Peran Dukun Terancam Punah Digeser AI, Ini Buktinya
Bukannya hanya profesi mentereng yang kebedaannya bakal digeser Artificial Intelligence (AI). Peran dukun pun terancam.
Bukannya hanya profesi mentereng yang kebedaannya bakal digeser Artificial Intelligence (AI). Peran dukun pun terancam.
Peran Dukun Terancam Punah Digeser AI, Ini Buktinya
Artificial Intelligence (AI) dianggap mampu merevolusi hidup manusia, memengaruhi setiap bidang yang ada saat ini. Terlepas dari sisi kekhawatiran teknologi ini, AI pada dasarnya juga bisa membantu programmer perangkat lunak dalam pengkodean, membantu siswa dalam tugas, dan bahkan membantu koki dalam mengolah resepnya. Hal itu pun belum seberapa. Dilaporkan IndiaToday, Jumat (4/8), AI kini mulai ‘mengambil’ peran sebagai peramal atau dukun. Membantu manusia memahami horoskopnya dan melihat apa yang akan terjadi di masa depan.
-
Kenapa hantu AI berbahaya? 'Menghidupkan kembali' orang mati secara virtual bisa memicu lebih banyak masalah daripada solusi, menyebabkan meningkatnya kebingungan, stres, kesedihan, kecemasan, dan bahkan lebih parah dapat memicu psikosis.
-
Bagaimana hantu AI dibuat? Menurut Mulligan, dengan bantuan teknologi palsu, perangkat lunak AI dapat menghasilkan representasi virtual yang nyata dari orang yang meninggal menggunakan data digital seperti foto, email, dan video.
-
Siapa yang khawatir tentang hantu AI? Mulligan menganggap kebangkitan bot hantu menarik sebagai peneliti AI (kecerdasan buatan) dan terapi. Namun, dia juga khawatir mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental masyarakat, terutama mereka yang sedang berduka.
-
Apa dampak buruk AI? Kehadiran hantu AI mungkin mengganggu proses berduka alami, sehingga berpotensi berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
-
Apa potensi dampak negatif AI? Potensi terjadinya masalah sangat besar, yang dapat menyebabkan kehancuran peradaban biologis dan AI sebelum mereka berkesempatan menjadi multiplanet.
-
Siapa yang ingin menggantikan manusia dengan AI? Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, ahli komputer terkenal Yoshua Bengio menyatakan bahwa beberapa elit teknologi berkeinginan untuk menggantikan manusia dengan AI.
Kegiatan ramal-meramal melalui AI, salah satunya dikembangkan oleh Raj Sutariya. Raj Sutariya ini adalah pengembang perangkat lunar dari NIT-Surat Alumni. Ia mengembangkan situs web bernama Astrologer Chat. Website ini bertenaga AI yang sistemnya sendiri diberi nama Kundali GPT.
Situs web ini menawarkan pembacaan astrologi yang dipersonalisasi dan menjawab pertanyaan pengguna berdasarkan Kundli atau Kundali mereka.
Tujuannya untuk membantu orang mencari wawasan tentang horoskop dan masa depannya. Jika di Indonesia, Kundli ini mirip seperti Weton.
Menurut perusahaan, chatbot bertenaga AI ini memberikan pembacaan singkat tentang Kundali pengguna dan dapat membantu mengidentifikasi pengaruh negatif di dalamnya serta menawarkan solusinya.
Selain itu, sistem AI ini dapat memberikan informasi berharga tentang potensi masalah kesehatan dan panduan keuangan berdasarkan posisi planet pengguna, menggunakan teknologi AI yang canggih.
Mereka mengklaim jawaban yang diberikannya tepat. Singkatnya, dapat memberikan bacaan Kundali singkat seperti peramal biasa.
“Jika ingin tahu tentang karier dan kehidupan profesional Anda, chatbot kami dapat memberikan wawasan peluang dan tantangan berdasarkan posisi planet di Kundli Anda," tulis deskripsi chat itu.
"Jika Anda bertanya-tanya tentang pernikahan dan kehidupan keluarga Anda, chatbot kami dapat menawarkan prediksi dan saran tentang cara mengatasi hambatan potensial atau meningkatkan pengaruh positif,"
Tulis bunyi deskripsi Kundli GPT AI.
Namun perlu dicatat, perusahaan lebih lanjut menginformasikan bahwa Kundali GPT adalah alat eksperimental dan tidak dimaksudkan untuk penggunaan komersial apa pun. Informasi yang diberikan oleh Kundali GPT semata-mata untuk tujuan informasi umum.