Sosok Jenderal TNI Jabat Posisi Penting di Kejagung, Ajukan Jampidsus Dikawal POM Sebelum Diikuti Anggota Densus 88
Perintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Perintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Sosok Jenderal TNI Jabat Posisi Penting di Kejagung, Ajukan Jampidsus Dikawal POM Sebelum Diikuti Anggota Densus 88
Ditangkapnya anggota Densus 88 oleh anggota Polisi Militer (POM) TNI usai dicurigai menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), ramai jadi sorotan.
Dalam berbagai informasi disebutkan, anggota Densus 88 itu ditangkap saat diduga memata-matai Jampidsus Febrie Ardiansyah saat tengah makan di sebuah restoran di Jakarta.
Seorang polisi militer TNI yang mengawal Jampidsus pun sigap dan menangkap satu anggota Densus 88 tersebut. Sementara satu orang lainnya berhasil kabur.
Ternyata, pengawalan Jampidsus oleh POM TNI diajukan oleh sosok Jenderal TNI sebelum peristiwa itu terjadi. Simak selengkapnya.
- Sertijab Dua Jenderal Seangkatan Akmil 1993 Sama-sama Darah Kopassus, Teruskan Jabatan di Kodam Jaya
- Jenderal Maruli Simanjuntak Doktrin Ratusan Prajurit TNI: Jangan Berpikir Mau Kaya
- Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
- Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penangkapan Anggota Densus 88 oleh anggota Polisi Militer TNI
Seorang anggota polisi dari Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 ditangkap oleh personel polisi militer TNI yang mengawal Jampidsus.
Dia diamankan usai diduga membuntuti Jampidsus Febrie Adriansyah saat sedang makan malam di sebuah restoran di daerah Cipete, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi, disebutkan jika pada saat itu Febrie datang ke restoran bersama satu ajudan dan motor patwal POM TNI.
Penangkapan terjadi ketika polisi militer TNI yang mengawal Febrie merasa curiga dengan kehadiran dua orang pria bermasker.
Dua orang yang dicurigai itu kedapatan mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah ruangan tempat Febrie berada.
Mengetahui hal itu, polisi militer TNI yang mengawal Febrie pun langsung bergegas mengamankan satu pria bermasker itu menjauh dari restoran untuk diinterogasi.
Sementara, satu orang lainnya yang diduga juga sebagai anggota Densus 88 berhasil lolos.
Perintah Pengawalan oleh POM Diusulkan Jenderal TNI
Dikutip dari Tempo, perintah pengawalan Jampidsus Febrie Adriansyah oleh POM TNI ternyata diajukan oleh seorang jenderal TNI yang menjabat posisi penting di Kejagung. Hal itu dilakukan sebelum peristiwa penguntitan itu terjadi.
Usulan tersebut dicetuskan Mayjen TNI Wahyoedho Indrajit yang saat ini menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer (Jampidmil).
Hal ini dikarenakan Jampidsus saat ini sedang menangani beberapa kasus korupsi besar.
Salah satunya kasus korupsi Timah yang melibatkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.
Pengamanan diberikan untuk menjamin keselamatan penegak hukum terkait selama kasus berjalan.
Sosok Mayjen Wahyoedho Indrajit
Wahyoedho sendiri merupakan perwira tinggi TNI yang berasal dari Korps Hukum (Chk). Jenderal bintang dua ini lulusan Sepa PK TNI tahun 1992.
Dia mengemban amanat sebagai Jaksa Agung Pidana Militer (Jampidmil) Kejaksaan Agung sejak 31 Mei 2023 lalu.
Brimob Konvoi di Kejagung
Sebelum kabar penangkapan anggota Densus 88 oleh polisi militer beredar, personel Brigade Mobil (Brimob) Polri melakukan konvoi dan berhenti di depan Gerbang Kejagung sambil membunyi-bunyikan sirine.
Video yang merekam peristiwa itu vira beredar di media sosial dan mencuri perhatian publik.
Memakai sepeda motor trail dan mobil taktis, sejumlah personel Brimob melakukan konvoi saat malam hari.
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan melintas sebanyak tiga kali di area gedung Kejagung sambil membunyikan sirine.
Pengamanan Puspom TNI di Kejagung Ditingkatkan
Setelah peristiwa ditangkapnya orang diduga anggota Densus 88 yang menguntit Jampidsus, gedung Kejagung mendapat pengawalan ketat dari POM TNI.
Akun Instagram resmi Puspom TNI sempat mengumumkan jika pihaknya mengerahkan personel untuk mengamankan kompleks Kejagung pada Sabtu, (25/5/2024).
Setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88,” tulis akun @puspomtni.
Tetapi, postingan tersebut kini sudah tidak bisa lagi diakses sejak Minggu, (26/5/2024) kemarin. Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar kemudian memberikan klarifikasi soal pengamanan gedung Kejagung oleh POM TNI.
Dia menyebut, jika proses penjagaan Kejagung dilakukan berdasarkan MoU dan tidak ada kaitannya dengan dugaan penguntitan Jampidsus.
"Terkait pengamanan Kejagung oleh Pom TNI dilaksanakan dengan dasar Kejagung dengan TNI telah menandatangani MoU No 4 Tahun 2023 dan No NK/6/IV/ 2023/TNI, tanggal 6 April 2023," ucap Gumilar saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).
Kegiatan tersebut merupakan dukungan bantuan Personel TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kejaksaan.
Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi dari Polri maupun Kejagung soal peristiwa penguntitan Jampidsus oleh pria diduga anggota Densus 88 itu.