Sedih, Gara-Gara Motor Mogok Nenek 76 Tahun Rela Jalan Kaki 3 Kilo Demi Vaksin
Nenek berusia 76 tahun ini yang rela jalan kaki hingga 3 kilometer demi vaksin.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi Covid-19 adalah dengan memberikan suntik vaksin. Vaksinasi Covid-19 juga telah diberikan kepada setiap orang di masing-masing negara. Pemberian vaksin diharapkan mampu tersebar di seluruh pelosok.
Siapa sangka, di balik itu semua ada sebuah perjuangan yang dilalui warga untuk bisa mendapatkannya. Apalagi suntik vaksinasi gratis. Seperti nenek berusia 76 tahun ini yang rela jalan kaki hingga 3 kilometer demi vaksin.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Melansir dari World of Buzz, Rabu (16/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Rela Jalan Kaki 3 Kilo
Seorang nenek berusia 76 tahun, tak ingin menunda penyuntikan vaksinasi Covid-19. Wanita yang tinggal di Malaysia ini pun lantas berjalan kaki sekitar 3 kilometer dari rumahnya yang berada di Kampung Pasir Hor. Hal ini dilakukannya untuk bisa mendapatkan suntik vaksin di Kompleks Balai Islam, Lundan.
World of Buzz ©2021 Merdeka.com
Wanita bernama Siti Meriam Sulong ini harus berjalan kaki hampir selama 3 jam menuju lokasi pusat vaksin. Meski begitu, dia mengaku tetap semangat. Siti rela berjalan kaki karena sepeda motor putranya Suhaimi Husin (42) mogok.
"Pada hari itu, sepeda motor anak saya mogok lagi, tetapi saya masih menahannya dan menuju ke pusat vaksin dengan berjalan kaki karena saya tidak ingin menunda lagi. Saya berangkat dari rumah jam 10 pagi karena janji saya sekitar jam 13.30 dan saya sampai di Kompleks Balai Islam Lundang jam 1 siang," tuturnya dikutip dari World of Buzz.
Tak Ingin Tunda Vaksin
Menurutnya, dia seharusnya sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama pada bulan lalu. Namun, dia terpaksa harus menundanya akibat masalah transportasi.
©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Dia mengaku telah berjanji untuk ikut program vaksin Covid-19 selanjutnya. Siti tidak lagi ingin menunda untuk disuntik vaksin Covid-19. Meskipun motor yang akan digunakan mengalami kendala hingga akhirnya mogok.
Dibantu Perawat
Siti menambahkan, dia juga dibantu oleh perawat di pusat vaksin tersebut. Perawat tersebut memesankan taksi untuk mengantarnya pulang. Bahkan perawat yang tak disebutkan namanya ini juga membayar tagihan tersebut
©Alamy
Nenek berusia 76 tahun ini mengatakan tidak ingin merepotkan kedua anaknya yang tinggal bersama dirinya. Karena diketahui memiliki masalah pada kesehatan. Sedangkan, dua anak lainnya telah tinggal di luar Kelantan.