Tiga Putra Suku Anak Dalam Jambi jadi Polisi, ini Sosoknya Disebut 'Polisi Rimba'
Berikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Berikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Tiga Putra Suku Anak Dalam Jambi jadi Polisi, ini Sosoknya Disebut 'Polisi Rimba'
Menjadi seorang polisi barangkali menjadi cita-cita banyak anak muda di Indonesia.
Seperti yang dirasakan oleh tiga orang pemuda berdarah suku anak dalam Jambi yang kini berhasil menjadi seorang polisi.
Sempat berpikir tak diperhatikan, kini mereka bisa menjadi bukti bahwa anak dalam juga bisa menjadi anggota Polri.
-
Apa yang dilakukan oleh empat Bintara muda yang baru dilantik menjadi polisi? Empat Bintara muda itu baru saja dilantik menjadi polisi kendati tak disaksikan kedua orangtua. Terungkap, empat Bintara baru itu ternyata berstatus sebagai yatim piatu.
-
Mengapa pria tersebut ditangkap polisi? Namun, polisi belum menjelaskan lebih jauh soal penangkapan pria yang mengaku sebagai nabi tersebut. Menurut Agus, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas apa yang telah dilakukan Jannes.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana cara anggota polisi berambut gimbal mendekati anak-anak? Kepada para bocil, polisi ini kerap memberikan camilan dan permen. Tak cuma itu, dia juga kerap mengajak anak-anak jalan-jalan dengan sepeda motor trail miliknya.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
Tak mengherankan bila ketiganya sampai mendapat julukan 'Polisi Rimba' karena mampu membuktikan bahwa anak pedalaman bisa jadi polisi.
Kisah mereka sempat diunggah di akun Instagram @ssdm_polri hingga banyak mendapat pujian dari masyarakat.
Seperti apa ulasan selengkapnya? Simak informasi berikut ini.
Pengalaman pertama dibagikan oleh seorang polisi bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Seri.
Bripda Seri merupakan anak dalam Jambi yang kini berhasil meraih cita-citanya menjadi polisi.
Kisahnya bermula saat seorang Bhabinkamtibmas memberikan sosialisasi adanya proses perekrutan anggota Polri kepada masyarakat suku anak dalam Jambi.
Selain itu, ia mengaku sudah lama terinspirasi dengan sosok Pak Bhabin yang dikenal baik kepada warga setempat.
"Dahulu keberadaan kami suku anak dalam sangatlah tidak diperhatikan sampai seorang Bhabinkamtibmas datang ke tempat kami dan mensosialisasikan perekrutan anggota Polri."
"Tak hanya itu Pak Bhabin juga membawakan sesuatu untuk kami. Sejak saat itu saya menemukan sosok kebaikan seorang polisi. Saya pun bercita-cita menjadi seperti Pak Bhabin tersebut," ucap Bripda Seri.
Pengalaman berikutnya dibagikan oleh Bripda Perbal yang tak hanya menjadi polisi ia juga berinisiatif menjadi guru bagi adik-adiknya di kampung.
Bripda Perbal berharap bahwa anak-anak pedalaman juga bisa lebih maju dalam memahami peradaban dunia luar.
"Selain menjadi seorang polisi saya juga menjadi seorang guru bagi adik-adik yang berada di pedalaman hutan rimba. Saya berharap dengan saya mengajar adik-adik saya, saya berharap mereka bisa lebih pintar dalam memahami peradaban dunia luar," kata Bripda Perbal.
Kisah anak dalam Jambi yang ketiga diceritakan oleh Bripda Jeni. Sosoknya kerap membantu mendistribusikan bantuan logistik dan obat-obatan kepada masyarakat pedalaman Jambi.
"Saya ditugaskan oleh Polda Jambi untuk membawakan pangan dan obat-obatan untuk masyarakat suku anak dalam yang ada di Jambi."
"Tidak hanya bantuan makanan dan obat-obatan, Polda Jambi juga memperhatikan pendidikan suku anak dalam dengan memberikan ribuan alat tulis dan pengetahuan umum, juga pengetahuan proses penanganan hukum jika terlibat masalah hukum," jelasnya.
- Doa Ibu Menembus Langit, Bahagianya Anak Tukang Jus Kini jadi Polisi, Sempat Gigih Bantu Ortu Jualan
- Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
- Anak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'
- Satu Keluarga dari Ayah, ibu sampai Anak-anaknya Jadi Polisi, Rumah Serasa Polda
Lebih lanjut, Bripda Jeni berpedoman bahwa anggota Polri tak hanya profesional namun juga harus lebih peka secara sosial.
"Selain dituntut profesional, kami juga dituntut untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi," tutupnya.