18,9 juta usaha di RI masih kategori PKL dan pedagang keliling
Dari hasil sensus ekonomi, jumlah usaha non-pertanian mencapai 26,7 juta usaha.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan sensus ekonomi pada tanggal 1-31 Mei 2016. Hal ini untuk mengetahui gambaran tentang struktur ekonomi suatu negara, baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha.
Kepala BPS Suryamin mengatakan dalam sensus yang dilakukan 10 tahun sekali ini, tercatat jumlah usaha non-pertanian mencapai 26,7 juta usaha. Angka ini meningkat 17,6 persen jika dibandingkan jumlah usaha hasil sensus ekonomi tahun 2006 sebanyak 22,7 juta usaha.
"Berarti terjadi kenaikan 4 juta usaha dalam 10 tahun. Barangkali banyak yang jadi pengusaha atau jadi buruh. Peningkatan jumlah usaha ini juga bisa menunjang peningkatan distribusi pengeluaran kelompok 40 persen terbawah," kata Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).
Dari 26,7 juta usaha non-pertanian, tercatat sebanyak 7,8 juta usaha menempati bangunan khusus untuk tempat usaha. Sementara, 18,9 juta usaha tidak menempati bangunan khusus usaha, seperti pedagang keliling, usaha di dalam rumah tempat tinggal, usaha kaki lima, dan sebagainya.
"Tantangan yang harus dihadapi Indonesia masih cukup berat, terutama di era persaingan bebas. Mengingat lebih dari 70 persen usaha tidak menempati bangunan khusus. Untuk itu, produktivitas dan daya saing usaha perlu ditingkatkan," imbuhnya.
Dengan meningkatnya jumlah usaha non-pertanian, maka jumlah usaha rumah tangga pertanian mencapai 26,16 juta usaha, dibandingkan tahun 2006, jumlah ini menurun 5 juta usaha.
Baca juga:
Kinerja Freeport turun, ketimpangan kaya-miskin Papua ikut menyempit
BPS nilai kartu 'sakti' Jokowi kurangi tingkat ketimpangan penduduk
Ini 6 penyebab ketimpangan kaya-miskin Indonesia menyempit
Tingkat ketimpangan kaya-miskin Sulawesi Selatan tertinggi di RI
Maret 2016, tingkat ketimpangan kaya-miskin Indonesia turun
BPS: Ekspor babi hidup ke Singapura naik 11 persen
Juli 2016, Indonesia surplus dagang USD 598,3 miliar
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.