Setelah 37 Tahun Dipenjara Atas Kasus yang Tak Dilakukannya, Pria ini Akhirnya Terbukti Tak Bersalah & Dibebaskan
Berikut potret pria yang terbukti tak bersalah usai 37 tahun dipenjara.
Berikut potret pria yang terbukti tak bersalah usai 37 tahun dipenjara.
Setelah 37 Tahun Dipenjara Atas Kasus yang Tak Dilakukannya, Pria ini Akhirnya Terbukti Tak Bersalah & Dibebaskan
Seorang pria dari Tampa, Florida belakangan ramai menjadi perbincangan hangat publik.
Bagaimana tidak, Ia terbukti tidak bersalah dan dibebaskan dari masa hukumannya. Akan tetapi, Ia sendiri sudah mendekam di balik jeruji besi selama 37 tahun atas kasus yang sebenarnya tidak dilakukannya.
Lantas bagaimana informasi selengkapnya? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (5/7), berikut ulasannya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Melansir dari CNN Internasional, seorang pria bernama Robert DuBoise telah menghabiskan waktunya selama berpuluh-puluh tahun di penjara atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan.
Saat dihukum, Ia baru berusia 18 tahun.
Ia dihukum atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan Barbara Grams yang berusia 19 tahun pada Agustus 1983 di Tampa Heights.
Namun setelah 37 tahun di penjara, Ia dibebaskan dari tuduhan tersebut pada September 2020.
Lebih lanjut dijelaskan, sampel DNA juga mengarahkan penyelidik untuk menghubungkan pembunuhan Grams dengan dua terpidana penjahat lainnya. Mereka adalah Amos Robinson dan Abron Scott.
Di mana keduanya telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara Florida atas pembunuhan yang mereka lakukan di Pinellas County pada tahun yang sama.
Menurut Innocence Project of Florida, yang membantu kasus DuBoise, hal itu menjadikan kliennya sebagai orang ke-30 yang dibebaskan dari hukuman mati di Florida.
"Saya menghabiskan 37 tahun penjara karena kejahatan yang saya sama sekali tidak bersalah. Inilah yang terjadi jika polisi fokus pada orang yang salah, membuat bukti yang sesuai dengan teorinya, dan tidak menyelidiki untuk menemukan kebenaran. Kehidupan hancur dan masyarakat menjadi kurang aman," lanjutnya.
Walikota Tampa, Jane Castor dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kredibilitas sistem peradilan pidana memerlukan akurasi yang cermat dan kepatuhan terhadap standar investigasi tertinggi.
"Departemen Kepolisian Tampa saat ini jauh lebih maju dibandingkan empat dekade lalu dalam bidang teknologi dan pelatihan. Kami berharap penyelesaian ini membantu Tuan DuBoise dalam penyembuhannya," ujarnya.
Sebelum dihukum, DuBoise dipindahkan ke Penjara Hillsborough County. Di mana seorang informan penjara yang berbicara dengan DuBoise kemudian memberikan kesaksian palsu.
Ia mengatakan bahwa DuBoise telah mengakuti kejahatannya selama berada di penjara.
"Kami menyadari dampak mendalam dan abadi dari kasus ini, terutama pada Tuan DuBoise hampir empat dekade kemudian," ujar Kepala Polisi Tampa Lee Bercaw dalam sebuah pernyataan.
"Kemajuan dalam pelatihan dan teknologi telah secara signifikan meningkatkan kapasitas Departemen Kepolisian Tampa dalam melakukan penyelidikan, memastikan akurasi yang lebih baik dan proses yang adil bagi semua orang."
sambungnya.
Selama rapat dewan kota, anggota dewan Charlie Miranda mengomentari kerugian DuBoise karena hukuman yang salah.
"Bagaimana perasaan Anda jika Anda berada di penjara selama 14.600 hari dan setiap hari tersebut Anda tahu bahwa Anda tidak bersalah?" tanyanya.
- Gadis Diperkosa Tiga Pria Setelah Dipaksa Minum Miras
- ‘Cinta Habis di Satu Wanita', Potret Pria Pilih jadi Biksu Usai Pacarnya Meninggal, Keputusannya jadi Omongan
- 10 Potret Tulisan di Bak Truk Soal Patah Hati, Serasa Tersayat dan Perih Maksimal
- Sesangar-sangarnya Pria Bertato, Ternyata Kalah dan Bertekuk Lutut di Hadapan 'Peri' Imut
Penyelesaian ini dijelaskan akan dibayar selama tiga tahun. Dengan pembayaran awal sebesar US$9 juta dalam waktu tiga puluh hari setelah pelaksanaan penyelesaian. Di mana diikuti dengan cicilan US$3 juta tahun depan dan US$2 juta terakhir pada tahun 2026.
Dalam waktu 10 hari setelah pembayaran awal, DuBoise akan mengajukan penolakan atas tuntutan hukuman yang salah, tambah resolusi tersebut.