didahului dengan pembongkaran makam. Proses pemindahan makam ini dimulai pukul 16.00 WIB. Kala dibongkar, tampak sebuah kendi yang ditutupi kain. Kendi tersebut kemudian di tempatkan ke makam baru setelah dibungkus terlebih dahulu dengan kain kafan.
2020 Merdeka.com
Saat dipindahkan, janin kembali disimpan ke dalam kendi yang dibawa. Salah seorang warga bernama Bejret dengan suka rela menggendong kendi tersebut menggunakan selendang ke tempat pemakaman baru. Oleh warga setempat, kendi ini dipindahkan dengan berjalan kaki dari rumah kontrakan Toto dan Fanni ke TPU penggel di Desa Sidorejo.
Bukan Istri Raja Agung Sejagat
Tak disangka, Ratu Keraton Agung Sejagat bukanlah istri dari Toto Santoso. Fakta ini dibeberkan langsung oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel di Semarang. Lebih lanjut, Kapolda Jawa Tengah ini mengungkapkan, Fanni Aminadia hanya teman dekatnya saja.
Twitter @aritsantoso 2020 Merdeka.com
"Fanni Aminadia yang diakui sebagai permaisuri ternyata bukan istrinya, tetapi hanya teman wanitanya," kata Kapolda di Semarang, Rabu (15/1). Seperti dilansir Antara.
Bukan Warga Asli Purworejo
Selain itu, pasangan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ternyata bukan warga asli Purworejo. Dikatakan oleh Kapolda Jawa Tengah, baik Toto Santosa maupun Fanni Aminadia, keduanya memiliki KTP Jakarta. Keduanya juga diketahui memiliki indekos di Yogyakarta.
2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama
Melansir dari liputan6.com Senin (20/1), Toto Santosa tinggal di sebuah rumah kontrakan sejak pertengahan 2017 di daerah Sleman, Yogyakarta. Tetangga Toto Santosa juga turut membenarkan kabar berita tersebut. Bahkan, diketahui Toto telah menyewa rumah kontrakan itu selama empat tahun.
"Pemilik kontrakan itu kebetulan bude saya. Pak Toto sudah tinggal lebih kurang sekitar dua tahun di kontrakan tersebut," tutur Bejret, tetangga Totok Santosa seperti dilansir dari liputan6.com.