Zaman Sudah Modern, Potret Kampung Ini Begitu Asri dan Sejuk Tanpa Listrik
Warga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Warga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Zaman Sudah Modern, Potret Kampung Ini Begitu Asri dan Sejuk Tanpa Listrik
Masyarakat di kampung kampung Cinungku, desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur harus menjalani kehidupan sehari-hari tanpa listrik.
Sebuah kebutuhan primer yang seharusnya sudah bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku kesulitan mengakses listrik? “Kalau di sini mah keluhannya listrik, belum ada (maksimal) di sini. Jadi pusatnya jauh, belum ada tiang listrik di sini. Kalau dipakai buat usaha pakai mesin serut kayu, sanyo, suka nggak kuat,” kata warga bernama Abah Pendi, pembuat kusen pintu kayu.
-
Kapan warga Kampung Cinungku mulai mengajukan kebutuhan tiang listrik? “Di sini sekitar 10 tiang listrik lah butuhnya, padahal udah pernah diajukan sama warga sekitar, tahun berapa itu, udah lama,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan warga di Kampung Cipacar untuk mendapatkan listrik? Aliran listrik masih belum dinikmati oleh beberapa kampung, salah satunya di Cipacar, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk mengatasi hal ini, warga setempat kemudian membuat pembangkit listrik sederhana berbentuk kincir.
-
Mengapa warga sekitar menolak fasilitas listrik di hutan tempat Mbah Ji tinggal? Usut punya usut, ternyata warga di sekitar hutan sedari awal memang menolak pemberian fasilitas listrik. Alasannya karena pohon di hutan besar-besar jika tumbang dan terkena kabel bisa berbahaya.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang menjadi sumber energi listrik utama di Kasepuhan Ciptagelar? Di Kasepuhan Ciptagelar, keperluan energi listrik dihasilkan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh). Energinya berasal dari air sungai yang mengalir.
Sehingga mereka kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Padahal, masyarakat di sana sudah berjumlah sekitar 38 kepala keluarga.
Lantas, seperti apa penampakan kampung Cinungku yang asri tapi belum mendapatkan akses listrik yang maksimal? Simak ulasannya sebagai berikut.
Kampung Tanpa Listrik di Cianjur
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Petualangan Alam Desaku memperlihatkan sebuah kampung di Kabupaten Cianjur yang belum mendapatkan akses listrik secara maksimal. Padahal, kampung sebelah yang notabene berjarak sekitar 500 meter dari Cinungku sudah teraliri listrik dengan maksimal untuk kebutuhan sehari-hari masyarakatnya.
Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka.
“Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,”
kata salah satu warga pengrajin pintu kayu bernama Pendi.
“Dulu juga saya ngajukan 10 (tiang listrik) tapi belum direspons sama pemerintah sampai sekarang. Tahun berapa saya ke sana sama warga ke sana mah lama,” lanut Pendi.
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki
Selain keluhan perihal listrik, masyarakat kampung Cinungku juga mengeluhkan jalanan yang rusak dan tidak kunjung segera diperbaiki oleh pemerintah. Hal itu juga disampaikan oleh seorang anak sekolah yang setiap hari harus melewati jalan tersebut.
Ketika berangkat ke sekolah dan kondisi jalanan licin, mereka tidak lagi bisa menggunakan sepeda motor dan memilih untuk jalan kaki sehingga menghabiskan tenaga yang cukup banyak.
“Kalau hujan (jalannya) licin, Kalau ke sekolah pas hujan, susah,”
kata seorang perempuan siswa SMA yang sehari-hari harus melewati jalanan rusak di kampungnya.