Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13 Lengkap Beserta Isi Kandungannya
Berikut tafsir Surat Al Hujurat ayat 13 lengkap beserta isi kandungannya.
Berikut tafsir Surat Al Hujurat ayat 13 lengkap beserta isi kandungannya.
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13 Lengkap Beserta Isi Kandungannya
Surat Al Hujurat ayat 13 begitu istimewa. Sebab di dalam ayat tersebut tidak menggunakan panggilan kepada orang beriman saja.
Melainkan juga ditujukan kepada seluruh umat manusia.
Surat Al Hujurat termasuk ke dalam golongan surat Madaniyah. Di mana surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
-
Mengapa Surat Al Hujurat ayat 13 diturunkan? Tujuan dari penurunan surat Al Hujurat ayat 13 pun agar manusia dapat saling mengenal dan hidup rukun secara berdampingan. Meski nyatanya umat manusia tercipta dengan berbagai macam suku bangsa dan negara.
-
Apa yang ditegaskan oleh Surat Al Hujurat ayat 13 terkait asal usul umat manusia? Dalam surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT menegaskan jika suluruh umat manusia adalah satu keturunan. Mereka semua berasal dari nenek moyang yang sama yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. Semua umat manusia akan sama dan setara di sisi Allah SWT.
-
Apa yang dilarang oleh Surat Al Hujurat ayat 12? Surat Al Hujurat ayat 12 memiliki makna yang mendalam tentang larangan untuk membicarakan hal buruk dari orang lain. Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, Allah melarang manusia untuk berprasangka buruk.
-
Kapan Surat Al Hujurat ayat 12 diturunkan? Surat Al Hujurat adalah termasuk dalam surat Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah.
-
Siapa yang dinilai mulia di hadapan Allah SWT berdasarkan Surat Al Hujurat ayat 13? Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
-
Siapa yang menjadi sasaran dari larangan Surat Al Hujurat ayat 12? Ya ayyuhallazina amanujtanibu katsiram minaz-zanni inna ba'daz-zanni itsmuw wa la tajassasu wa la yagtab ba'dukum ba'da, a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhihi maitan fa karihtumuh, wattaqullah, innallaha tawwabur rahim.
Al Hujurat memiliki makna kamar-kamar atau bisa juga diartikan dengan kamar tempat kediaman Nabi Muhammad SAW bersama istri-istri beliau. Surat Al Hujurat memiliki 18 ayat di dalamnya.
Pada ayat ke-13, berisikan prinsip dasar dalam hubungan antar manusia. Pada ayat itu pula ditegaskan kesatuan asal usul umat manusia dengan menunjukkan derajat kemanusiaan yang selalu sama di sisi Allah SWT.
Tujuan diturunkannya Surat Al Hujurat ayat 13 juga agar setiap manusia bisa saling mengenal.
Lantas bagaimana tafsir Surat Al Hujurat ayat 13 lengkap beserta isi kandungannya?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (20/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 13
Sebelum membahas tafsir Surat Al Hujurat ayat 13, ketahui terlebih dahulu bacaannya. Berikut bacaan Surat Al Hujurat ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir
Artinya:
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
- Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 13 yang Dilengkapi Beserta Tafsirnya, Ketahui Penyebab Turunnya
- Tafsir Al Isra Ayat 32 tentang Larangan Berzina, Umat Muslim Wajib Tahu
- Surat Al Hujurat Ayat 12 Latin dan Tafsirnya, Ayat Larangan untuk Berprasangka Buruk
- Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 105, Berisi Anjuran Beramal Sholeh
Alasan Turunnya Al Hujurat Ayat 13
Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan terdapat dua kisah turunnya surat Al Hujurat ayat 13 ini.
Kisah pertama adalah pada saat Rasulullah SAW memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah terkaget-kaget.
Ada yang berkata: "Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?" Yang lain berkata, "Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya". Lalu turunlah surat Al Hujurat ayat 13 ini.
Selain itu, terdapat kisah kedua yang disebutkan dalam kitab tafsirnya.
Kisah kedua ini menceritakan Abu Daud meriwayatkan tentang alasan diturunkannya surat Al Hujurat ayat 13.
Ayat ini turun berkenaan dengan profesi Abu Hind sebagai seorang pembekam.
Rasulullah SAW kemudian meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan putri mereka dengan Abu Hind.
Akan tetapi, mereka enggan melakukannya dan memberikan alasan jika Abu Hind merupakan bekas budak mereka.
Sikap mereka sungguh keliru dan dikecam Al-Quran dengan turunnya ayat ini.
Bahwa kemuliaan di sisi Allah SWT bukan karena keturunan atau garis kebangsawanan. Melainkan karena ketakwaannya.
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13
Melansir dari Dream.co.id, tafsir surat Al Hujurat ayat 13 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah.
a. Manusia Adalah Satu Keturunan
Melalui surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT menegaskan jika suluruh umat manusia adalah satu keturunan. Mereka semua berasal dari nenek moyang yang sama yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. Semua umat manusia akan sama dan setara di sisi Allah SWT.
b. Prinsip Dasar Hubungan Manusia
Dikatakan sebelumnya, jika surat Al Hujurat ayat 13 ini Allah SWT memberitahukan jika segala umat manusia berasal keturunan yang sama. Di mana selanjutnya Allah SWT menjadikannya berkembang sangat banyak. Bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.
Itulah prinsip dasar hubungan manusia. Bahwa manusia secara sunnatullah itu beragam karena Allah SWT menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Dengan keberagaman tersebut, Allah SWT lantas menghendaki segala umat manusia untuk saling mengenal.
c. Kemuliaan Berbanding Lurus dengan Taqwa
Melalui ayat dalam surat ini, ditegaskan jika keberagaman manusia sesungguhnya akan tetap setara di hadapan Allah SWT. Pembedanya hanya terletak pada ketakwaan masing-masing dari mereka. Sebab, kemuliaan manusia di sisi Allah SWT berbanding lurus dengan tingkat ketakwaannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim).
Ayat inilah yang digunakan Rasulullah SAW untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi. Dalam khutbah fathu Makkah, sebelum menyampaikan surat Al Hujurat ayat 13 ini beliau bersabda:
"Hai manusia, sesungguhnya Allah telah melenyapkan dari kalian keaiban masa jahiliyah dan tradisinya yang selalu membangga-banggakan orang tua. Manusia itu hanya ada dua macam; yakni yang berbakti, bertakwa lagi mulia di sisi Allah; dan orang yang durhaka, celaka lagi hina di sisi Allah." (HR. Tirmidzi)
d. Allah SWT Maha Mengetahui
Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Ayat tersebut menegaskan hanya Allah SWT yang mengetahui tingkat ketakwaan seseorang.
Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13
Adapun isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13 adalah sebagai berikut:
a. Ayat ini memberitahukan, manusia berasal dari satu keturunan yang sama yaitu Nabi Adam dan Hawa. Sehingga pada hakikatnya mereka semua setara.
b. Keragaman adalah sunnatullah karena Allah SWT menjadikan manusia berkembang sedemikan banyak. Sehingga mereka bisa menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.
c. Keragaman bukan untuk berpecah belah dan saling memusuhi. Melainkan untuk saling mengenal. Dengan pengenalan yang baik, maka akan terjalin kedekatan, kerja sama dan bisa saling memberikan manfaat.
d. Seluruh manusia setara di hadapan Allah SWT. Pembedanya adalah tingkat ketakwaannya. Manusia paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling bertakwa.
e. Allah Maha Mengetahui segala hal yang dilakukan oleh manusia. Termasuk dengan tingkat ketakwaan mereka.