Sehari-hari Bantu Ibu Jualan Es & Ayam di Pasar, Anak Berbakti ini Lulus Jadi Polisi Setelah 5 Kali Tes Gagal
Kisah inspiratif seorang anak penjual es dan ayam yang lulus menjadi polisi sukses mencuri perhatian.
Kisah inspiratif seorang anak penjual es dan ayam yang lulus menjadi polisi sukses mencuri perhatian.
Sehari-hari Bantu Ibu Jualan Es & Ayam di Pasar, Anak Berbakti ini Lulus Jadi Polisi Setelah 5 Kali Tes Gagal
Siapapun berhak memiliki mimpi setinggi langit. Baik itu orang yang memiliki latar belakang mentereng, maupun hanya berasal dari keluarga sederhana.
Seperti Saing Iha anak penjual es dan ayam di pasar satu ini. Ia berhasil lulus mengikuti pendidikan Polri setelah berkali-kali mendaftar. Melansir dari akun Instagram ssdm_polri, Jumat (4/8), berikut kisah inspiratif anak penjual es dan ayam di pasar yang lulus menjadi seorang polisi.
- Ayah dari 4 Bocah Meninggal di Jagakarsa Ditemukan Dalam Kamar Mandi, Ada Pisau di Tubuh
- Aniaya Anak Perwira Polisi, Remaja di Bawah Umur Ditangkap Lalu Dihajar Brimob di Dalam Tahanan
- Santunnya Jenderal Sigit ke Anak Buah, Bungkukkan Badan Salami Polisi yang Pakai Tongkat
- Barisan Anak Jenderal Polri jadi Lulusan Terbaik, Raih Adhi Makayasa
Sehari-hari membantu sang ibu berjualan, tak menyurutkan niat Saing Iha untuk mengejar impiannya. Ia membantu berjualan es di depan rumah dan pergi berjualan ayam di pasar.
"Kegiatan saya di rumah membantu Mama berjualan es di depan rumah dan mengantar Mama pergi berjualan ayam di pasar," ujar Saing iha, peserta lulus Tamtama Polri.
Hal itu dilakukannya untuk membantu sang ibu mencari uang buat kehidupan sehari-hari. Ia juga ingin meringankan beban keluarga di rumah. Karenanya, Ia juga bekerja di sensus penduduk.
"Berikutnya saya mencari kerja di sensus penduduk untuk meringankan beban keluarga di rumah," sambungnya.
"Alhamdulillah saya lulus terpilih untuk mengikuti pendidikan Polri.," kata Saing Iha.
"Terima kasih buat Bapak Kapolda dan Kapolri, saya mengucapkan terima kasih banyak karena sudah lulus terpilih menjadi anggota Polri," ujar Saing Iha bersyukur.
"Terima kasih mama atas doa nya dan dukungannya. Saya berterima kasih," tutupnya.
Bukan hanya Saing Iha saja, sang ibu juga merasa bahagia dan bersyukur anaknya berhasil menjad seorang polisi. "Terima kasih Bapak Kapolda, anak saya sudah lulus jadi polisi. Anak yang ke sembilan," ujar Rahima Tigtigweria, ibu Saing Iha.
Terlebih Ia selama ini hidup menjadi orang tua tunggal bagi ke sembilan anaknya. Rahima menjelaskan bahwa putra bungsunya tersebut sering kali membantunya berjualan.
"Saya punya hidupnya janda, saya punya anak sembilan orang, anak yang terakhir ke sembilan ini kegiatannya hari-hari ikut sensus, ikut saya berjualan, dorong gerobak, ikut jual ayam. Hidupnya hanya jual ayam," jelasnya.
"Umur 13 tahun bapaknya meninggal, saya sendiri jaga dia sampai bisa tamat SMA langsung dia ikut tes. Mamak cari uang buat tes, kuat doa, doa saya yang kuat, harus," ungkap Rahima.
Tidak disangka, Saing Iha berhasil lulus di ujian kali ini. Diungkapkan Saing Iha sebelumnya sudah 5 kali ikut mendaftar menjadi polisi, namun gagal.
"Tapi Alhamdulillah dia lulus, dia tes berapa kali, terakhir ini 6 kali baru dia lulus jadi polisi," papar Rahima.
Rahima juga menekankan bahwa pihak kepolisian tidak pernah meminta uang sepeser pun untuk bisa meluluskan Saing Iha.
"Tentara dan polisi tidak pernah minta-minta uang-uang untuk sogokan tidak ada. Tes terakhir 6 kali ini kuat doa saja," tekannya.