Wakil Edy Rahmayadi Tak Berkutik Diskakmat Bobby Nasution, Sebut Keceplosan Koreksi Kinerja Pasangannya
Bobby Nasution skakmat Hasan Basri saat singgung komitmen kepala daerah memberantas narkoba.
Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menggelar debat perdana Pilgub Sumut di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (30/10) malam.
Debat perdana ini mengangkat tema Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat.
- Catat, Ini Jadwal Debat Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024
- Didukung Delapan Partai, Bobby Nasution Percaya Diri Lawan Edy Rahmayadi
- Bobby Nasution Pede Lawan Edy Rahmayadi dan Ahok di Pilgub Sumut, Siap Adu Gagasan
- PKB Pertimbangkan Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Maju Pilgub Sumut
Dua pasangan calon yang terlibat adalah pasangan calon (paslon) 01 Bobby Nasution-Surya dengan paslon 02, Edy Rahmayadi-Hasan Basri.
Dalam salah satu segmen, Hasan merespons peredaran narkoba yang berada di Sumatera Utara. Ia mengatakan pemimpin dan kepala daerah harus menjadi teladan dan memiliki moralitas serta integritas.
Alih-alih menyudutkan argumen, Hasan justru mendapat serangan telak dari Bobby Nasution yang mengatakan Hasan melakukan koreksi terhadap pasangannya sendiri yakni Edy Rahmayadi.
Singgung Komitmen Kepala Daerah
Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 02 Hasan Basri Sagala mempertanyakan komitmen kepala daerah dalam menanggulangi masalah narkoba.
Ia menanyakan bagaimana seorang kepala daerah bisa memberantas narkoba melalui komitmen yang telah disepakati.
"Pak Surya saya yakin kalau apa yang bapak sampaikan itu terjadi dan bisa dilaksanakan di masyarakat pasti narkoba bisa selesai pak. Pertanyaannya sejauh mana komitmen kepala daerah untuk dapat menuntaskan permasalahan peredaran narkoba di masyarakat kita," ucap Hasan Basri.
Hasan Basri juga mempertanyakan cara dari lawan debatnya itu dalam membentuk komitmen sebagai kepala daerah.
Menurutnya sosok pemimpin harus memiliki moralitas dan integritas yang kuat untuk mengatasi narkoba.
"Pertanyaanya komitmen, kemauan, leadership dari pemimpin mau gak dia mengawasi, mengedukasi masyarakat kita, berkolaborasi dengan pemerintah setempat, dengan aparat kita, kepolisian dengan BNN, dan juga tokoh-tokoh masyarakat untuk mengedukasi masyarakat kita. Pemimpin kepala daerah harus menjadi teladan sekali lagi, harus punya moralitas, integritas yang kuat," kata Hasan Basri.
Cawagub Surya Soroti Peran Forkopimda
Wakil Bobby Nasution, Surya memulai menjawab pertanyaan dari Hasan Basri. Menurutnya peran antar lembaga sangat penting untuk mengatasi masalah narkoba.
"Bapak Hasan Basri Sagala yang terhormat, ini merupakan komitmen kami. Narkoba ini memang musuh kita bersama tapi kepala daerah harus punya komitmen, ini komitmen kami. Kami akan melibatkan antar lembaga, kepolisian, BNN, TNI-Polri untk saling bekerja sama," ujar Surya.
Surya juga menyoroti peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk sama-sama bekerja mengatasi narkoba.
Untuk itu ia tidak bisa memastikan apakah gubernur sebagai kepala daerah bisa bekerja sendirian mengatasi narkoba.
"Tidak bisa kepala daerah, karena kepala daerah itu komandannya Forkopimda tentu kita akan mengajak TNI-Polri, pimpinan, ketua-ketua dari Forkopimda itu adalah kepala daerah, kita harus mengadakan pendekatan, jadi bukan tidak ada komitmen, kepala daerah komitmen ada," pungkasnya.
Bobby Nasution Skakmat Hasan Basri
Menambahkan pernyataan wakilnya, Bobby Nasution menyebut pertanyaan dan pernyataan dari Hasan Basri justru seperti mengoreksi kinerja Edy Rahmayadi sebagai petahana.
Apalagi Bobby menyebut Sumatera Utara menjadi peringkat 1 pengguna narkoba terbanyak se-Indonesia.
"Pak Hasan yang bapak bilang tadi dengan komitmen kepala daerah saya gak tahu nih pak hasan kayanya mengoreksi pak Edy sendiri. Harusnya komitmen gubernur Sumatera Utara itu baik berarti Sumatera Utara gak peringkat satu di Indonesia tentang narkoba," kata Bobby.
Bobby menambahkan perlunya mengatasi masalah dari akarnya, salah satunya memberantas bandar yang banyak ditemui di lapas-lapas.
"Tapi harus kita lihat selain komitmen, kita juga harus paham persoalan. Kami komitmen juga pak kita tahu bandar-bandar di Sumatera Utara itu banyak di lapas. Kita pengen bandar-bandar di lapas itu kita keluarkan dari Sumatera Utara," tambahnya.