2 Bank asal Singapura ini pulangkan dana WNI Rp 500 M ke Indonesia
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan 2 bank asal Singapura telah memulangkan dana Warga Negara Indonesia (WNI) sebesar Rp 500 miliar, yakni Bank UOB dan DBS.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan 2 bank asal Singapura telah memulangkan dana Warga Negara Indonesia (WNI) sebesar Rp 500 miliar, yakni Bank UOB dan DBS.
"Bank- bank Singapura kecuali OCBC karena baru ditunjuk sebagai bank gateway. Tapi kalau 2 bank itu sudah ada transaksi tebusan di atas Rp 500 milliar," katanya di gedung OJK, Rabu (21/9).
-
Kenapa OJK serius dalam upaya mencegah korupsi? “Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,” kata Sophia.
-
Apa yang dilakukan OJK untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menegakkan integritas dan menerapkan budaya antikorupsi dalam pelaksaan tugas dan fungsinya sebagai otoritas di sektor jasa keuangan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menurutnya, perbankan dari Asia memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi terhadap setiap peraturan di Indonesia, termasuk aturan mengenai perpajakan.
"Karena terlalu riskan kalau mereka ambil tindakan yang kontraproduktif. Karena ada USD 35 milliar dari bisnis mereka ada di Indonesia. Sehingga, lebih bagus kalau mereka mendukung dan mendukung langkah-langkah WNI nyaman melakukan repatriasi dari Singapura," imbuhnya.
Dengan demikian, OJK akan terus melakukan pengawasan terhadap perbankan asing, termasuk perbankan asal negeri Singa tersebut. Mengingat, masih ada bank asing yang tidak mendukung program Tax Amnesty.
"Kami terus melakukan monitoring agar mereka selalu update kepada otoritas apapun yang terjadi terkait hubungan bank kepada nasabah WNI yang ingin repatriasi dan deklarasi. Tapi yang mereka lakukan mereka malah proaktif memberi asistensi pada WNI. Mereka juga melakukan sosialisasi," jelas Irwan.
Baca juga:
OJK: 5 persen nasabah bank di Singapura berasal dari Indonesia
OJK panggil perbankan Singapura soal indikasi penjegalan Tax Amnesty
WNI ikut Tax Amnesty dilaporkan ke polisi, OJK ultimatum Singapura
OJK sebut pasar modal bisa jadi alternatif pembiayaan infrastruktur
Menko Darmin kecewa penyaluran KUR perbankan tak sentuh petani dkk
OJK akui reshuffle kabinet bikin ekonomi RI membaik
Per September, saham syariah kuasai 54 persen pasar modal Indonesia